Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
AKTOR Reza Rahadian mengaku menyukai politik dan selama ini mengikuti perkembangan debat capres-cawapres yang selama ini telah berlangsung. Kendati demikian, dia belum menentukan siapa yang akan dia pilih nantinya.
“Gue belum menentukan pilihan dari ketiga pasangan calon presiden. Gue sangat mengikuti perkembangan politik. Gue suka,” ungkapnya dalam YouTube Podcast Warung Kopi (PWK).
Meskipun menyukai politik, pria berusia 36 tahun tersebut menampik kemungkinan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif (caleg). “Kemungkinan gue mencalonkan diri sebagai legislatif enggak. Karena terlalu transaksional menurut gue. Kalau legislatif gue belum kepikiran sih,” kata Reza.
Baca juga: Bunga Citra Lestari Nyanyikan OST Film Pasutri Gaje Berjudul Dari Hati
Namun beda bila ditawari menjadi seorang menteri. Hal itu menurutnya akan menjadi sebuah pilihan yang menarik. “Kalau di politik gue mungkin (mau) jadi menteri kali ya. Either (menteri) pendidikan, kebudayaan karena gue lumayan berharap soal kebudayaan itu dipisah, atau kementerian desa tertinggal,” tuturnya.
Reza merasa tertarik untuk mengurusi kementerian desa karena menurutnya desa merupakan salah satu instrumen penting untuk membangun Indonesia. Dia merasa jika membangun kota untuk diubah menjadi kota besar, dampak yang akan dihasilkan hanya akan membuat desa semakin tertinggal dan tidak diperhatikan.
Baca juga: Reza Rahadian Akui Bermain Film Komedi Itu Sulit
“Sebenarnya core nya itu ada di situ (desa). Penting untuk melihat misalnya di suatu desa apa sih potensi di suatu desa itu? Apa yang kuat dari masyarakat desa itu? Nah mapping soal berapa banyak desa di Indonesia itu kan bisa dikalkulasi. Misalnya dari sekian banyak desa, 30% itu fasilitas kesehatannya sangat minim. Fokus aja di situ dulu,” ujar Reza.
“Kan anggaran desa itu Rp1 miliar sekarang. Itu kan juga mau dibilang gede banget juga enggak. Lalu yang bisa mengalokasikan hal itu kan ada di kepala desa. Urusan mapping tiap desa punya potensi apa, itu menurut gue penting untuk menemukan misalnya contoh suatu desa maju di bidang pangan, bisa swasembada pangan dan maju sendiri. Jadi daripada kita menghabiskan (anggaran) untuk riset yang biasanya kepanjangan dan lama, karena kan biasanya anggaran habis di riset, otomatis anggaran habis nih, ambil aja dulu blueprint nya,” sambungnya.
Pengembangan desa dikatakan harus dilakukan dengan serius dan mulai memetakan potensi desa agar desa tersebut maju. Menurutnya akan lebih baik jika pemerintah jangan hanya mendorong tanpa ada tindakan nyata untuk membuat desa di Indonesia sejahtera.
“Jadi harus ada upaya untuk membangun desanya. Menurut gue kadang terlalu kompleks yang diinginkan. Mau begini begitu banyak banget. Sementara mungkin 3-5 hal dulu aja deh (diwujudkan) tapi on point, benar-benar regulated dan dampaknya dirasakan masyarakat desanya,” ucap Reza.
Reza bercerita tahun ini dia tertantang mengambil peran sebagai seorang stand up comedian dalam sebuah film. Menurutnya cerita tersebut akan cukup menarik untuk dieksplorasi.
“Tahun ini ada satu peran yang gue tunggu-tunggu dan mudah-mudahan gue dapat. Gue tuh penasaran berperan sebagai seorang stand up comedia. Jadi filmnya boleh bergenre komedi, tapi ada dramanya, memotret kehidupan seorang stand up comedian yang kehidupan di panggung dan balik layar. Kan enggak semua hidup lucu,” tegasnya.
Selain itu, saat ini dia juga tengah disibukkan dengan promo film Pasutri Gaje yang rencananya akan tayang pada 7 Februari 2024.
Secara singkat, film ini akan bercerita tentang pasangan suami istri yang baru menikah. Keduanya merupakan pegawai negeri sipil (PNS) dan dihadapkan dengan persoalan-persoalan rumah tangga yang dibungkus dengan balutan komedi.
“Dua orang ini secara karakter sangat komikal sebenarnya. Karena ini kan diadaptasi dari Webtoon yang lumayan besar lah fanbase nya. Dari situ konfliknya tentang rumah tangga, kenapa kalau setelah menikah belum punya anak, menghadapi mertua yang horor banget Om Indro (Warkop) yang main. Banyak komedian papan atas di film ini. Ada Andre Taulany, Kiki Saputri, dan lainnya,” pungkas Reza. (Z-3)
Jika partai politik membangun kaderisasi hingga tingkat paling rendah, menurut dia, seharusnya yang dipercaya untuk menjadi caleg adalah kader partai yang berasal dari tempat pencalonan.
Ray menegaskan Shintia layak di PAW jika terbukti benar melakukan penggelembungan suara pada Pileg 2024 lalu. Ray menegaskan, suara dari penggelembungan suara itu tidak sah dan harus dianulir.
Ward menuturkan, istrinya merupakan kader partai sekaligus anggota legislatif di Belanda.
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
PDIP memecat calon anggota legislatif (caleg) terpilih DPR Tia Rahmania yang belum lama ini mengkritik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
Presiden Prabowo Subianto menyoroti maraknya perilaku masyarakat yang merasa paling tahu segalanya, terutama soal isu-isu politik dan pemerintahan.
Dalam psikologi, strategi politik wajah ganda dikenal sebagai reverse psychology.
Mantan Presiden AS Barack Obama serukan Partai Demokrat lebih tegas n berani hadapi tantangan politik di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Survei CfDS terhadap 400 pemilih pemula menunjukkan bahwa digital image lebih berpengaruh daripada sejarah politik, menggeser gagasan ke estetika dan perasaan.
KETUA DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah proaktif dan menyiapkan strategi menghadapi fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang semakin mengkhawatirkan
Rocky Gerung mengatakan bahwa momentum 27 tahun Reformasi bukan sekadar untuk diperingati, melainkan untuk diulangi dalam konteks perombakan struktur politik dan ekonomi Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved