Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
NAMANYA Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang. Desa ini memiliki destinasi wisata yang terkenal, Pantai Pondok Bali, pesisir Pantura dengan daya magnetnya tersendiri. Mayangan ramai tiap akhir pekan, menikmati pantai sembari memancing atau sekadar menyantap masakan laut di restoran-restoran mungil, yang telah lama jadi salah satu sumber ekonomi bagi warga Mayangan.
Namun siapa sangka, di balik daerah wisata pantai di Mayangan yang terkenal, ada cerita perjuangan warga desa ini, yang berjuang untuk selamatkan rumah satu-satunya yang mereka miliki. Selama berpuluh-puluh tahun terakhir, warga Mayangan merasakan betapa dahsyatnya dampak abrasi bagi tanah kelahiran mereka.
Dulu desa ini dikenal sebagai desa tambak dengan kekayaan laut hasil ikan dan udang yang melimpah. Namun sudah sejak 20 tahun terakhir, Mayangan berubah drastis menjadi desa yang nyaris tenggelam akibat rob berkepanjangan.
Kepala Desa Mayangan Darto mengatakan, desanya telah kehilangan lebih dari setengah luasan wilayah desa tenggelam dihantam abrasi. “Ratusan hektar lahan tambak dan lahan warga, termasuk rumah dan beberapa bangunan lain, tenggelam karena abrasi dan banjir rob,” ungkap Darto.
Bahkan menurut Darto, Pulau Burung yang berada di sebelah barat Pantai Pondok Bali, dulunya pernah menjadi sebuah daratan yang menyatu. Namun kini, Pulau Burung terpisah sejauh lebih dari 1,5 kilometer dengan Pantai Pondok Bali. “Daratannya habis diterjang abrasi bertahun-tahun hingga hari ini,” cerita Darto.
EIGER Adventure, brand penyedia perlengkapan luar ruang asal Bandung, sudah beberapa kali mampir menyambung silaturahminya dengan warga Mayangan. Beberapa bulan lalu, EIGER singgah ke Mayangan, bahu-membahu bersama warga menanam 10.000 bibit mangrove demi menghalau abrasi.
“Insiatif menanam mangrove di Mayangan telah menjadi gerakan bersama, dengan tujuan melindungi desa dari abrasi yang semakin parah. Berkolaborasi dengan Yayasan Wanadri, warga Mayangan juga membentuk kelompok Siaga Pesisir Utara (Siput), gabungan anak-anak muda desa yang bertugas melakukan monitor penanaman dan perawatan mangrove. Hingga edukasi membibit dan menanam mangrove untuk semua warga desa,” ungkap Darto.
Sabtu (12/10) EIGER kembali singgah ke Mayangan, kali ini agendanya berbeda. EIGER mengajak ratusan warga Mayangan untuk hadir di acara nonton bareng (nobar) sebuah film dokumenter yang direkam EIGER secara khusus, menceritakan perjuangan warga Mayangan dalam menjaga desanya.
Mohammad Zakiy Zulkarnaen Brand Communication Strategist EIGER mengatakan, film dokumenter ini sengaja dibuat EIGER untuk warga Mayangan. Merekam setiap upaya warga Mayangan dalam menanam, merawat dan menjaga hutan mangrove agar desa mereka tidak hilang dihantam abrasi.
“Kami beri judul film ini Matra Pantura. Dibuat oleh EIGER sebagai apresiasi sekaligus menunjukan perjuangan warga Mayangan dalam melestarikan mangrove. Kami akan membawa film ini ke beberapa festival film, juga akan melakukan agenda nonton bareng di berbagai kota lain. Harapannya jadi pemicu diskusi soal kompleksitas masalah di Pesisir Pantura dan menemukan solusinya,” ungkap Zakiy.
Lebih dari seratus warga datang merapat. Acara malam itu meriah sekali. Ada berbagai pedagang jajanan berjajar. Seluruh warga yang datang menonton bisa menukar kupon dengan jajanan gratis yang disiapkan EIGER. Film diputar kurang lebih selama 30 menit, ditutup dengan diskusi antar warga, dihadiri oleh Kepala Desa Mayangan, Sekretaris Desa, siswa sekolah, komunitas, juga sejumlah aparat desa dan kecamatan.
“Film dokumenter yang indah dari EIGER. Mampu menunjukkan perjuangan warga Mayangan selama bertahun-tahun terakhir. Menularkan kepada siapapun fungsi dan manfaat mangrove, sebagai penopang keberlangsungan kehidupan masyarakat di pesisir pantai,” ucap Mansur, warga sekaligus perwakilan Yayasan Wanadri di Mayangan.
Komentar juga datang dari Abah Encai, salah satu toko masyarakat yang terlahir di Mayangan lebih dari 6 dekade silam. Abah mengatakan, film dokumenter “Mantra Pantura” mengajak siapapun untuk tetap tabah dan tangguh, juga terampil dan terus bergerak dalam mencegah bencana abrasi.
“Terima kasih EIGER. Film ini akan diingat sebagai salah satu cara kita mendokumentasikan upaya kebaikan, mempertahankan desa dan tanah kelahiran, agar generasi anak muda Mayangan kelak punya kehidupan yang lebih baik,” tutup Abah Encai. (RO/Z-3)
"Melalui Raminten, kita belajar bahwa ketulusan dan penerimaan terhadap perbedaan dapat tumbuh menjadi kekuatan yang memperkuat rasa kemanusiaan."
Film dokumenter The Kinds in the Crowd mengisahkan perjalanan karier Simple Plan selama 25 tahun sebagai band punk rock.
Penghargaan tersebut dinilai mencerminkan apresiasi dunia internasional yang terus meningkat terhadap sinema Indonesia.
Brad Pitt kini mempunyai peran sebagai pembalap dalam film dokumenter bertajuk Formula 1 The Movie.
METRODATA, perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), meluncurkan buku Gajah Tidur yang Terbangun: 50 Tahun Inovasi Digital Metrodata
National Geographic siap merilis dokumenter tiga bagian berjudul Rahasia Para Penguin, yang diproduseri eksekutif oleh James Cameron.
"Besok Selasa (8/7) diperkirakan air laut pasang (rob) di perairan utara Jawa Tengah akan naik kembali."
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendesak Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI agar memperjuangkan percepatan pembangunan giant sea wall untuk menanggulangi rob
FILM Pangku merilis official first look menuju penayangan perdana pada tahun ini, itu merupakan film panjang pertama yang disutradarai Reza Rahadian.
PRESIDEN Prabowo Subianto mengatakan prioritas pembangunan Giant Sea Wall dilakukan dari Jakarta hingga Semarang.
Presiden Prabowo Subianto akan membentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa (Pantura).
Sebulan sebelum Lebaran Idul Adha petugas kesehatan hewan dikerahkan untuk memberikan vahsin penyakit mulut dan kuku (PMK).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved