Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Film Gadis Dayak Tale of The Land Tayang Perdana di Busan International Film Festival 2024

Fathurrozak
01/10/2024 21:13
Film Gadis Dayak Tale of The Land Tayang Perdana di Busan International Film Festival 2024
Cuplikan film Tale of the Land.(Dok. Kawankawan Media)

FILM Tale of the Land yang terinspirasi dari kehidupan masyarakat adat di Kalimantan akan tayang perdana (world premiere) di Busan International Film Festival 2024, Korea Selatan (Korsel). Menyambut acara itu KawanKawan Media merilis cuplikan film Tale of the Land yang berlatar belakang alam dan perairan terbuka.

 

Tale of the Land akan berkompetisi di program New Currents di Busan International Film Festival (BIFF) 2024. Film ini menandai debut Loeloe Hendra sebagai sutradara dan penulis, serta Yulia Evina Bhara dan Amerta Kusuma dari KawanKawan Media sebagai produser.

Baca juga : Film Para Perasuk Wregas Bhanuteja Terseleksi di Asian Project Market 2024 Busan 

 

Tale of the Land berpusat pada kisah gadis Dayak bernama May, yang diperankan oleh Shenina Cinnamon. May dihantui oleh trauma kematian orangtuanya dalam sebuah konflik tanah, yang membuatnya tidak dapat menginjakkan kaki di tanah. May tinggal bersama kakeknya, Tuha (diperankan oleh Arswendy Bening Swara), di sebuah rumah terapung yang terombang-ambing di atas danau yang jauh dari daratan.

 

Baca juga : Shenina Cinnamon Dambakan Ekosistem Perfilman yang Ramah Perempuan

Bagi sutradara Loeloe, karakter May merupakan alegori yang merefleksikan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat adat di seluruh dunia yang tanah airnya terus berubah akibat tekanan dunia modern.

 

Dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Selasa, (1/10), Loeloe mengatakan jika Tale of the Land menyajikan sebuah kisah tentang tanah. Ia memasukkan imajinasi masa kecilnya dan realitas sosial masyarakat di Kalimantan saat ini.

Baca juga : Shenina Cinnamon Senang Perankan Karakter Perempuan yang Berani Bersuara

 

“Dari sini saya ingin menunjukkan, ada sesuatu yang berubah dan bergeser. Kondisi yang terjadi pada karakter May adalah bentuk pertanyaan saya tentang situasi tersebut. Bagaimana jika manusia tidak bisa hidup di atas tanah? Bagaimana jika kita memiliki tanah yang luas, tapi kita tidak bisa menginjakkan kaki di atasnya lagi? Bagaimana dengan seseorang yang lahir di tanah leluhurnya, namun kemudian terpaksa pergi hingga ajal menjemput dan tidak bisa kembali lagi ke tanah kelahirannya,” katanya.

 

Baca juga : Film 3 Negara, Look At Me, Touch Me, Kiss Me, Tayang di Bioskop Online Hari Ini

Shenina dan Arswendy bertemu kembali setelah keduanya memainkan peran utama dalam Badrun & Loundri (Garin Nugroho, 2023). Bergabung dengan para pemeran utama adalah Angga Yunanda dan Yusuf Mahardika.

 

Produser Yulia Evina Bhara dan Amerta Kusuma dalam pernyataan bersama, mengatakan syuting Tale of the Land berlokasi di sebuah delta sungai pedalaman yang berubah secara dramatis selama musim hujan, saat air mencapai puncak debitnya.

 

“Tugas utama kami adalah menemukan momen terbaik untuk pengambilan gambar, yaitu ketika air berada pada debit tertinggi. Kemudian datanglah tantangan berikutnya: musim hujan selalu datang dengan angin dan badai. Proses produksi selalu tentang menemukan cara teraman untuk melakukan pengambilan gambar di musim hujan yang penuh dengan angin dan badai dan kami sangat senang film ini akhirnya akan tayang perdana di Busan International Film Festival,” ungkap mereka. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya