Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DUO indie-pop Corner Club telah merilis single baru berjudul No Refunds, yang diambil dari EP baru mereka dengan judul sama, yang siap dirilis pada 15 November 2024.
Sebagai single utama dari EP baru mereka, No Refunds merangkum berbagai tema yang akan dibahas sepanjang mini album, yaitu kisah cinta di masa lalu, pendewasaan, dan proses menemukan jati diri kita.
Bernuansa indie-folk, No Refunds menceritakan sebuah hubungan yang penuh dengan rencana-rencana gagal, janji-janji, dan hal lainnya yang sempat tersirat untuk membangun kehidupan yang terkesan sempurna.
Musik dan kisah di lagu ini terdengar sejalan, sampai akhirnya kita menyadari jika semua hal itu kenyataan atau bukan.
Perjalanan mencari jati diri dan penerimaan diri menjadi pembahasan utama di EP No Refunds dari Corner Club, yang merupakan nama panggung dari duo indie-pop Savannah Du dan Michael Zhang.
Kolaborasi keduanya dalam proyek musik ini menjadi bukti dari kekuatan kolaborasi kreatif yang semuanya bermula di Princeton University dimana keduanya dipertemukan dalam sebuah grup acapella.
Mereka pun pindah ke New York dan mulai bertemu setelah jam-jam kantor untuk sesi jamming yang tidak lama berubah menjadi karya-karya orisinal.
Ditulis di kamar tidur mereka masing-masing, musik Corner Club menembus berbagai batas dan berhasil mengumpulkan banyak pendengar dari berbagai belahan dunia sejak mereka terbentuk pada 2018.
Tidak lama untuk mereka akhirnya mengumpulkan 10 juta stream dan lebih dari 200 ribu pendengar bulanan.
Karya mereka telah masuk ke banyak playlist editorial Spotify seperti Fresh Finds, Dope AF, aesthetic, dan New Music Friday termasuk untuk bagian Indonesia.
Single kedua Corner Club, Manhattanhenge, bahkan masuk ke Viral 50 Thailand di Spotify.
Saat ini, Corner Club berbasis di San Francisco dan telah merilis EP pertama mereka, In The Rearview Mirror, pada akhir 2023.
Nostalgia dan rasa kehilangan menjadi pembahasan utama di EP tersebut seraya mereka menceritakan orang-orang dan tempat-tempat yang hilang dari kehidupan mereka selama pandemi.
EP tersebut menjadi bukti dari pendewasaan mereka sebagai sebuah unit musik sambil terus mengusung atmosfer playful dan nuansa storytelling yang lekat dengan identitas mereka. (Z-1)
Lagu ikonik dari band J-Rocks ini di-remake oleh penyanyi anak berbakat Indonesia, Atiya Purnomo, dan dihadirkan kembali dengan perspektif yang lebih muda dan penuh harapan.
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved