Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TERLAHIR sebagai seorang penyandang disabilitas tuna netra tak membuat sosok Putri Ariani merasa terpuruk apalagi minder. Penyanyi remaja dan penulis lagu itu mengatakan setiap manusia yang lahir di dunia memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda-beda, sehingga harus bersyukur dan tak perlu merasa risau dengan keadaan.
“Teman-teman difabel harus terus berkarya dan jangan pernah menyerah. Kita harus semangat dan optimis, jangan pernah merasa tidak sempurna karena Allah menciptakan setiap hambanya itu punya kesempurnaan masing-masing kita dengan cara kita sendiri,” ujarnya pada acara Setara Berdaya Media Indonesia di Jakarta, Selasa (12/12).
Sebagai seorang remaja yang akan menginjak usia 17 tahun pada 31 Desember 2023 ini, Putri menyadari tak mudah berdamai dengan kondisi diri sendiri yang dianggap orang lain sebagai suatu kekurangan. Namun dia meyakini bahwa setiap orang mampu keluar dari jurang kegelisahan dengan syarat harus terus berpikir positif.
Baca juga: Istri Anies Baswedan, Fery Farhati Jadi Pengajar Parenting Meski Alami Keterbatasan Pendengaran
“Kurangi over thinking dan banyakin positif thinking. Temukan dulu kita sukanya itu dibidang apa. Putri harap semua teman-teman bisa lebih semangat lagi dalam berkarya, we are able and capable,” ujar perempuan yang pernah menjadi pemenang utama Indonesia's Got Talent 2014 itu.
Perempuan yang besar dan tumbuh di Jogja itu mengatakan bahwa musik mampu membuatnya keluar dari zona duka, Putri mengaku sudah mencintai musik sejak usia 2 tahun dan berlatih piano sejak 10 tahun.
“Dari masa kecil, putri itu sayang banget sama musik, itu yang mengarahkan passion dan jalan Putri. Kalau kita sudah menemukan passion itu, lakukan apa yang kamu sukai, dengan begitu kita bakal enjoy banget untuk menjalaninya. Dalam berbagai keadaan, kita akan senang menjalaninya karena kita suka,” katanya.
Putri secara personal merasa senang menghadiri acara Setara Berdaya, baginya momen itu sebagai salah satu cara baginya untuk berbagi dan berkumpul bersama para disabilitas lainnya.
Baca juga: Angkie Yudistia: Anak Hebat karena Orangtua Hebat
“Acara ini salah satu bentuk semangat untuk teman difabel semuanya. Semoga acara ini selalu dilaksanakan setiap tahunnya dan aku senang sekali bisa berkumpul dan bernyanyi bersama di sini,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Putri juga menceritakan pengalamannya saat mengikuti ajang America's Got Talent (AGT) 2023. Saat itu, Putri mencatat sejarah baru sebagai penampil asal Indonesia yang tembus ke final America's Got Talent dan meraih posisi ke-4.
“Semuanya berkesan di AGT, tapi yang paling berkesan itu di Golden Buzzer karena lewat momen itu, karya-karya putri dilihat dan diperhatikan oleh banyak orang. Putri just as my talent dan itu mimpi putri dari dulu,” katanya.
Kendati terlahir sebagai seorang dengan penyandang disabilitas, Putri mengungkapkan tidak ingin menjadikan hal itu sebagai suatu yang lekat dengan dirinya, dia ingin agar orang-orang melihatnya sebagai seorang musisi tanpa menyertakan kondisi fisiknya.
“Jadi bukan karena putri denial bahwa putri ‘as a blind person’ tapi ‘at a musician’ putri ingin dilihat dan dianggap musisi bukan karena background ceritanya seorang tuna netra segala macam,” katanya.
Perempuan yang saat ini sedang fokus pada ujian akhir pendidikannya itu juga mengajak para kelompok disabilitas untuk terus mengasah kemampuan dan bakat yang dimiliki serta tak berpaku pada keadaan fisik atau mental yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan.
“Aku sekarang senang banget karena orang-orang melihat aku sebagai seorang Putri Ariani, tanpa embel-embel Putri ariani adalah blind person, itu Putri perjuangin buat yang lain semoga bisa yang lain bisa seperti Putri juga,” jelasnya.
“Semangat jangan menyerah, putus asa, dan selalu konsisten percayalah semuanya akan indah pada waktunya. Dan semoga teman-teman terus mensupport, dan mendengarkan karya putri,” lanjutnya.
Penyanyi yang baru saja pulang rekaman dari Norwegia ini juga menceritakan rencana karirnya ke depan. Pada Januari 2024 mendatang, dia akan mengeluarkan single terbarunya yang merupakan kolaborasi dengan DJ Alan Walker.
“Tanggal 4 Januari 2024 lagunya akan keluar, tungguin aja ya nanti aku berkolaborasi dengan Alan Walter, judulnya Who I am yang diciptakan oleh pihaknya,” ujarnya.
Putri mengaku pertama kali bertemu Walker dua bulan lalu pada suatu acara, dikatakan bahwa penyanyi asal Amerika itu sempat memuji Putri dan kemudian mengajaknya untuk berkolaborasi.
Putri pun menerima tawaran dari Walker dan datang ke Oslo, Norwegia, dua minggu lalu. Putri mengakui tidak pernah menyangka dirinya diajak kolaborasi oleh Walker. Sebab, ia sebelumnya hanya meng-cover lagu milik DJ berusia 26 tahun itu.
(Z-9)
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Penyandang disabilitas mendapat perhatian khusus dengan disediakannya ruang dan fasilitas pendukung, termasuk lowongan pekerjaan inklusif.
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Pentingnya tanda identifikasi bagi penyintas disabilitas tak nampak karena sering kali mereka tidak mendapatkan perlakuan khusus saat di ruang publik maupun transportasi umum.
Penghargaan ini menjadi simbol apresiasi atas dedikasi dan kontribusi Reda Manthovani dalam pengembangan dan promosi olahraga taekwondo, khususnya untuk komunitas disabilitas.
PELUANG kerja bagi penyandang autisme di Indonesia masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya orangtua mengalami kebingungan mencari pekerjaan untuk anaknya yang autisme.
KARYA seni bisa menjadi salah satu media untuk meningkatkan kemampuan dan mendukung kreativitas berbagai kalangan, termasuk kalangan disabilitas.
KOMISI Nasional Disabilitas (KND) mengapresiasi program Safari Wukuf dalam penyelenggaraan haji tahun 2025. Program ini dinilai sebagai contoh praktik baik.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Hal ini diungkapkan Ketua YLKI Niti Emiliana dalam keterangannya dalam upaya mendorong DKI Jakarta kota yang ramah bagi konsumen disabilitas.
Pembatalan dilakukan karena belum adanya jaminan dari pemerintah terkait kepastian penyelenggaraan.
BERAGAM pertimbangan pribadi serta masukan dari pihak luar untuk merampungkan persoalan Kapolri terpilih Komjen Budi Gunawan dianggap sudah cukup oleh Presiden Joko Widodo
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved