Nayla Punjabi Suarakan Stunting Lewat Dokumenter Indonesia's Silent Emergency

Fathurrozak
28/8/2024 17:49
Nayla Punjabi Suarakan Stunting Lewat Dokumenter Indonesia's Silent Emergency
Nayla Punjabi (kedua dari kanan)(MI/Fathurrozak)

MD Entertainment Foundation bekerja sama dengan 1000 Days Fund merilis film dokumenter pendek berjudul Indonesia's Silent Emergency: Stunting in Rural Populations. Dokumenter ini akan tayang perdana di kanal YouTube MD Entertainment pada 3 September 2024.

Film dokumenter ini menguak masalah stunting, krisis kesehatan yang penting namun jarang dibahas di Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Dokumenter ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan menginspirasi tindakan untuk melawan masalah besar yang memengaruhi kehidupan dan masa depan jutaan anak Indonesia.

Indonesia’s Silent Emergency memperlihatkan perjuangan sehari-hari keluarga di pedesaan yang rawan stunting dan dampak jangka panjang stunting dalam pertumbuhan anak. Melalui kisah-kisah personal warga pedesaan di Pulau Komodo dan beberapa wilayah di NTT, wawancara dengan para ahli, dan cuplikan langsung di lapangan, film ini memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang menyebabkan stunting di antaranya gizi ibu yang buruk, kebersihan yang tidak memadai, dan akses terbatas ke layanan kesehatan. 

Baca juga : Kapal Nelayan Tenggelam, Bocah Terombang-ambing di Perairan Pulau Padar

Produser film dokumenter Indonesia’s Silent Emergency Nayla Punjabi menjelaskan dirinya ingin menjadikan stunting menjadi isu yang bisa dibicarakan lebih luas lagi bagi publik Indonesia. Ia berharap, orang-orang bisa lebih sadar tentang tanggung jawab dalam menekan angka stunting.

“Harapan saya, ketika orang-orang menonton dokumenter ini mereka bisa memahami stunting adalah isu penting. Tentu saja film bukan hanya untuk menghibur, film juga bisa menjadi edukasi dan menginspirasi. Sebab itu, saya ingin membawa isu yang penting ini lewat film dan bisa menjangkau lebih banyak orang,” kata produser Nayla Punjabi saat konferensi pers di MD Place, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (28/8).

NTT dipilih sebagai lokasi dokumenter karena dalam data nasional, daerah tersebut memiliki prevalensi stunting tertinggi (37,8%). Hal itu juga tercatat saat Forum Nasional Stunting pada Desember 2022 yang disampaikan oleh Wamenkes Dante Saksono.

Baca juga : NTT Kerja Keras Turunkan Stunting jadi 31,1% pada 2025

Dalam penggarapan dokumenter ini, MD Entertainment Foundation juga bekerja sama dengan 1000 Days Fund yang memiliki fokus pada penyuluhan dan pelatihan pada para tenaga kesehatan dan kader pelayanan kesehatan di desa-desa, utamanya di NTT.

“NTT menjadi fokus organisasi kami karena prevalensi stunting di sana masih tinggi. Tidak banyak NGO yang bekerja di sana, hampir kebanyakan terfokus di Pulau Jawa. Kami ingin berfokus pada layanan konseling dan pendampingan serta pemberian informasi. Harapannya bisa menekan persentase prevalensi stunting,” kata Co-Founder 1000 Days Fund Zack Petersen.

Dokumenter ini juga menekankan pentingnya 1.000 hari pertama pertumbuhan anak, jendela waktu yang sangat penting untuk perkembangan anak. Jika dalam periode tersebut terganggu, dapat menyebabkan kerusakan yang tidak bisa dipulihkan.(M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya