Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DUNIA perfilman Indonesia kembali menghadirkan karya baru. Sebuah film bertajuk Tak Ingin Usai Di Sini diadaptasi dari karya film Korea, More Than Blue, yang sebelumnya juga sukses diadaptasi di Taiwan.
Film drama romantis ini menceritakan tentang pengorbanan cinta dan kehilangan.
Sutradara Robert Ronny menjelaskan bahwa proses penulisan cerita untuk film ini dilakukan dengan menulis berdasarkan ingatan dari film aslinya.
“Struktur dan beberapa detail mungkin berubah banget dari film aslinya, karena dua film itu tidak seperti di Indonesia, Saya rasa sih film ini bisa dianggap sebagai film yang baru, buat teman-teman di Indonesia” ujarnya dalam acara konferensi pers di XXI Epicentrum, Jakarta, Selasa (26/11).
Setelah tujuh tahun bergelut di dunia film, Ronny mengaku jika menulis dan direct film ini karena paham dengan perasaan-perasaan yang ada di dalam film.
“Semoga saya bisa menyampaikan film ini dengan baik,” tambahnya penuh harap.
Dalam memilih pemain, Ronny mengajak Vanesha Prescilla untuk menjadi pemeran utama di film ini.
“Saya ajak Vanesha itu rayunya lumayan lama, karena dia ini pilih-pilih kalau main film. Setelah saya ajak terus, ternyata dia mau” ujar Ronny.
Vanesha Prescilla mengungkapkan mengambil peran dalam film ini, salah satunya karena cerita menarik yang ditawarkan.
“Waktu habis syuting film Backstage, diajak sama Mas Ronny dan aku tertarik sama ceritanya. Selain itu juga, aku sama Mas Roni di luar projek itu deket banget, mungkin alasannya karena nyaman juga” tutur Vanesha.
Sempat mengalami kesulitan dalam mencari pemeran utama laki-laki, sang sutradara akhirnya menjatuhkan pilihan pada Bryan Domani. Bryan dinilai memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk memerankan karakter utama dalam film ini.
Bryan Domani menambahkan dalam film ini bukan hanya membangun ikatan dari ia dengan Vanesha, tetapi bagaimana membangun karakter tokoh utama dalam film ini.
"Aku selalu bilang di projek-projek sebelumnya yang butuh chemistry itu bukan Bryan sama Vanesha tapi tokoh utama yang ada di film ini, mungkin cara aku bicara dan interaksi sama orang itu beda, tapi aku bersyukur Mas Ronny sangat membantu selama reading" tuturnya.
Tidak hanya mereka berdua, film ini dibintangi oleh Davina Karamoy, Rayn Wijaya, Asha Accuanco, Anya Zen, Jinan Safa, Indian Akbar dan Tata Ginting.
Film produksi Paragon Pictures bersama Ideosource Entertainment akan memulai proses shooting dan dikabarkan tayang pada 2025 di bioskop. (Z-1)
Sutradara Joko Anwar kembali menggarap genre komedi yang dibalut elemen horor bertajuk Ghost in The Cell (Hantu di Penjara).
Film animasi Panji Tengkorak menggabungkan elemen laga, mitologi, dan drama emosional dengan visual animasi yang modern dan dinamis.
Magistus Miftah berhasil membuat Joko Anwar terkesan dengan kemampuan menari yang unik, dilakukan menggunakan sepasang sepatu hak tinggi atau heels.
Bagi para pemirsa di Rusia, sinema Indonesia masih eksotis, meskipun film-film dari negara ini kerap hadir di festival film internasional dan memenangkan penghargaan.
Tayangnya film Jurassic World: Rebirth, awal Juli ini, semakin menarik perhatian wisatawan akan Pulau Krabi di Thailand.
Ari Irham tidak memungkiri bahwa menjaga emosi tetap konsisten sepanjang proses syuting tetap menjadi tantangan besar untuk dirinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved