Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SEMANGAT "Takkan Melayu Hilang di Bumi", yang pernah diungkapkan oleh legenda Melayu, Hang Tuah, menginspirasi band punk asal Bantul, Yogyakarta, Minorways.
Band tersebut mengangkat semangat tersebut melalui karya terbaru mereka dengan merilis ulang lagu Pulau Bintan, yang diciptakan oleh seniman Melayu, almarhum Mohd Daud Kadir.
Dengan aransemen khas Minorways, lagu ini berhasil disulap menjadi karya yang segar tanpa menghilangkan esensi melodi aslinya.
Baca juga : Last Dinosaur Gandeng Grrrl Gang di Single Eleven
Lagu ini menggambarkan keindahan Pulau Bintan dari pasir putih, laut biru, hingga pesona lainnya, menciptakan gambaran menawan bagi pendengarnya tentang betapa indahnya pulau tersebut.
Awalnya, Pulau Bintan hanya merupakan bagian dari tugas kuliah tiga anggota Minorways, ketika mereka diminta mengaransemen lagu daerah Indonesia sesuai gaya masing-masing kelompok.
Namun, lagu ini memiliki arti lebih dalam bagi Minorways, terutama bagi Ilalang, gitaris band ini, yang memiliki hubungan emosional dengan lagu tersebut karena pernah tinggal di Pulau Bintan, tepatnya di Kota Tanjungpinang, sebuah daerah yang terkenal dengan tradisi Melayu yang kental.
Baca juga : Tanjung Rilis Single Lampaui
“Lagu ini mungkin tidak sepopuler Suwe Ora Jamu, Bungong Jeumpa, atau Ayam Den Lapeh, tapi bagi saya dan teman-teman yang pernah tinggal di Pulau Bintan, lagu ini sangat membekas. Dari SD hingga SMP, karena saya tinggal di Tanjungpinang hingga SMP, setiap pelajaran seni budaya kami selalu diminta menghafal dan menyanyikan lagu ini di depan kelas,” kenang Ilalang.
Keinginan Minorways untuk memperkenalkan Pulau Bintan kepada audiens yang lebih luas menjadi dorongan utama mereka untuk menggarap lagu ini dengan serius. Berawal dari tugas kuliah, mereka berharap lagu ini dapat dinikmati oleh banyak orang.
Ilalang juga mengungkapkan bahwa saat ia masih bersekolah, ia tidak pernah diajarkan siapa pencipta lagu ini.
Baca juga : Anya Geraldine Daur Ulang Lagu Jablai
"Saya baru tahu bahwa Pulau Bintan diciptakan oleh almarhum Mohd Daud Kadir setelah melakukan riset sendiri saat kami hendak mengaransemen ulang lagu ini," ujarnya.
Proses perizinan untuk mengaransemen ulang Pulau Bintan memakan waktu sekitar enam bulan. Minorways harus melalui beberapa tahapan, mulai dari berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kepulauan Riau hingga menghubungi tokoh budaya setempat, seperti Raja Ahmad Helmy.
Akhirnya, mereka berhasil menjalin komunikasi dengan Sitti Budhiany Mulyaty, putri bungsu almarhum Mohd Daud Kadir, yang juga merupakan ahli waris lagu tersebut.
Baca juga : Mxmtoon Rilis Single Rain
Dengan penuh sukacita, Ibu Yayat, sapaan akrabnya, memberikan izin kepada Minorways untuk mengaransemen ulang lagu ini dan berterima kasih atas niat baik band tersebut.
Proses rekaman Pulau Bintan dilakukan bersamaan dengan rekaman EP Minorways sebelumnya, My Mother is Stronger than Godzilla, dengan bantuan Mada Panglima Nusa sebagai recording, mixing, dan mastering engineer. Meski begitu, lagu ini baru resmi dirilis pada 20 September 2024.
"Prosesnya cukup lama, terutama dalam mencari ahli waris lagu. Kami sangat berterima kasih kepada Bu Yayat yang telah mengizinkan kami mengaransemen ulang karya ayah beliau," ungkap Moekti, vokalis Minorways.
Ia berharap suatu hari Minorways bisa bertemu langsung dengan Ibu Yayat.
Sebelum resmi digarap ulang, Pulau Bintan sudah beberapa kali dibawakan oleh Minorways di panggung, meskipun belum menjadi bagian tetap dari setlist mereka.
"Lagu ini jarang kami bawakan, tapi beberapa kali dimainkan dan mendapat respon meriah dari penonton. Double pedal di lagu ini cukup masif, cocok untuk headbang," ujar Yazid, drummer Minorways.
Harapan terbesar Minorways adalah bisa membawakan Pulau Bintan di tanah asal Melayu, seperti di Pulau Bintan atau Tanjungpinang, tempat asal Ilalang. Mereka ingin agar lagu-lagu daerah seperti Pulau Bintan tetap diapresiasi dan dinikmati oleh generasi muda.
"Kami sangat antusias jika diundang tampil di Bintan agar lagu-lagu daerah seperti ini tidak hilang ditelan zaman. Kami ingin memperkenalkan lagu ini dengan cara yang asyik supaya tetap relevan bagi generasi muda," tutup Risang, bassis Minorways.
Lagu Pulau Bintan versi Minorways kini sudah tersedia di berbagai platform streaming digital sejak 20 September 2024. (Z-1)
Waringin Hospitality Hotel Group (WHHG) meresmikan Bintan Exotica Resort pada September 2024 di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.
Lagu Sudah Biasa dari Badai Sampai Sore menggambarkan fase di mana segalanya terasa otomatis, bukan lagi soal pilihan, melainkan soal bertahan.
Menggandeng sejumlah penyanyi seperti Hanin Dhiya, Shanna Shannon, dan Shakira Jasmine, mini album Stevan Pasaribu ini menyuguhkan total enam lagu.
Di pertengahan 2025 ini, Laura Pradipta (vokal) memutuskan untuk hiatus dari ArumtaLa dalam waktu yang tidak bisa ditentukan sehingga duo itu tinggal menyisakan Arini Kumara.
Lewat Teman Sejati?, Jenaka Mahila mengajak penikmat musik untuk merenungi arti sebenarnya dari sebuah persahabatan.
Bagi Prass, pengalaman ini membuat proses penulisan lagunya menjadi lebih ‘mindful’ dan percaya diri.
Serba Salah dari Giant Jay menyuarakan realita sehari-hari: ketika tubuhmu, pilihanmu, bahkan dompetmu bisa jadi bahan penghakiman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved