Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PELOPOR skena musik underground Washington D.C., Maryland, dan Virginia, Joony, siap mengukuhkan namanya sebagai salah satu bintang baru hip-hop generasi ini. Ia baru saja mengumumkan sebuah kerja sama yang menarik antara Red Bull Records, label Evgle milik Blxst, dan kolektifnya sendiri, 211.
Joony telah menghadirkan EP 10 lagu terbarunya yang berjudul Memento. Setelah merilis sederet lagu dengan berbagai kolaborator yang memukau seperti Brent Faiyaz, Jordan Ward, dan Highway, musisi asal Maryland yang sedang berkembang pesat ini siap untuk memenangkan hati para pencinta musik di seluruh dunia lewat EP terbarunya.
Memento adalah koleksi musik yang terinspirasi era Y2K yang menampilkan banyak kolaborasi dengan sejumlah musisi seperti Tony Shhnow, TTM Dawg, Lancey Foux, dan Lil Candypaint.
Baca juga: Alextbh Rilis Single A Hundred Lives
Seperti film-film favorit yang hadir di era 2000-an, Memento merupakan representasi langsung dari pemikiran-pemikiran singkat yang menghampiri pikiran Joony yang kini telah menginjak usia 22 tahun.
Interlude dalam EP ini berhasil mengikat beragam suara yang menunjukkan musikalitas dan juga kemampuan Joony yang beraneka ragam.
Ketika membahas proyek ini, Joony mengatakan, "Proyek Memento ini seolah-olah adalah suatu kenang-kenangan dari diriku sendiri. Aku membuat lagu-lagu ini pada saat aku berkeliling negara bersama teman-temanku, membuat kenangan, dan lebih mendalamnya lagu-lagu di EP ini juga dibuat saat aku memasuki fase baru karir musikku. Semua interlude yang ada juga menggambarkan cuplikan dari momen-momen yang terjadi di hidupku dan juga percakapan yang direkam sepanjang pembuatan proyek ini, itulah sebabnya dinamakan Memento."
Baca juga: Ratu Hip-Hop Jepang Awich Rilis Album The Union
Dua lagu pertama dari proyek ini Intro (Hotel) dan Need It merupakan dua lagu yang menentukan arahan sonik lagu yang belum dirilis. Pembuka lagu ini mengajak pendengar masuk ke sebuah adegan seperti dalam film dengan audio dari orang asing yang berinteraksi dengan Joony dan krunya sebelum beralih ke lagu yang terasa mengharukan, Need It.
Lagu yang penuh dengan penjiwaan ini menampilkan lirik-lirik jujur dan tulus tentang perjalanan Joony untuk mencapai ketenaran dan kesuksesan yang dia tahu akan diraihnya. Lagu berikutnya, Classy, yang menampilkan Tony Shhnow dari Atlanta, menyoroti kemampuannya untuk berlirik sambil menciptakan hook yang catchy.
Video klip untuk Classy menampilkan Joony yang tengah mengadakan acara ngumpul-ngumpul yang santai bersama temannya, namun pada akhirnya acara tersebut berubah menjadi sebuah pesta yang meriah. Tony Shhnow muncul sebelum lagunya berhenti dan kameranya tiba-tiba memperlihatkan ada darah yang menetes dari langit-langit ruangan.
Plot twist, ternyata wanita-wanita yang hadir di pesta tersebut adalah vampir. Penutup dari video klip ini mengejutkan dan perilisannya cocok dengan musim Halloween yang tiba bulan ini.
Lagu-lagu tambahan seperti Act Up dan Expensive Clothing memberikan nuansa enerjetik pada Memento . Produksi yang digarap dan terdengar lebih ceria ini menjadi sebuah contoh yang sempurna betapa dinamisnya Joony sebagai seorang seniman. Inflasi vokalnya dapat dibandingkan dengan Juice WRLD karena suaranya terus menjadi sorotan utama di antara produksi musiknya yang cukup menggoda sepanjang EP ini.
Mengambil inspirasi dari Lil Wayne, lirik-lirik yang dinyanyikan dan berbalut auto-tune ini membuat Joony bersinar dalam lagu-lagu seperti Cheap.
Lagu outro pada EP ini Highest in the Room memberikan penekanan bahwa Joony akan terus menetap di industri musik dan memiliki potensi yang tiada batas. Berkeinginan untuk terus membuka jalan bagi generasi berikutnya untuk membentuk sebuah skena, Joony tidak akan berhenti sampai dia mencapai aspirasinya untuk cinta, kesuksesan, dan keinginan untuk mendapatkan segalanya. (RO/Z-1)
Di tempat yang berbeda, beberapa teman Yura Yunita lainnya juga merayakan ulang tahunnya.
Miley Cyrus menjelaskan bahwa sejatinya para perempuan di usianya banyak yang mengenakan bikini dan sementara dirinya merasa nyaman mengenakan celana pendek.
Kemajuan teknologi juga dinilai Maudy Ayunda membuat sistem pendidikan jadi lebih mudah karena dapat digelar baik di dalam maupun luar kelas dengan berbagai jenis metode pembelajaran.
Citra Scholastika mengatakan ketertarikannya terhadap dunia tulis dimulai sejak menyadari bahwa kegiatan tersebut lebih menyenangkan dari sekadar membaca buku.
Jerome Kurnia mengungkapkan pesan yang selalu ia ingat, yang ia yakini berasal dari Paus atau ajaran Katolik.
UMKM perlu membuka peluang kerja sama promosi produk melalui jejaring nasional dengan memanfaatkan popularitas selebritas.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Melengkapi kehadiran single terbarunya, Joony mengajak pendengarnya untuk masuk lebih dalam ke dunianya melalui visualizer sinematik.
Single utama dari perilisan tersebut, I Know, menandakan kolaborasi pertamanya dengan peraih nominasi penghargaan Grammy, Blxst, yang merupakan rekan satu labelnya.
Joony menggunakan suara vokalnya yang menggugah hati untuk membagikan cerita-cerita pribadinya tentang cinta, fesyen, dan bermusik tanpa banyak bimbingan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved