Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Perjanjian Eksklusif Taylor Swift dan Singapura Dikritik Negara Tetangga

Andrei Wilmar
05/3/2024 14:35
Perjanjian Eksklusif Taylor Swift dan Singapura Dikritik Negara Tetangga
Hubungan Taylor Swift dan Singapura dikritik negara Asia Tenggara(X)

DALAM konferensi Pers di Melbourne, tempat diselenggarakannya ASEAN Special Summit, Perdana Menteri Singapura Lee hsien Loong mengatakan memberikan insentif kepada Taylor Swift untuk menjadikan Singapura satu-satunya pemberhentian di Asia Tenggara dalam tur dunianya. Perjanjian ini telah memicu kontroversi di wilayah Asia Tenggara.

Perdana Menteri (PM) Thailand Srettha Thavisin merasa terganggu dengan perjanjian ini. Sebab, Thavisin mengklaim, promotor konser Anschutz Entertainment Group (AEG) yang membawa Taylor Swift ke Singapura, membocorkan informasi terkait insentif yang diberikan pada Taylor.

Dilansir dari Reuters.com dan the diplomat.com, AEG menyatakan pada Thavsin bahwa pemerintah Singapura menawarkan insentif 2 hingga 3 juta dolar AS (sekitar Rp4,7 miliar) pada Taylor Swift untuk setiap konser di Singapura dengan syarat tidak memasukan negara-negara Asia Tenggara lain ke daftar tur dunianya.

Baca juga : Mau Ikutan Presale Tiket Konser Taylor Swift 2024 di Singapura? Begini Caranya

Selain Thavisin, Anggota Parlemen Filipina Joey Salceda juga memprotes insentif tersebut. Dia mengatakan Departemen Luar Negeri Filipina harus meminta klarifikasi kepada Dewan Pariwisata Singapura yang diduga memberikan insentif kepada Taylor Swift untuk tidak melakukan konser di negara Asia Tenggara lain. 

“Tetangga yang baik tidak melakukan hal semacam itu,” ucap Salceda, sebagaimana tertulis dalam diplomat.com. 

Masalah ini secara tidak terduga mengemuka pada KTT ASEAN-Australia di Melbourne, sebuah konferensi yang biasanya berfokus pada masalah keamanan dan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga : Taylor Swift Mengaku Punya Ikatan Emosional Kuat dengan Singapura

Pihak Singapura berkali-kali menolak untuk membuka detail keuangan dalam perjanjian tersebut. Setelah meraih kesuksesan di Singapura, Tur dunia The Eras Tour Taylor akan menuju ke Eropa.

“Agensi kami sukses bernegosiasi terkait perjanjian bahwa dia (Taylor Swift) datang dan menggelar konser dan membuat Singapura satu-satunya pemberhentiannya di Asia Tenggara,” ujar Perdana Menteri Singapura Lee hsien Loong sebagaimana dikutip dari di Reuters.com. 

Lee pun melanjutkan bahwa perjanjian yang penuh rahasia itu tidak dilakukan dengan niat buruk kepada negara tetangga. 

Baca juga : Taylor Swift Dinobatkan Sebagai Person of The Year 2023 Oleh Majalah Time

“Negosiasi sampai pada kesepakatan. Perjanjian ini berjalan dengan sukses. Saya tidak melihatnya sebagai tindakan yang tidak menyenangkan,” tuturnya. 

Ikon pop ini menjadikan Singapura satu-satunya negara Asia Tenggara dalam Eras World Tour pada 2023 kemarin. Jika dihitung secara keseluruhan, Taylor Swift telah menyelenggarakan enam kali konser di Singapura.

 Para pemimpin negara tetangga berasumsi Singapura memberikan insentif yang diberikan kepada Swift, sehingga pemenang Grammy Award itu tidak tampil di negara lain. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya