Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETUA Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia Naswardi menegaskan pentingnya menyaksikan tontonan sesuai dengan batas usia. Ia menjelaskan berdasarkan undang-undang perfilman terdapat empat klasifikasi usia tontonan yakni kategori semua umur, di atas 13 tahun, di atas 17 tahun dan di atas 21 tahun.
Ditemui dalam kegiatan sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri yang berlangsung di Jakarta, Naswardi menekankan tontonan yang tidak sesuai dengan batas usia bisa memengaruhi psikologi seseorang dan memiliki dampak tidak baik dalam jangka panjang.
“Kekhawatiran (menonton tidak sesuai klasifikasi usia) bisa terjadi pada kelompok rentan khususnya anak-anak. Kalau anak masih usia 7 tahun tapi menyaksikan tontonan dengan klasifikasi usia 21 tahun ke atas, pasti tidak sesuai. Isi dari film, konten, adegan bisa berpengaruh pada psikologi perkembangan anak,” ucap Naswardi di Jakarta, Senin (18/11).
Merujuk pada Studi di National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism melaporkan bahwa anak kecil di bawah umur yang terbiasa menonton film kategori remaja cenderung lebih mungkin dan lebih cepat mencoba-coba minum alkohol, merokok, dan seks bebas. Hal ini tentu akan sangat berbahaya bagi anak.
Karena itu, penting untuk menyaksikan tontonan yang sesuai kategori usia. LSF pun melakukan sejumlah aksi nyata berbasis literasi untuk menyadarkan masyarakat akan hal ini, termasuk terus menyosialisasikan Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri. LSF juga bekerja sama dengan perusahaan bioskop di Indonesia untuk terus menyebarkan informasi kepada calon penonton terkait klasifikasi usia film. Hal ini termasuk memberikan tanda warna klasifikasi yang ditampilkan pada layar tempat pembelian tiket, yakni hijau untuk kategori semua umur, kuning untuk 13+, merah untuk 17+ dan hitam untuk 21+.
“Petugas tiketing juga menyosialisasikan kategorisasi usia tontonan, pendekatannya berbasis komunikasi persuasif dan terus dilakukan bila ada penonton yang memilih film tidak sesuai usia. Pun melakukan pendekatan terhadap penonton yang ngotot menonton film padahal tak sesuai usianya," tuturnya.(M-2)
Sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri menjadi penting agar semakin banyak masyarakat yang menonton sesuai dengan klasifikasi usia.
Prodi S2 dan S3 FEB UNJ tidak hanya menawarkan pendidikan berkualitas, tetapi juga pengalaman akademik yang membangun jejaring profesional.
Program beasiswa ini merupakan wujud nyata komitmen UP dalam mendukung talenta muda yang memiliki prestasi luar biasa di luar bidang akademik.
Sahabat-AI juga menjadi wadah pembelajaran bagi talenta muda Indonesia.
STARTUP Indonesia Nosuta membuka jalan bagi mahasiswa kehutanan untuk berkarier di Jepang. Lima belas mahasiswa Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Entrepreneur Week yang berlangsung sepekan diharapkan menjadi pembekalan mahasiswa mengasah soft skill yang dimiliki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved