Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENYAMBUT gelaran festival Jakarta Film Week (JFW) 2024, pihak penyelenggara menghadirkan gelaran road to dengan memutar film-film pemenang pendanaan (funding) diputar. Pada Jumat, (20/9), film pemenang Jakarta Film Fund Ali Pengen Punya Pacar, Yuli Pengen Dibonceng Ngabers (2022), Ngidam (2023), dan Suatu Hari di Tempat Pemancingan (2021) diputar di Kineforum. Film tersebut diputar bersama film pemenang Layar Indonesiana Kemendikbud Ristek, Bersama Membangun Negeri (2022), serta film The Sewer.
Selain menghadirkan pemutaran film pendek pemenang funding, Road to Jakarta Film Week 2024 juga menghadirkan diskusi bertajuk Audience 101: Navigate Your Short Film di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Baca juga : Alternativa Film Awards 2024 Hadir di Yogyakarta
Jakarta Film Week 2024 akan berlangsung pada 23—27 Oktober 2024. Setiap tahunnya, selain memutar film dan menghadirkan kompetisi, JFW membuka pendaftaran untuk para sineas muda mengirimkan proposal film mereka untuk mendapat bantuan pendanaan dan fasilitasi produksi.
Produser dan penulis skenario film pendek Ngidam, yang filmnya mendapat pendanaan dari JFW pada tahun lalu mengatakan, ide filmnya berasal dari ketika dirinya membaca buku kuliner yang memuat kuliner tradisional Betawi.
“Kok banyak makanan yang belum saya makan di tulisan buku tersebut. Termasuk sayur babanci yang ada di film ini. Akhirnya saya riset mendatangi beberapa tempat di Jakarta dan memang sudah mendapatkannya. Kuliner seperti Gabus Pucung, malah dapatnya di Bekasi. Jadi kebanyakan kuliner tradisional Betawi adanya di pinggiran Jakarta,” kata Dewi seusai pemutaran di Kineforum, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, (20/9).
Baca juga : Festival Budaya Panji Gelar Pameran, Diskusi Tematik dan Penampilan 10 Karya
Saat memproduksi Ngidam, Dewi dan kru lebih dulu survei ke berbagai restoran. Ia akhirnya menemukan beberapa kuliner yang akan dimasukkan ke dalam filmnya berada di gang-gang kota.
Untuk mengikuti film funding, Dewi mengatakan calon peserta perlu memeriksa ketentuan yang telah ditetapkan penyelenggara.
“Seperti JFW, itu kan tema keJakartaannya yang harus kental. Makanya di film Ngidam, banyak kuliner tradisional Betawi. Selain itu, juga bisa mendatangi lebih dulu festivalnya, untuk melihat film-film seperti apa yang lolos kurasi dan mendapat pendanaan,” kata Dewi. (M-4)
Masuk daftar Karisma Event Nusantara (KEN) tahun lalu, festival ini kembali lolos kurasi Kementerian Pariwisata RI sebagai satu dari 110 kegiatan terbaik 2025.
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Festival ini merupakan inisiatif acara yang lahir dari Rembuk Kreatif Nasional GeKrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional)
Malam penutupan menampilkan dua film IMAX yang diproduksi di Indonesia: UNDER THE SEA karya Howard Hall (AS, Kanada) dan BORN TO BE WILD karya David Lickley (AS)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menghadirkan pengalaman berbeda bagi para pengunjung International BNI Java Jazz Festival 2025 melalui aktivitas wondr Treasure Hunt.
Festival kali ini diselenggarakan pada 25 Mei 2025 di Sarinah Thamrin, Jakarta dan juga dalam rangka memperingati Hari Jamu Nasional yang jatuh pada 27 Mei 2025.
Melalui interaksi langsung dengan pasien ALS dan keluarga mereka, Vino G Bastian mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pejuang ALS.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku menandai reuni akting Vino G Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved