Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SUTRADARA serial Gadis Kretek Kamila Andini dan Ifa Isfansyah memenangkan penghargaan sutradara terbaik di Asian Contents Awards (ACA) & Global OTT Awards di Busan International Film Festival (BIFF) 2024. Penghargaan tersebut berlangsung pada 6 Oktober 2024.
Gadis Kretek mendapatkan empat nominasi dalam ACA & Global OTT Awards, yaitu kategori sutradara terbaik, kreatif terbaik, aktris terbaik (Dian Sastrowardoyo), dan aktor pendukung terbaik (Arya Saloka).
“Saya dan Ifa memulai perjalanan kami sebagai pembuat film di Festival Film Internasional Busan. Maka menerima penghargaan ini di Busan terasa sangat istimewa,” ujar Kamila dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Senin (7/10).
Baca juga : Film Gadis Kretek Menangkan Best Miniseries di Seoul International Drama Awards 2024
“Saya harap ini dapat menjadi awal bukan saja diakuinya industri kreatif Indonesia, tetapi juga karya-karya kreatif dari Asia Tenggara. Saya harap akan ada lebih banyak lagi cerita-cerita lokal dari wilayah kami yang dibuat bagi penonton global. Dan saya harap momen ini dapat membuka begitu banyak pintu kesempatan bagi para kreator di masa depan, terutama sutradara, untuk bisa lebih banyak menciptakan karya,” ungkap Kamila dan Ifa.
Sebelumnya, Gadis Kretek juga dinobatkan sebagai miniseri terbaik dalam Seoul International Drama Awards pada 25 September. Dian Sastrowardoyo juga mendapat nominasi aktris terbaik dalam ajang ini.
Diangkat dari novel karya Ratih Kumala, Gadis Kretek pertama kali tayang pada 2 November 2023, menuturkan cerita perempuan berdaya bernama Dasiyah (Dian Sastrowardoyo) serta cintanya yang indah dengan Soeraja (Ario Bayu), berlatar belakang industri kretek dan peristiwa sejarah Indonesia pada tahun 1960-an.
Gadis Kretek turut dibintangi Tissa Biani, Sha Ine Febriyanti, Winky Wiryawan, Sheila Dara, Ibnu Jamil, Rukman Rosadi, Verdi Solaiman, Nungki Kusumastuti, Dimas Aditya, Pritt Timothy, dan Tutie Kirana. Serial ini diproduksi oleh Base Entertainment bersama produser Shanty Harmayn dan Tanya Yuson. Ratih Kumala dan Tanya Yuson juga bertindak sebagai penulis naskah bersama Kanya K. Priyanti dan Ambaridzki Ramadhantyo.(M-3)
Gadis Kretek menang penghargaan Best Miniseries setelah mengungguli sejumlah drama korea (drakor) populer seperti Moving, The Worst of Evil, hingga Daily Dose of Sunshine.
Film Gadis Kretek menghadirkan cerita tentang cinta, keluarga, dan sejarah industri rokok kretek di Indonesia. Serial ini memperluas jangkauan cerita dari novel ke layar televisi
Selain menulis novel, Ratih Kumala juga menulis skenario film dan drama televisi.
Dian Sastrowardoyo ingin mengubah paradigma bahwa kebaya bukan pakaian yang menunjukkan status dan hanya dipakai untuk bermewah-mewahan.
NasDem memandang sudah saatnya industri perfilman menggambarkan perempuan secara ‘adil’. Tak melulu soal parasnya, tetapi juga bagaimana pikiran dan daya juangnya
Film yang memiliki judul internasional Mad of Madness itu berkompetisi di program White Mulberry Award for Best Debut Feature
Samsara, film tanpa dialog berwarna hitam putih karya sutradara peraih beragam penghargaan nasional dan internasional, Garin Nugroho, akan membuka festival pada 30 November 2024.
J2024 ingin menggambarkan transformasi berkelanjutan sinema Asia dalam mencapai keunggulan, meski di tengah berbagai tantangan global.
Kursus ini gratis, bagi para pengguna KlikFilm yang telah berlangganan. Pun bagi para pencinta film yang ingin mengikuti kursus ini, cukup membeli paket langganan KlikFilm
Sebagai seorang sutradara, Ifa menilai, banyaknya sutradara-sutradara baru merupakan hal positif, seperti yang tampak dalam JAFF Netpac ke-18 di Yogyakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved