Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Shenina Cinnamon Aktris Terbaik di QCinema Film Festival 2024

Fathurrozak
16/11/2024 13:21
Shenina Cinnamon Aktris Terbaik di QCinema Film Festival 2024
Aktris Shenina Cinnamon(Dok. Kawankawan Media )

SHENINA Cinnamon, pemeran utama film Tale of The Land memenangkan penghargaan Asian Next Wave Best Lead Performance di QCinema International Film Festival 2024 di Filipina. Festival film tahunan tersebut berlangsung pada 8–17 November 2024.

 

Di festival tersebut, film Tale of The Land yang ditulis dan disutradarai Loeloe Hendra, serta diproduseri oleh Amerta Kusuma dan Yulia Evina Bhara dari KawanKawan Media, berkompetisi di program Asian Next Wave, yang menampilkan film-film Asia yang paling menarik, dari para pembuat film pemula.

 

Dalam pernyataan juri, Shenina dianggap mampu menghadirkan karakter May yang penuh dengan rasa penasaran dan kecemasan, sekaligus menjadi pusat dari film Tale of The Land. Shenina mampu menghidupkan karakter May, yang membuat film ini berhasil menyoroti secara mendalam isu-isu lingkungan dan sosial yang dihadapi oleh masyarakat Dayak.

 

“Tatapan mata May yang penuh makna mampu menyampaikan beragam pertanyaan dan pernyataan tentang identitas, lingkungan, dan masa depannya, jika para penguasa terus bersikap apatis dan haus akan kerusakan,” bunyi pernyataan juri dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Jumat, (15/11).

 

Dibintangi Shenina Cinnamon, Arswendy Bening Swara, Angga Yunanda, dan Yusuf Mahardika, kisah Tale of the Land berpusat pada seorang gadis Dayak bernama May. Diperankan oleh Shenina Cinnamon, May dihantui oleh trauma kematian orang tuanya dalam sebuah konflik tanah, yang membuatnya tidak dapat menginjakkan kaki di tanah. May tinggal bersama kakeknya, Tuha (diperankan oleh Arswendy Bening Swara), di sebuah rumah terapung yang terombang-ambing di atas danau yang jauh dari daratan.

 

Bagi sutradara Loeloe Hendra, karakter May merupakan alegori yang merefleksikan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat adat di seluruh dunia yang tanah airnya terus berubah akibat tekanan dunia modern.

 

Sebelumnya, film Tale of The Land telah memenangkan penghargaan FIPRESCI Prize di Busan International Film Festival (BIFF) 2024. Film tersebut juga melakukan penayangan perdananya (world premiere) di Busan. Di Indonesia, film Tale of The Land akan diputar dan berkompetisi dalam program Main Competition di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 19 yang berlangsung pada 30 November–7 Desember 2024. (M-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya