Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SUTRADARA serial drama musikal Beranak dalam Kubur Bayu Pontiagust menceritakan apa yang dia dan timnya alami selama tiga hari syuting salah satu naskah dari kelompok sandiwara legendaris Miss Tjitjih di sebuah studio alam di kawasan Depok.
Bayu, dikutip Selasa (7/11), mengatakan mereka sudah diberi tahu oleh tim Miss Tjitjih bahwa cerita asli Beranak dalam Kubur sangat panjang. Tim pun harus menghitung secara realistis produksi drama musikal tersebut, termasuk untuk proses kreatif.
"Singkat cerita, kami hanya punya waktu tiga hari untuk syuting. Dari situ, tim kami merangkai program hari ke hari untuk menghitung berapa banyak scene yang akan diambil," ungkap Bayu.
Baca juga: Beranak dalam Kubur Dirilis dalam Bentuk Serial Musikal
Bayu, yang sebelumnya sempat terlibat dengan beberapa seri drama musikal, menjabarkan bahwa keunikan Beranak dalam Kubur bila dibandingkan judul-judul musikal lain adalah bahwa tim produksi kali ini tidak mengambil set di studio atau panggung.
"Kami langsung mencoba set sungguhan. Kalau dilihat untuk adegan di dalam ruangan itu seperti set panggung. Kami cuma pakai satu bidang, namun bisa dapatkan 4 set. Ibarat satu kotak isinya rumah tetapi setiap bagian punya desain. Di satu lokasi syuting ada rumah, hutan, dan rumput. Kami berpindah-pindah, jadi memudahkan proses agar tiga hari selesai," kata dia.
Menurut Bayu, tantangan untuk menyelesaikan proses syuting Beranak dalam Kubur selama tiga hari membuat dia dan tim harus berusaha untuk menahan lebih banyak keinginan dalam proses kreatif agar tidak muncul terlalu banyak waktu tambahan.
Baca juga: Drama Musikal Ken Dedes Pentas Lagi, Original Soundtrack Beredar di Platform Digital
"Kalau satu proses nggak selesai, maka nanti yang depannya molor lagi. Jadi buat saya, tantangan terbesar adalah soal waktu 3 hari untuk mencapai itu semua. Sampai hari terakhir, kami sudah tidak bisa overtime lagi karena dari pukul 10.45 sampai pukul 12 harus take sebanyak 5 scene. Itu sudah kayak estafet banget," papar dia.
Bayu juga sempat mengungkapkan kekhawatiran untuk meramu kisah horor dengan musikal karena selama ini tidak banyak orang yang melakukan hal semacam itu.
Oleh karena itu, dia dituntut untuk mampu menghadirkan elemen musikal dan horor secara tepat pada Beranak dalam Kubur agar mendapatkan kepuasan dari penonton.
"Untungnya ketika musik itu terbentuk, kami langsung mencoba visualisasikan. Kami juga cukup intens untuk berlatih, tahu blocking, mood, dan esensi lagu. Jadi, ketika masuk set sungguhan, semua sudah on point," kata Bayu.
Selain itu menurut Bayu, dia juga harus pintar-pintar menyiasati naskah asli drama tersebut sepanjang 12 babak yang dipersingkat menjadi tiga episode dengan masing-masing bagian berdurasi sekitar 15 menit.
Tim harus melakukan proses penyederhanaan terhadap naskah dan tokoh yang muncul tanpa mengurangi esensi cerita.
"Kami harus jaga esensi cerita, alur dan tokoh. Saya rasa ini menjadi salah satu treatment dan eksplorasi baru. Kami menyiasati cerita panjang dengan cara menggunakan narasi yang dilakonkan para ensambel dan narator. Ada lagu-lagu yang mengisahkan tentang latar belakang kerajaan dan karakter tokoh," papar Bayu.
Drama musikal Beranak dalam Kubur adalah karya kolaborasi antara kelompok sandiwara Sunda legendaris Miss Tjitjih dengan Indonesia Kaya dan BOOW Live lewat program #MusikalDiRumahAja.
Karya ini terbagi dalam 3 episode dan dapat disaksikan mulai 6-8 November 2023 pukul 19.00 WIB di kanal YouTube IndonesiaKaya. (Ant/Z-1)
Dalam setiap konser Musikal anak, Canzona Music School setiap tahunnya selalu membawakan lagu lagu anak Indonesia dan lagu daerah Indonesia dalam bentuk tarian dan nyanyian
Drama musikal bertajuk Sepatu Merah itu juga dihadiri oleh orang tua murid, para guru yang mengajar di Sekolah TK,SD dan SMP Santo Andreas.
Kelima jenis seni itu, pertama, seni musik melalui permainan piano dan nyanyian dari siswa serta guru-guru,
Para pelajar Global Sevilla menggelar pagelaran drama musikal "Timun Mas" berbahasa Inggris
"Benih Yang Bernilai" merupakan pertunjukan hasil kolaborasi antara aktor ternama Lukman Sardi, motivator wanita terpopuler Merry Riana, penyanyi cilik Rara Sudirman dan Quinn Salman.
Sky on Stage 2023 “Florentem” merupakan hasil karya dan dedikasi dari angkatan 21 SMP Labschool Kebayoran berupa pementasan drama musikal
Melalui proses seleksi dengan lebih dari 50 peserta, Last Chicken On Earth dan In the Never Ending Whirl of a Reel terpilih sebagai film terbaik dari wilayah DKI Jakarta.
MASA-masa sulit atau menantang dalam hidup pernah dialami. Tak jarang dihadapkan pada keputusan sulit yang perlu diambil. Hal tersebut juga dialami oleh sutradara perempuan Kamila Andini.
Film Tepatilah Janji merupakan salah satu sarana untuk mengajak masyarakat menggunakan hak suara dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada), 27 November mendatang.
HOME industri alias pabrik rumahan yang memproduksi narkoba jenis tembakau gorila terkuak beroperasi di Jakarta dengan sutradaranya mendekam di penjara.
PARA terduga pemeran film hasil pengungkapan kasus rumah produksi film dewasa di Jakarta Selatan tidak memenuhi panggilan polisi.
Serial ini akan tayang serentak di sekitar 190 negara. Selain sutradara, dalam serial ini skenario juga bukan saja ditulis oleh Joko, melainkan dengan beberapa tim penulis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved