Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
PERUSAHAAN mainan Mattel telah meluncurkan Barbie disabilitas atau tunanetra pertama dalam upaya terbaru untuk membuat boneka ikonik tersebut lebih inklusif dan mewakili lebih banyak bagian masyarakat.
Barbie ini membawa tongkat putih dan merah dengan ujung seperti marshmallow serta mengenakan kacamata hitam di kepalanya untuk memberikan perlindungan tambahan pada mata. Pandangan mata boneka ini didesain sedikit mengarah ke atas dan ke luar, menurut siaran pers yang dibagikan oleh American Foundation for the Blind (AFB) yang bermitra dengan Mattel.
Pakaian boneka ini dirancang menggunakan kain bertekstur seperti blus satin dan rok berumbai yang memiliki pengait berwarna cerah untuk memudahkan pergantian pakaian.
Baca juga : SANF Dukung Kegiatan Pesantren Kilat di Taman Tunanetra Raudlatul Makfufin
Kemasan boneka ini juga dilengkapi dengan tulisan braille.
Untuk menciptakan boneka yang dapat diakses dan menggambarkan secara setia individu dengan kehilangan penglihatan, Mattel bekerja sama dengan beberapa lembaga amal termasuk AFB dan Royal National Institute of Blind People (RNIB).
"Barbie adalah tentang kebahagiaan – tentang menemukan dan memahami dunia melalui permainan – dan sangat menyenangkan memikirkan bahwa anak-anak dengan gangguan penglihatan sekarang dapat bermain dengan Barbie yang mirip dengan mereka," kata Direktur nasihat pelanggan dan dukungan di RNIB Debbie Miller, dikutip dari CNN, Selasa (23/7).
Baca juga : Rayakan Hari Tuli Nasional, Starbuck Ciptakan Lingkungan Kerja yang Menghormati Kesetaraan
"Kami sangat senang dengan detail yang telah dimasukkan ke dalam desain Barbie baru ini, pakaian bertekstur serta tongkat dan kacamata hitam."
"Ketika saya tumbuh dewasa, saya hanya bisa bermimpi saat ini akan tiba," tulis aktivis Lucy Edwards, yang merupakan duta boneka ini.
"Diterima sedemikian rupa sehingga boneka paling populer di dunia kini memiliki gangguan penglihatan dan terlihat seperti saya. Saya masih tidak percaya saya mengetik ini, tapi Barbie tunanetra sudah ada di sini."
Baca juga : Setara Berdaya Dorong Inklusivitas Hak Asasi Disabilitas
Lucy Edwards, seorang penyiar disabilitas tunanetra dan aktivis disabilitas, berpose dengan Barbie tunanetra pertama yang dirilis oleh Mattel.
Lucy Edwards, seorang penyiar tunanetra dan aktivis disabilitas, berpose dengan Barbie tunanetra pertama yang dirilis oleh Mattel.
Setelah menghadapi kritik bertahun-tahun karena bonekanya yang memperkuat standar kecantikan tradisional dengan proporsi yang tidak realistis, Mattel mulai memproduksi lini Barbie yang lebih inklusif pada tahun 2016 yang menampilkan berbagai tipe tubuh saat penjualan mainan ikonik tersebut mulai menurun.
Baca juga : Putri Ariani Lawan Keterbatasan Diri Lewat Musik
Tiga tahun kemudian, perusahaan mengumumkan peluncuran lini Barbie Fashionistas, yang menampilkan boneka dengan kaki prostetik, alat bantu dengar, dan kursi roda, serta kondisi kulit vitiligo yang menyebabkan bercak kulit kehilangan pigmennya.
"Kami menyadari bahwa Barbie lebih dari sekadar boneka; dia mewakili ekspresi diri dan dapat menciptakan rasa memiliki," kata Wakil presiden senior Barbie dan kepala global boneka Krista Berger.
Selain boneka Barbie tunanetra pertama, Mattel juga merilis boneka Barbie berkulit hitam dengan sindrom Down untuk lebih memperluas keberagaman produknya, setahun setelah merilis boneka pertama dengan kondisi genetik tersebut. (Z-10)
Boneka ini merupakan hasil kolaborasi tim Mattel di Indonesia dan El Segundo, California, dan dipamerkan untuk umum di Mal Kota Kasablanka hingga 24 Agustus 2025.
Bagi Naura Ayu, Barbie bukan hanya boneka, tapi representasi nyata bahwa setiap orang bisa menjadi apa pun yang mereka impikan.
MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan harga produk seperti boneka Barbie diperkirakan akan mengalami peningkatan di Negara Paman Sam akibat tarif impor AS
Boneka Barbie terbaru ini menampilkan LeBron James dalam kostum yang biasa dikenakan sebelum pertandingan.
HMD, produsen ponsel Nokia, telah merilis ponsel bermerek Barbie di Inggris dan Eropa yang diklaim dapat membantu mengatasi kecanduan ponsel pintar.
Program ini merekrut kalangan disabilitas menjadi afiliator tanpa modal melalui pelatihan vokasi dan pendampingan intensif penjualan online.
Hasil kajian juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam bentuk verbal dan psikis/emosi adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak dengan disabilitas.
Media Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam mendukung inklusifitas dan pemberdayaan penyandang disabilitas melalui penyelenggaraan Festival Setara & Berdaya 2025.
Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum.
Dengan tema "Voice in Color, Ability Meets Independence", pameran ini bertujuan untuk mempromosikan kesadaran dan pemahaman tentang kemampuan dan potensi penyandang disabilitas
LEMBAGA Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI), meluncurkan laman resminya yang telah diperbarui (lsf.go.id). Kini laman resmi LSF hadir dengan deretan fitur yang lebih inklusif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved