Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ART Jakarta Gardens akan kembali digelar di Hutan Kota by Plataran pada 22–27 April 2025, menandai edisi keempat dari pameran seni luar ruang ini. Menampilkan 25 galeri dari berbagai kota di Indonesia, Art Jakarta Gardens menghadirkan format unik yang memadukan presentasi terkurasi dengan lanskap taman kota di jantung Jakarta.
Pertama kali diselenggarakan pada 2022 sebagai respons terhadap situasi pandemi, Art Jakarta Gardens kini telah berkembang menjadi agenda penting dalam kalender seni rupa Indonesia. Di tengah meningkatnya minat masyarakat urban terhadap pengalaman budaya yang berkualitas, pameran ini juga mencerminkan dinamika sosial-ekonomi kota melalui perspektif seni kontemporer.
Didukung oleh para Lead Partners dari tiga institusi utama di sektor keuangan—Bibit, Treasury, dan BCA—edisi tahun ini menegaskan pentingnya peran ekonomi kreatif dalam membentuk ruang dialog lintas disiplin, sekaligus menawarkan cara baru untuk melihat nilai, ketahanan, dan masa depan.
The Sculpture Garden, sorotan utama art fair ini, akan memamerkan karya-karya dengan beragam eksplorasi bentuk, bahan, dan pendekatan tematik dalam seni patung hari ini, di antaranya “Sit on the Bench” karya King Saladeen (MoT), “Emotional Safeguard” karya Agugn dan Sekar Puti (Srisasanti Gallery), “Ayam Jantan (Rooster)” karya Yunizar (Gajah Gallery), “Keep Rolling!” karya Iwan Suastika (D Gallerie), “Muscle, Mud, and Blood #1” by Dzikra A.N., dan “Terbanglah Bunda” karya Yani Mariani (Kendys Sankhara).
“Art Jakarta Gardens awalnya merupakan inisiatif sederhana, sebagai alternatif penyelenggaraan pameran seni rupa untuk menyiasati keadaan saat pandemi. Ternyata, tanggapan rekan-rekan galeri, seniman, dan juga masyarakat umum sangat baik. Saat ini, Art Jakarta Gardens sudah masuk tahun keempat, sejak pertama kalinya diadakan tahun 2022. Dengan bentuk dan isi yang sekarang, memadukan pameran seni rupa, area taman, dan tambahan berbagai pertunjukan—terutama musik dan seni performans—Art Jakarta Gardens sudah menjadi pelantar atau platform kegiatan seni rupa dengan karakternya yang khas. Dan, kami cukup yakin, di masa mendatang ajang ini masih bisa makin berkembang, bersamaan dengan menguatnya dukungan dan perhatian galeri, seniman, kolektor, bermacam perusahaan dan jenama yang jadi mitra, juga pengunjung umum.” (Enin Supriyanto, Artistic Director)
“Senang sekali tahun ini Art Jakarta Gardens tidak sekadar hadir tapi juga memaksimalkan potensinya sebagai ekshibisi yang semakin mapan dalam seni rupa Indonesia. Eksibitor kami bertambah dari tahun lalu, dari 22 hingga 25, dengan karya-karya yang disajikan dengan penataan tenda dan booth yang cermat untuk
memanfaatkan ruang terbuka di Hutan Kota. Begitu juga dalam program publik, Art Jakarta Gardens tahun ini semakin matang sebagai platform seni yang dilengkapi dengan seni pertunjukan sekaligus seni performans. Dengan demikian, Art Jakarta
Gardens berharap dapat ikut berkontribusi dalam peningkatan apresiasi masyarakat umum terhadap seni.” (Tom Tandio, Fair Director)
Hari pertama Art Jakarta Gardens dibuka khusus untuk tamu VIP sedangkan masyarakat umum dipersilakan berkunjung mulai dari hari Rabu, 23 April 2025. Menghimpun dukungan kuat secara lintas sektor, Art Jakarta Gardens dengan bangga menyajikan kolaborasi istimewa antara para Mitra yang terhormat dan seniman-seniman berbakat dalam Special Presentations tahun ini.
Bibit x Abenk Alter
Menghadirkan seniman terkemuka Abenk Alter, Bibit mengundang audiens untuk memproyeksikan visi akan masa depan, berbagi harapan dan impian yang akan memandu kita dalam menjawab tantangan zaman. Dalam instalasi interaktif “Flower for
the Future”, Abenk Alter menjelajahi tema-tema energi bersama, keterhubungan manusia, dan kekuatan niat bersama.
Treasury x Arkiv Vilmansa
Berkolaborasi dengan seniman populer Arkiv Vilmansa, Treasury menyajikan “Golden Age”, penafsiran menarik tentang masa keemasan yang mengangkat periode kreativitas murni dan potensi tanpa batas. Dalam instalasi ini, Arkiv Vilmansa mengeksplorasi nilai intrinsik dan nilai kelangkaan emas, menyoroti hasrat manusiawi akan keabadian dan kemakmuran.
BCA
Bergabung dengan Art Jakarta Gardens untuk pertama kalinya sebagai Lead Partner, BCA menghadirkan instalasi “myBCA Space” yang menegaskan identitas ikonik BCA, menyajikan permainan bayangan samar yang akan memantik keingintahuan pengunjung dan mendorong mereka untuk menjelajah lebih jauh. Sebagai ruang interaktif, instalasi ini mempersilakan pengunjung untuk berinteraksi dengan aplikasi myBCA dengan cara yang unik.
Selain para Lead Partners di atas, Main Partners Art Jakarta Gardens juga akan berkontribusi dalam Special Presentations tahun ini. iForte, penyedia jasa internet B2B dan infrastruktur telekomunikasi unggul di Indonesia, mempersembahkan “Twinkle-gize” dalam sebuah kolaborasi bersama ThisPlay Studio. Instalasi interaktif dinamis ini bergerak secara mandiri lewat bantuan tenaga surya yang dibangkitkan oleh iForte Energi.
Yayasan RMHC, dengan aspirasi untuk berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi anak-anak dan keluarga, mengajak audiens untuk menyebarkan cinta kasih dan memberikan kontribusi nyata melalui Yayasan RMHC. Dalam “Unboxing Love”,
Yayasan RMHC juga berkolaborasi dengan Peter Rhian, Chuans Lee, Adriel Arizon, Indah Oei, dan Museum of Toys.
Sementara itu, TACO menyediakan help desk, diawaki oleh tim yang senantiasa siap membantu pengunjung. Dikenal sebagai penyedia solusi interior terdepan di Indonesia, TACO juga menyediakan base dari PVC dan HPL berkualitas premium untuk
patung-patung dalam berbagai cuaca.
Berikutnya adalah LUAR, penyedia furniture luar ruang berkualitas tinggi dengan gaya minimalis modern yang dirancang untuk penggunaan tahan lama di luar ruang. LUAR akan menyempurnakan pengalaman pengunjung dalam gaya dan kenyamanan kala
berjalan-jalan di taman.
Terakhir, Program Publik tahun ini dilengkapi sajian musik dan seni performans persembahan Bakti Budaya Djarum Foundation yang berkolaborasi dengan RURUradio. Panggung musik Art Jakarta Gardens akan menampilkan para musisi kawakan, di antaranya FLOAT, Sal Priadi, Reda Gaudiamo, dan R E M (Rien Djamain, Ermy Kulit, dan Margie Segers), sedangkan panggung karya performans menampilkan Prehistoric Body Theater, lewat “A Song for Sangiran 17”, yang menjelajahi keterhubungan antara warisan peninggalan purba dan praktik ketubuhan kontemporer.
Seiring adaptasi dunia seni rupa terhadap perubahan yang serba cepat, Art Jakarta Gardens menegaskan komitmennya akan akses interaksi yang bermakna, memperlihatkan bagaimana seni dapat mencerminkan zaman sekaligus bertahan sepanjang masa. Melalui setiap edisinya, Art Jakarta Gardens memperkuat peran tidak hanya sebagai pameran seni rupa tetapi juga sebagai platform untuk dialog, daya ungkap, dan daya hidup dalam kebudayaan Indonesia dan sekitarnya. (RO/Z-2)
Manusia diberikan kesempatan untuk memanfaatkan sumber daya mineral demi kesejahteraan. Namun, pemanfaatannya harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Orang yang berjalan, bersepeda, atau berlari di alam memiliki risiko yang lebih rendah terkena gangguan kesehatan mental yang buruk dibandingkan orang yang ada di dalam ruangan.
MENTERI Agama Nasaruddin Umar mengajak para akademisi untuk lebih proaktif dalam menjaga lingkungan dan keseimbangan alam Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan bahwa untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).
Beragam aktivitas yang populer saat ini seperti forest healing dan jungle run harus tetap menjaga kelestarian alam.
Pada Art Jakarta Gardens 2025, TACO berpartisipasi mendukung para seniman melalui berbagai instalasi seni yang memperkaya area eksterior selama pameran.
Perhelatan ini dimulai dengan FGD program strategis Nan Jombang Dance Company pada 28 Januari 2025, diikuti oleh diskusi terkait roadmap Kaba Festival pada 30 Januari.
EUGENE Kangawa, seniman kontemporer Jepang, berencana membuka museum permanennya di Pulau Dewata Bali pada 2026. Saat ini proses pembangunan Eugene Museum
Eugene Museum di Bali dengan Eugene Kangawa/ Eugene Studio (Eugene), rencananya akan dibuka di Nuanu, Tabanan pada awal tahun 2026
Ketua Yayasan Museum Macan Fenessa Adikoesoemo yakin Lau bisa memberikan warna baru dan akan menginspirasi timnya di Museum Macan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved