Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
SEBAGAI seorang yang berkecimpung dalam dunia presenter lebih dari 3 dekade, Tantowi Yahya menjelaskan pentingnya kemampuan public speaking bagi setiap orang. Pria 63 tahun itu percaya bahwa kemampuan berkomunikasi yang baik bisa mempermudah berbagai aktivitas baik di rumah, masyarakat dan lingkungan kerja.
“Public speaking adalah suatu ilmu atau kemampuan berbicara di depan publik itu bukan hanya dimiliki atau wajib dikuasai oleh para profesional tapi semua umat manusia apapun profesinya harus bisa berbicara depan public karena,” tuturnya dalam podcast Sophie Navita TV pada Senin (18/12).
Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru itu menceritakan pengalamannya dalam bergelut pada bidang public speaking. Baginya, public speaking membawanya pada kesuksesan dan membuka jalannya pada berbagai karier yang lain termasuk entertainment dan politik.
Baca juga: Jadi Presiden UID, Tantowi Diharap Bangun Kepercayaan Masa Depan Berkelanjutan
“Kesuksesan yang saya miliki sekarang karena ditopang oleh kemampuan berbicara yang baik di depan publik, dimengerti dan akhirnya diapresiasi. Diapresiasi itu tinggal dikapitalisasi sehingga bisa menjadi penghasilan,” ungkapnya.
Kendati tidak menghasilkan income, setidaknya bagi Tantowi kemampuan berbicara yang baik juga bisa menjadi sarana untuk menyampaikan gagasan, ide dan pesan dengan efektif ke berbagai pihak termasuk saat berbicara dengan keluarga dan orang lain mengenai topik apapun.
Baca juga: Tantowi Jelaskan Visi Pariwisata Pasifik yang Digagas Indonesia
“Jadi kemampuan public speaking itu bisa jadi profesi yang mendatangkan income baik, walaupun itu tidak mendatangkan income setidaknya komunikasi menjadi penting sebagai sarana untuk menyampaikan apa yang ada dikepala kita, pemikiran, dan ide-ide kita dengan baik dan efektif,” ujarnya.
Lebih lanjut Tantowi memberi contoh saat seorang bapak bisa menyampaikan apa yang ingin disampaikan kepada anaknya, pesan itu akan nyambung kalau dia memahami konteks public speaking, begitu juga anak ke orang tua, karyawan ke atasan, ataupun atasan ke bawah.
Selain itu, Tantowi juga mengatakan bahwa bahasa menjadi salah satu instrumen yang harus dikuasai untuk memperkuat kemampuan komunikasi. Selain itu, pria berdarah palembang itu juga menjelaskan bahwa bahasa menjadi alat komunikasi yang paling efektif dalam menyampaikan pesan, pikiran, perasaan, tujuan kepada orang lain dan memungkinkan untuk menciptakan kerja sama antar manusia.
“Penting sekali menguasai bahasa karena bahasa adalah cabang budaya termudah, orang kalau sudah disentuh budayanya itu bisanya akan terjadi kedekatan. Contohnya saat ketemu orang Jawa dan berbahasa Jawa akan terjadi kedekatan. Kunci dari keberhasilan sebuah komunikasi adalah ketika frekuensi itu sudah terbentuk, artinya bahasa adalah cara untuk menyamakan frekuensi,” katanya.
Selain itu, kemampuan berbahasa dan berkomunikasi yang baik juga mengurangi adanya miss communication. Saat seseorang sudah mampu menyamakan dan menyesuaikan frekuensi dengan lawan bicara, maka impresi yang terbentuk akan positif.
“Banyak sekali salah pengertian karena kita tidak mampu menyampaikan apa yang seharusnya kita sampaikan, banyak orang mempunyai impresi yang salah mengenai kita dan mengenai sesuatu karena ketidakmampuan kita mengekspresikan apa sesungguhnya masalah yang terjadi,” ujarnya.
Selain kemampuan berkomunikasi, Tantowi juga mengatakan bahwa setiap orang harus menjadi pribadi yang melek politik. Menurut mantan wakil rakyat itu, berbagai lini kehidupan diatur oleh keputusan politik yang akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan.
“Keputusan-keputusan dalam hidup kita itu adalah produk politik seperti harga bahan baku, harga energi, rumah, tanah, kebebasan berekspresi, perpajakan itu semua adalah hasil keputusan politik. Kalau kita tidak tahu dengan politik, kita akan tertinggal banyak informasi, setidaknya kalau kita tahu paling tidak ketika keputusan itu terjadi kita sudah siap,” tandasnya. (Z-10)
Mantan Presiden AS Barack Obama serukan Partai Demokrat lebih tegas n berani hadapi tantangan politik di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Survei CfDS terhadap 400 pemilih pemula menunjukkan bahwa digital image lebih berpengaruh daripada sejarah politik, menggeser gagasan ke estetika dan perasaan.
KETUA DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah proaktif dan menyiapkan strategi menghadapi fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang semakin mengkhawatirkan
Rocky Gerung mengatakan bahwa momentum 27 tahun Reformasi bukan sekadar untuk diperingati, melainkan untuk diulangi dalam konteks perombakan struktur politik dan ekonomi Indonesia.
Platform Bijak Memantau resmi diluncurkan pada Selasa (20/5). Platform terseubut dimaksudkan sebagai ruang untuk menavigasi isu kebijakan, dan memantau proses legislasi.
Reformasi yang sudah susah payah dicapai Indonesia pasca 32 tahun Soeharto berkuasa, kini dipaksa putar balik kembali.
LSE mengeksplorasi bagaimana teknologi AI dapat membantu manusia “berkomunikasi” dengan hewan peliharaan.
Cesen mengaku bahwa Marshel Widianto dulu sangat cuek soal komunikasi. Hingga Cesen pun tidak terima dan minta pisah ranjang.
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menggandeng anak usaha Turkish Aerospace Industries, CTech, untuk mengembangkan komunikasi satelit bergerak
FENOMENA masalah komunikasi antara orangtua dan anak sudah terjadi sejak lama, dan bukan menjadi hal yang asing lagi.
Raihan prestasi pada IDEAS 2025 ini menjadi momentum penting dalam perjalanan UNJ sebagai kampus yang semakin diperhitungkan di tingkat nasional maupun internasional.
Rasa marah, kecewa atau khawatir merupakan reaksi yang wajar saat mengetahui pasangan terlibat dalam perilaku merugikan seperti judi online.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved