Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Natasha Tontey akan Pamerkan Karya tentang Manusia dan Monyet Jambul Hitam di Museum MACAN

Fathurrozak
04/9/2024 08:38
Natasha Tontey akan Pamerkan Karya tentang Manusia dan Monyet Jambul Hitam di Museum MACAN
Seniman asal Minahasa, Natasha Tontey akan berpameran di Museum MACAN, Jakarta, 16 November 2024 - April 2025.(Dok. Museum MACAN)

SENIMAN Natasha Tontey akan menampilkan Primate Visions: Macaque Macabre (Larik Sungsang Kaum Primata) di Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN), Jakarta, 16 November 2024–6 April 2025. Untuk karyanya, Natasha memanfaatkan estetika gim video, video musik, fiksi fantasi, dan produksi swakriya untuk menjembatani budaya mistik masyarakat adat dengan budaya anak muda yang futuristik.

 

Karya Natasha di pameran tunggalnya ini akan menyelidiki hubungan kompleks antara manusia dan alam, yang diungkapkan melalui interaksi yang rumit antara populasi monyet berjambul hitam Sulawesi dan adat tradisi wilayah Minahasa Selatan di Indonesia, tanah kelahirannya. Melalui karya ini, ia mengamati pergulatan yang subtil dan personal dari entitas dan makhluk yang terpinggirkan, menghadirkan berbagai kemungkinan alternatif di masa depan.

Baca juga : Babak Baru Museum Macan Bersama Sang Direktur Venus Lau

 

Pemeran ini juga menkali kali pertama bagi Natasha dalam menggabungkan instalasi dan video multi-kanal. Di pameran itu para pengunjung juga dapat mengeksplorasi latar dan kostum yang digunakan dalam film.

 

Baca juga : Belasan Seniman Asia Pasifik Unjuk Karya di Museum Macan

“Primate Visions: Macaque Macabre adalah upaya untuk membongkar, menyingkap, dan mengeksplorasi ketegangan antara manusia dan Yaki, monyet jambul hitam, di Minahasa, yang sering kali kontradiktif dan berpolemik. Karya ini bekerja dengan dinamika primatologi, ekofeminisme, dan teknologi melalui pendekatan fiksi spekulatif. Primate Visions: Macaque Macabre adalah sebuah dunia yang menyenangkan sekaligus mengerikan, penuh dengan keganjilan radikal,” kata Natasha Tontey tentang karyanya melalui siaran pers yang diterima Media Indonesia, Senin, (2/9/2024).

 

Natasha Tontey adalah perupa kelahiran Minahasa yang berbasis di antara Jakarta dan Yogyakarta. Praktik artistiknya sebagian besar menelusuri sejarah dan mitos seputar manufactured fear (ketakutan buatan). Ie menelusuri cara perasaan tersebut dibangun, difasilitasi, dan dibangkitkan.

Baca juga : 24 Seniman Asia Pasifik Berpameran di Museum Macan

 

Karya terbaru Natasha menjelajahi pembalikan hubungan kuasa antara makhluk hidup, monyet dan manusia, sebagaimana terlihat dari sudut pandang kebudayaan Minahasa. Monyet jambul hitam (disebut Yaki dalam bahasa Minahasa) dianggap sebagai bagian dari struktur sosial dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat adat sekaligus dianggap hama karena kerap turun ke desa dan mencuri hasil panen.

 

Baca juga : Catat! Tiga Daftar Pameran Utama Tahun 2023 di Museum Macan

Hubungan ini semakin pelik dengan diakuinya Yaki sebagai spesies yang terancam punah, sehingga mendorong organisasi-organisasi internasional untuk menggalakkan pelestariannya. Dengan demikian karya Natasha mengamati aneka sudut pandang yang bertentangan, menyoroti perbedaan antara perspektif dan praktik.

 

Direktur, Museum MACAN, Venus Lau mengatakan, menjadi kehormatan bagi museumnya untuk mempresentasikan karya Natasha Tontey. “Di Museum MACAN, kami percaya kekuatan seni dan budaya dapat menghubungkan manusia, memperluas sudut pandang kita, dan memicu dialog bermakna yang menumbuhkan pemahaman,” kata Lau. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya