Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SHENINA Cinnamon yang memerankan karakter May menjelaskan keterlibatannya dalam film “Tale of the Land”. Film yang 90 persen produksinya dilakukan di atas air ini mengambil lokasi di Kota Bangun, Kalimantan Timur. Dalam film ini, Shenina menggunakan bahasa Kutai.
“Koneksi antara karakter dan aktor adalah hubungan yang memang sudah ditakdirkan. Ketika sebuah karakter ditawarkan kepada saya, saya benar-benar percaya tawaran tersebut hanyalah bagian terakhir dari diskusi kreatif yang panjang antara sutradara dan produser,” kata Shenina Cinnamon seperti dikutip, Senin (7/9).
Bagi Shenina, memerankan karakter May adalah seperti bertemu dengan jodoh yang sudah ditakdirkan. Penonton Indonesia di media sosial pun terlihat sangat antusias, bangga, sekaligus penasaran, terutama karena film ini menggunakan bahasa Kutai yang jarang sekali digunakan dalam film.
Baca juga : Film Gadis Dayak Tale of The Land Tayang Perdana di Busan International Film Festival 2024
“Saya selalu berusaha untuk menghargai kepercayaan tersebut dengan memberikan semua yang saya bisa,” tandasnya.
Film Tale of the Land tayang secara perdana (world premiere) di Busan International Film Festival (BIFF) dalam program New Current, Jumat (4/10) kemarin. Turut hadir sang sutradara Loeloe Hendra, bersama produser Yulia Evina Bhara dan Amerta Kusuma, serta pemeran film Shenina Cinnamon, Arswendy Bening Swara, dan Yusuf Mahardika.
Di film inilah Shenina dibawa kembali ke BIFF untuk ketiga kalinya setelah “24 Jam Bersama Gaspar” (2023) dan “Penyalin Cahaya” (2021).
Baca juga : Tantangan Baru Dian Sastrowardoyo di Film "Mothernet" Bersama Ringgo Agus Rahman
“Tale of the Land” berpusat pada seorang gadis Dayak bernama May, yang diperankan oleh Shenina Cinnamon. May dihantui oleh trauma kematian orangtuanya dalam sebuah konflik tanah, yang membuatnya tidak dapat menginjakkan kaki di tanah. May tinggal bersama kakeknya, Tuha (diperankan oleh Arswendy Bening Swara), di sebuah rumah terapung yang terombang-ambing di atas danau yang jauh dari daratan.
Bagi sutradara Loeloe Hendra, karakter May merupakan alegori yang merefleksikan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat adat di seluruh dunia yang tanah airnya terus berubah akibat tekanan dunia modern.
Penulis dan sutradara Loeloe Hendra menyatakan, dalam film debutnya, ia sangat tertarik untuk mengeksplorasi bagaimana menggunakan genre fantasi tidak hanya untuk membangkitkan imajinasi dan keajaiban, tetapi juga untuk mempertajam persepsi kita tentang realitas. Loeloe, yang menghabiskan masa kecilnya di tengah hutan Kalimantan, setiap harinya dipenuhi dengan cerita-cerita yang berhubungan dengan alam, keajaiban, dongeng, tradisi dan budaya.
“Di Kalimantan, saat ini, bentang alam yang indah harus hidup berdampingan dengan penggundulan hutan yang masif, dan masyarakat adat tercekik dalam keterbatasan antara tradisi dan modernitas. Melalui genre fantasi, saya ingin menciptakan sebuah dunia di mana karakter-karakter saya akan berkembang dalam ruang liminal ini dan ketegangan yang terus-menerus terjadi antara keajaiban dan kenyataan, antara logika dan fantasi, dan antara daratan dan air,” kata penulis dan sutradara Loeloe Hendra.
Film “Tale of the Land” merupakan film pertama yang mempertemukan pasangan Shenina Cinnamon dan Angga Yunanda. Sementara, film ini juga menjadi reuni Shenina dengan Arswendy Bening Swara setelah “Badrun & Loundri” (2023). (Nov)
FILM produksi Rekata Studio karya sutradara Wregas Bhanuteja, Para Perasuk yang memiliki judul internasional Levitating, mendapat penghargaan CJ ENM Award pada ajang Asian Project Market.
Film Para Perasuk disutradarai Wregas Bhanuteja dan menjadi debut layar lebar Anggun C. Sasmi.
Film Tale of the Land dibintangi Shenina Cinnamon.
BUSAN International Film Festival (BIFF) 2024 akan diselenggarakan pada 2–11 Oktober 2024. Selain menghadirkan film-film yang berkompetisi sebagai acara utama,
Setelah tayang di Busan International Film Festival 2022, film Look At Me, Touch Me, Kiss Me akhirnya bisa ditonton secara umum melalui Bioskop Online mulai 19 Februari 2024.
Kemenkesmengungkapkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan penyelidikan epidemiolog menyusul temuan 2 kasus covid-19 di provinsi tersebut.
Endang Setiawati, fasilitator Rumah Anak SIGAP di Kutai Kartanegara, berbagi kisah inspiratif tentang pentingnya pola asuh dan peran orang tua dalam tumbuh kembang anak.
Motif Wakaroros bukan sekadar corak estetis. Ia adalah narasi visual masyarakat Dayak Basap, suku adat yang hidup berdampingan dengan rimba Karst Sangkulirang-Mangkalihat.
Kawasan Segitiga Emas Samarinda–Balikpapan–IKN kian menjadikan Kalimantan Timur sebagai magnet baru investasi properti nasional.
KAPAL tongkang batu bara yang menabrak jembatan Mahakam kembali terjadi pada 28 April 2025. Kerusakan yang ditimbulkan memicu penutupan sementara jembatan dari 30 April hingga 1 Mei 2025.
GUBERNUR Kalimantan Timur H Rudy Mas’ud melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Samarinda,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved