Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEPENINGGAL Aaron Seeto, Museum Macan menunjuk Venus Lau sebagai direktur baru. Lau memiliki sederet pengalaman, termasuk peran sebelumnya sebagai direktur artistik di K11 Art Foundation. Baru-baru ini ia juga menjadi direktur strategis seni dari Modern (Meta) Media Group yang berbasis di Shanghai, Tiongkok, dan memiliki sejumlah platform budaya antara lain Nowness, Art Review, dan Numero Art China.
Ketua Yayasan Museum Macan Fenessa Adikoesoemo yakin Lau bisa memberikan warna baru dan akan menginspirasi timnya di Museum Macan. Ia yakin, dengan reputasi yang dimiliki Lau bisa mengerek reputasi Macan sebagai salah satu institusi seni di regional Asia Tenggara.
“Kami gembira menyambut Venus Lau sebagai direktur baru Museum Macan. Komitmennya yang mendalam terhadap seni kontemporer di Asia, dan dedikasinya untuk mengembangkan keterlibatan budaya di kawasan ini selaras dengan fokus institusi kami untuk menghadirkan pameran-pameran bermutu tinggi sekaligus meluaskan akses seni bagi masyarakat,” ucap Ketua Yayasan Museum Macan Fenessa Adikoesoemo, dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Selasa (6/2).
Baca juga : 24 Seniman Asia Pasifik Berpameran di Museum Macan
Lau pun yakin bisa mengisi posisi direktur baru di museum tersebut, dirinya bersama tim museum bisa menghadirkan pameran-pameran yang akan menjadi tonggak pencapaian, dan secara kolaboratif membuka babak baru. Ia menyatakan kesukacitaannya dapat bergabung dengan museum seni terkemuka di Indonesia itu.
“Saya merasa terhormat dapat mengambil langkah selanjutnya bersama Museum Macan sebagai direktur baru institusi ini, dan ingin berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat serta khalayak seni yang luas di Indonesia melalui kekuatan seni kontemporer serta keterlibatan publik,” pernyataan Venus Lau sebagai direktur baru Museum Macan.
Secara resmi, Venus Lau memulai perannya sebagai direktur Museum Macan per 1 Februari 2024. Sebelumnya, Museum Macan dikepalai direktur Aaron Seeto, yang menjadi direktur perdana museum tersebut selama tujuh tahun. Seeto mundur dari posisinya pada pengujung 2023.
Baca juga : Catat! Tiga Daftar Pameran Utama Tahun 2023 di Museum Macan
Di bawah kepemimpinan Seeto, Macan di antaranya menghadirkan pameran seperti koleksi Yayoi Kusama, pameran tunggal Arahmaiani, Melati Suryodarmo, Agus Suwage, dan beberapa seniman di kawasan Asia Tenggara dan Indonesia. Kini, Lau siap menyambut perjalanan yang dinamis dan kolaboratif sebagai babak baru Museum Macan.(M-3)
Pada Art Jakarta Gardens 2025, TACO berpartisipasi mendukung para seniman melalui berbagai instalasi seni yang memperkaya area eksterior selama pameran.
Art Jakarta Gardens akan kembali digelar pada 22–27 April 2025 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, yang memadukan seni rupa kontemporer dengan keindahan alam kota.
Perhelatan ini dimulai dengan FGD program strategis Nan Jombang Dance Company pada 28 Januari 2025, diikuti oleh diskusi terkait roadmap Kaba Festival pada 30 Januari.
EUGENE Kangawa, seniman kontemporer Jepang, berencana membuka museum permanennya di Pulau Dewata Bali pada 2026. Saat ini proses pembangunan Eugene Museum
Eugene Museum di Bali dengan Eugene Kangawa/ Eugene Studio (Eugene), rencananya akan dibuka di Nuanu, Tabanan pada awal tahun 2026
Museum yang efektif tidak hanya berfungsi sebagai penjaga artefak, tetapi juga sebagai ruang interaktif yang mendukung pembelajaran, inovasi, dan keterlibatan komunitas.
SEJAK pertama diciptakan tahun 1965, instalasi Infinity Mirrored Room karya Yayoi Kusama sudah melalang buana ke berbagai negara hingga kini. Pameran di Museum MACAN akan mulai pada 24 Mei 2025.
Pameran koleksi museum akan dibuka dengan Pointing to the Synchronous Windows (bulan Mei), si bulan yang sama ada pameran Kei Imazu dan menutup akhir tahun ada presentasi Your Curious Journey
SEBUAH pertunjukan teater yang diadaptasi dari naskah karya dramawan Inggris, Nick Payne, dengan judul Constellations, hadir di Jakarta. Diproduksi oleh Teater Pandora,
Constellations oleh Teater Pandora dan Museum MACAN merupakan adaptasi dalam konteks dan Bahasa Indonesia pertama yang diakui secara resmi oleh agen lisensi Nick Payne, Curtis Brown.
Mengangkat tema yang menggabungkan kisah cinta, eksistensialisme, serta ide tentang multiverse, Constellations berkisah tentang romansa antara Marianne, seorang ahli fisika, dan Roland
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved