Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SUTRADARA dan produser film Iwan Kurniawan mengatakan film perdananya, Mungkin Esok Lusa atau Nanti, melakukan pengambilan adegan bergaya seperti candid atau sembunyi-sembunyi di sejumlah situs bersejarah bagi peradaban Islam di Istanbul, Turki.
"Di masjid dekat Eminonu, kalau enggak salah masjid Rustem Pa, saya lupa. Saya ketemu imamnya, saya cuma bilang boleh tidak izin 10 menit saja karena ada adegan Kemuning (tokoh utama dalam cerita film itu) dengan ustazah lagi curhat, itu satu kali pengambilan (one take) harus oke," kata Iwan, Rabu (10/7).
Karena sudah menyampaikan dengan jujur, imam masjid kemudian meluluskan permintaan tersebut. Sehingga tim produksi film Mungkin Nanti Esok atau Lusa pun diizinkan untuk melakukan pengambilan adegan tersebut di situs bersejarah itu.
Baca juga : Possession: Kerasukan Raih Sukses di BIFAN 2024, Razka Robby Ertanto Tertantang Bikin Film Lagi
Iwan juga mengatakan sewaktu syuting di Hipodrom Konstantinopel, mereka didatangi pihak keamanan lalu dicecar dengan berbagai pertanyaan terkait tujuan mereka berada di tempat terkenal itu.
Baca juga : Serial Joko Anwar's Nightmares and Daydreams Tayang di Netflix Besok
"Jawaban kami sederhana, kami ingin menyampaikan pesan sejarah Islam di negara ini ke negara yang muslimnya terbesar di dunia, yaitu Indonesia. Dan mereka pun menyambutnya," ungkap Iwan.
Iwan mengatakan kemudahan agaknya berpihak kepada tim produksi dalam setiap proses pengambilan adegan di Turki.
Mereka terus dipertemukan oleh Yang Maha Kuasa dengan banyak orang baik di negara tersebut yang betul-betul mendukung syiar dalam pembuatan film itu.
Baca juga : Inner Drive, Potret Perjalanan Inovasi Rintisan dalam Film Dokumenter
"Seperti kafe, yang punya adalah pengusaha muda yang mempunyai restoran bernama Koali. Dia kasih tempatnya itu kapanpun kami butuhkan dan dimudahkan, alhamdulillah Tuhan yang mengasih jalan," ujar Iwan.
Film drama Mungkin Esok Lusa Atau Nanti (Menanti) tayang mulai hari ini, Kamis (11/7) di bioskop.
Menanti bercerita tentang seorang gadis desa bernama Kemuning yang mendapat beasiswa S2 di Turki. Sebelumnya, ia telah menjalin hubungan dengan Raditya yang berjanji akan meminangnya.
Namun, Raditya mengingkari janjinya dan malah akan menikahi perempuan lain pilihan ibunya. Kemuning pun harus menghadapi kenyataan pahit ini.
Film itu dibintangi oleh perpaduan bintang muda seperti Natasya Nurhalima sebagai Kemuning, Bilal Fadh sebagai Raditya, Tegar Iman sebagai Dewo, dan Devi Permata Sari sebagai Ipah beradu peran dengan aktris semacam Olga Lydia, Akbar Kobar, Terry Putri, Intan Erlita, dan Farid Aja. (Ant/Z-1)
Film Assalamualaikum Baitullah tidak hanya menghadirkan kisah yang menguras emosi, tetapi juga menampilkan pendalaman karakter yang luar biasa dari para pemerannya
Film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut diadaptasi dari cerita original Kampung Jabang Mayit, yang ditulis oleh Qwertyping (Teguh Faluvie) yang menjadi sebuah thread viral pada 2022.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
KABAR gembira bagi para penggemar film Superman. Meski film terbarunya belum dirilis, kelanjutan dari film Superman sudah mulai dibahas.
Lebih dari sekadar karakter super hero, Patrion pun hadir sebagai gerakan baru bertajuk Pergerakan Patriot Nusantara atau Patrion Movement.
TRAILER dan poster dari film horor Kampung Jabang Mayit : Ritual Maut resmi di rilis, kemarin.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Rizal Mantovani juga membangun nuansa horor melalui memori kolektif tentang sebuah imajinasi apa yang terjadi ketika sebuah televisi sudah tak menyala lagi di malam hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved