Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Indonesia Kita Ke-42 Tampilkan Pementasan Si Manis Jembatan Merah dengan Sentuhan Nasionalisme

 Gana Buana
24/9/2024 17:08
Indonesia Kita Ke-42 Tampilkan Pementasan Si Manis Jembatan Merah dengan Sentuhan Nasionalisme
Pementasan Si Manis Jembatan Merah(Dok. Medpar)

INDONESIA Kita kembali menghadirkan pementasan yang mengangkat tema kebangsaan dalam lakon terbarunya yang ke-42, berjudul Si Manis Jembatan Merah. Unik dan menggelitik rasa penasaran, judul yang mengesankan cerita horor ini justru menawarkan refleksi mendalam tentang nilai-nilai berbangsa dan bernegara.

Karya ini ditulis oleh Agus Noor dan Joind Bayuwinanda, serta disutradarai langsung oleh Agus Noor.

Baca juga : Jembatan Layang Dibangun di Atas Jalan Trans Sulawesi

Pertunjukan yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini akan dipentaskan di Teater Besar Taman Ismail Marzuki pada 27 dan 28 September 2024.

Indonesia Kita kali ini menampilkan aktor-aktor ternama seperti Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, Akbar Kobar, Abdel Achrian, Inaya Wahid, Sha Ine Febriyanti, dan masih banyak lagi.

Mereka akan tampil dengan iringan musik dari Orkes Sinten Remen, serta penampilan tari dari DvK Art Movement.

Baca juga : Pramono-Rano Bertekad Teruskan Legacy Baik dari Ahok

Si Manis Jembatan Merah berkisah tentang sebuah jembatan bersejarah yang menjadi saksi berbagai peristiwa penting bagi warga sekitar.

Jembatan tersebut bukan hanya simbol perjuangan veteran yang mempertahankannya dari serangan musuh, tetapi juga tempat tinggal bagi kaum terpinggirkan.

Di tengah rumor jembatan akan dirubuhkan untuk pembangunan kereta cepat, muncul desas-desus bahwa penunggu jembatan meminta tumbal, memicu konflik di antara warga.

Baca juga : Jejak Purba di Gua Genovesa, Ungkap Rahasia Jembatan Batu 6.000 Tahun di Mallorca

Dalam pengantar tertulisnya, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid menyoroti refleksi sejarah dalam lakon ini. Menurutnya, pementasan ini mengajak kita untuk melihat kembali kondisi bangsa saat ini, serta mempertanyakan apakah kita masih menjaga cita-cita kemerdekaan. 

Agus Noor sendiri menekankan bahwa Si Manis Jembatan Merah adalah simbol perjuangan dan sejarah yang sering dilupakan.

"Jembatan ini menjadi tengara perjuangan rakyat, dan sosok hantu yang menangisi jembatan tersebut menggambarkan perasaan yang tak tersampaikan dari mereka yang memperjuangkan kemerdekaan," ujar Agus.

Baca juga : Presiden Joko Widodo Resmikan 16 Jembatan dan 22 Jalan di Jawa Barat

Sebagai salah satu pendiri Indonesia Kita, Butet Kartaredjasa menyampaikan apresiasinya atas dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Pentas ini adalah upaya kami untuk terus menumbuhkan rasa cinta terhadap Indonesia. Dukungan pemerintah sangat berarti bagi kami untuk menyampaikan pesan-pesan kebangsaan," ungkapnya.

Pementasan Si Manis Jembatan Merah menjadi pengingat bahwa sejarah dan nilai kebangsaan harus terus dirawat, bukan hanya sebagai masa lalu, tetapi sebagai panduan untuk masa depan. #MIA (RO/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya