Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Di tengah maraknya solois muda baru di dunia musik Indonesia, nama Rakhano turut meramaikan dengan single perdananya yang rilis pada hari ini berjudul Ajarkanku Melepasnya. Pemilik nama lengkap Faqih Rakhanoto ini memaparkan bahwa lagu ini adalah tentang curahan hati seseorang kepada Tuhan.
Baca juga : Pengguna Tiktok Dapat Akses ke Lagu Milik Sony Music
“Single perdanaku ini bercerita tentang hubungan yang memang sudah harus diakhiri, tapi salah satu pihak masih ingin bersama. Kondisi ini membuatnya mencurahkan hati kepada Tuhan untuk memberinya kekuatan agar sanggup merelakan hubungan itu.”
Lagu pertama Rakhano ini diciptakan Desmon Latif dan Stefanus L J. Meski belum dilibatkan dalam penulisan Ajarkanku Melepasnya, tapi Rakhano tidak berhenti mengasah kemampuan bermusiknya, yaitu dengan berlatih menulis beberapa lagunya sendiri. Bukan tidak mungkin tabungan lagunya akan bisa kita dengarkan sebagai single-single terbaru penyanyi kelahiran Semarang, 11 Februari 2003 ini, ke depannya.
Meski mendapat banyak tantangan selama proses rekaman, namun Rakhano mengakui senang dengan pengalaman baru ini karena banyak hal yang bisa ia pelajari untuk menjadi lebih baik lagi. “Syukurlah, meski banyak tantangan saat rekaman, aku bisa melaluinya dengan sangat baik berkat bantuan dari tim yang sudah piawai di bidangnya. Ternyata, proses recording itu tidak semudah kelihatannya. Untuk “Ajarkanku Melepasnya”, ada tiga hal yang diubah saat aku rekaman: versi yang kunyanyikan nadanya jadi lebih tinggi, ada bagian yang jadi lebih cepat, dan lirik terakhir pun mengalami perubahan. Semua itu dilakukan untuk menyesuaikan dengan karakter suaraku.”
Diberi kesempatan terjun ke dunia musik profesional adalah hal yang sangat Rakhano syukuri karena merupakan impiannya sejak dulu. “Jujur, ini impian aku dari kecil untuk bisa bermusik, apa lagi sampai masuk label besar ini. Aku berterimakasih kepada Sony Music karena sudah memberikan kesempatan ini. Aku senang dan tidak sabar untuk menunjukkan karya-karya dan diri aku kepada para pencinta musik Indonesia,” ungkapnya.
Meski begitu, ada satu hal yang harus ditaklukkan mahasiswa Telkom University ini agar karier musiknya bisa lebih berkembang. “Tantangan terbesar aku saat ini adalah bagaimana menghilangan rasa takut saat naik panggung dan bernyanyi karena aku masih belum punya banyak pengalaman. Tapi, perlahan-lahan, aku berusaha mengatasi ketakutan itu sambil tentunya menggali banyak ilmu dari para penyanyi dan musisi profesional lainnya.”
Dengan rilisnya single pertama, Rakhano, yang ingin suatu saat mencoba genre indie, rock, dan blues ini, berharap bahwa Ajarkanku Melepasnya akan disambut baik oleh para pendengar musik di seluruh Indonesia. “Harapanku yang pasti semoga orang-orang bisa suka dengan lagunya, entah mereka relate atau tidak, dan bisa merasakan pesan dan perasaan yang ingin aku sampaikan di lagu ini.” Single perdana Rakhano, Ajarkanku Melepasnya, bisa didengar di platform musik digital mulai hari ini. (B-4)
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
OTW, atau on the way dan ‘Ngaret’ atau suka datang terlambat semacam paket lengkap dari budaya tak tertulis di Indonesia.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved