Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
INDONESIA Kita kembali menghadirkan pementasan yang mengangkat tema kebangsaan dalam lakon terbarunya yang ke-42, berjudul Si Manis Jembatan Merah. Unik dan menggelitik rasa penasaran, judul yang mengesankan cerita horor ini justru menawarkan refleksi mendalam tentang nilai-nilai berbangsa dan bernegara.
Karya ini ditulis oleh Agus Noor dan Joind Bayuwinanda, serta disutradarai langsung oleh Agus Noor.
Baca juga : Jembatan Layang Dibangun di Atas Jalan Trans Sulawesi
Pertunjukan yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini akan dipentaskan di Teater Besar Taman Ismail Marzuki pada 27 dan 28 September 2024.
Indonesia Kita kali ini menampilkan aktor-aktor ternama seperti Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, Akbar Kobar, Abdel Achrian, Inaya Wahid, Sha Ine Febriyanti, dan masih banyak lagi.
Mereka akan tampil dengan iringan musik dari Orkes Sinten Remen, serta penampilan tari dari DvK Art Movement.
Baca juga : Pramono-Rano Bertekad Teruskan Legacy Baik dari Ahok
Si Manis Jembatan Merah berkisah tentang sebuah jembatan bersejarah yang menjadi saksi berbagai peristiwa penting bagi warga sekitar.
Jembatan tersebut bukan hanya simbol perjuangan veteran yang mempertahankannya dari serangan musuh, tetapi juga tempat tinggal bagi kaum terpinggirkan.
Di tengah rumor jembatan akan dirubuhkan untuk pembangunan kereta cepat, muncul desas-desus bahwa penunggu jembatan meminta tumbal, memicu konflik di antara warga.
Baca juga : Jejak Purba di Gua Genovesa, Ungkap Rahasia Jembatan Batu 6.000 Tahun di Mallorca
Dalam pengantar tertulisnya, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid menyoroti refleksi sejarah dalam lakon ini. Menurutnya, pementasan ini mengajak kita untuk melihat kembali kondisi bangsa saat ini, serta mempertanyakan apakah kita masih menjaga cita-cita kemerdekaan.
Agus Noor sendiri menekankan bahwa Si Manis Jembatan Merah adalah simbol perjuangan dan sejarah yang sering dilupakan.
"Jembatan ini menjadi tengara perjuangan rakyat, dan sosok hantu yang menangisi jembatan tersebut menggambarkan perasaan yang tak tersampaikan dari mereka yang memperjuangkan kemerdekaan," ujar Agus.
Baca juga : Presiden Joko Widodo Resmikan 16 Jembatan dan 22 Jalan di Jawa Barat
Sebagai salah satu pendiri Indonesia Kita, Butet Kartaredjasa menyampaikan apresiasinya atas dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Pentas ini adalah upaya kami untuk terus menumbuhkan rasa cinta terhadap Indonesia. Dukungan pemerintah sangat berarti bagi kami untuk menyampaikan pesan-pesan kebangsaan," ungkapnya.
Pementasan Si Manis Jembatan Merah menjadi pengingat bahwa sejarah dan nilai kebangsaan harus terus dirawat, bukan hanya sebagai masa lalu, tetapi sebagai panduan untuk masa depan. #MIA (RO/Z-10)
Luar angkasa dikenal sebagai tempat yang sunyi, menakutkan, dan penuh misteri, namun beberapa astronot mengaku mengalami pengalaman horor yang sulit dibayangkan.
Teater musikal tari bertajuk "TARIAKAN" bakal digelar pada 1–3 Mei 2025 di panggung Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki.
CINE-Concert Samsara karya Garin Nugroho tampil selama tiga hari di Graha Bhakti Budaya (GBB) Taman Ismail Marzuki, Jakarta selama tiga hari
Dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024, Kementerian Sosial (Kemensos) membuka berbagai layanan kesehatan gratis bagi penyandang disabilitas.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Grogol hadir acara Hari Ulang Tahun Taman Ismail Marzuki (HUT TIM) ke-56, di Graha Bhakti Budaya TIM, Jakarta
Diharapkan masyarakat Jakarta dan para seniman juga dapat menikmati fasilitas yang lebih baik, nyaman dan berstandar internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved