Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
THE Princess of Wales Kate Middleton mengungkapkan bahwa Ia mengidap kanker dan sedang menjalani kemoterapi. Hal ini diungkapkan sang Putri Wales yang kini berusia 42 tahun, dalam sebuah pesan video pribadi yang dirilis oleh Kensington Palace, Jumat (22/3) kemarin.
Berita ini datang hanya beberapa bulan setelah Putri Kate menjalani "operasi abdominal" pada 17 Januari lalu. Dalam pesannya yang baru, dia mengatakan bahwa pada saat operasi penyakitnya disebut bukan kanker. Namun, tes pasca operasi indikasi kanker baru ditemukan.
Jenis kanker tersebut tidak diungkap dalam pesan Putri Kate.
Baca juga : Harry dan Meghan Mengucapkan Harapan Kesembuhan Kate Middleton dari Kanker
"Kami tidak akan membagikan informasi medis pribadi lebih lanjut. Putri memiliki hak atas privasi medis, seperti kita semua," ungkap juru bicara Kensington Palace.
Putri Kate meyakinkan masyarakat bahwa dirinya baik-baik saja dan terus menjalani pengobatan dengan bantuan tim medis.
"Saya baik-baik saja dan semakin kuat setiap hari dengan fokus pada hal-hal yang akan membantu saya sembuh; dalam pikiran, tubuh, dan semangat saya," kata Kate.
Media Indonesia akan membagian rangkuman singkat mengenai awal diagnosa Putri Wales Kate Middleton didiagnosa kanker hingga hari ini.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Sistem kekebalan tubuh akan mengalami penurunan akibat pengobatan kanker yang berisiko pada risiko infeksi bakteri.
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Selain faktor genetik, gaya hidup dan pola makan juga memiliki peran yang signifikan dalam risiko terkena kanker.
Sebuah analisis menemukan pola makan vegetarian, vegetarian lacto-ovo, atau vegan secara signifikan mengurangi risiko kematian dini akibat kanker, dan jantung.
Terapi memodifikasi sel-sel T di tubuh pasien yang dilatih, sehingga sel T itu bisa mengenali dan menghancurkan sel-sel kanker darah dalam tubuh.
Perubahan iklim dapat menjadi ancaman besar bagi ketahanan pangan nasional.
Sekitar enam bulan setelah transplantasi rambut, di area yang tadinya botak akan tumbuh rambut secara alami. Rambut baru tersebut perlu dirawat agar pertumbuhannya bisa optimal.
Kanker serviks umumnya baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Oleh karena itu, penting bagi perempuan yang aktif secara seksual untuk melakukan skrining rutin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved