Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MELALUI program Renaissance of Indonesian Cinema, Busan International Film Festival 2023 akan memutar judul film dan serial dari Indonesia.
Karya para sineas Indonesia itu di antaranya adalah film 24 Jam bersama Gaspar karya sutradara Yosep Anggi Noen yang terpilih dalam Asian Project Market 2022, Perempuan Tanah Jahanam karya Joko Anwar, Posesif karya Edwin, Ziarah karya BW Purba Negara, What They Don’t Talk About When They Talk About Love karya Mouly Surya, Sara kaya Ismail Basbeth, dan serial Gadis Kretek karya Kamila Andini.
Untuk film Gaspar, Sara, dan serial Gadis Kretek, Busan menjadi tempat tayang perdana (world premiere) mereka. Selain film panjang dan serial, beberapa judul film pendek Indonesia juga akan ditayangkan di festival film yang tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-28 tersebut.
Baca juga : Film Barbie Kontroversial di Berbagai Kawasan Negara Konservatif
Film-film pendek tersebut adalah Basri & Salma in a Never-Ending Story (Khozy Rizal), Dancing Colors (M. Reza Fahriansyah), Laut Bercerita (Tumpal Tampubolon), Vania on Lima Street (Bayu Prihantoro Filemon), dan Where the Wild Frangipanis Grow (Nirarta Bhas Diwangkara). Untuk judul terakhir, film tersebut tayang perdana (world premiere) di Busan.
“Indonesia baru-baru ini mendapatkan momentum dalam memproduksi banyak film yang mengagumkan. Sejak abad ke-21, perfilman Indonesia, khususnya di ranah film independen, mengalami kebangkitan luar biasa. Film-film ini telah menemukan jalannya ke festival film bergengsi, serta mendapatkan pengakuan melalui penghargaan penting. Saat ini, pasar domestik di Indonesia—yang merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat—sedang mengalami ekspansi karena peningkatan jumlah layar, terutama multipleks, dengan produksi lokal yang menguasai sebagian besar pangsa pasar,” bunyi pernyataan festival mengenai program Renaissance of Indonesian Cinema dikutip dalam siaran pers mereka, Selasa, (22/8).
Baca juga : Film Mappacci Promosikan Budaya dan Destinasi Wisata Makassar
Salah satu alasan festival tersebut mempersembahkan program ini juga Indonesia dipandang sebagai salah satu negara yang industri filmnya mengalami pemulihan tercepat dari pandemi.
“Berfokus pada industri film Indonesia yang berkembang pesat, Special Program in Focus memperkenalkan tujuh film feature dan lima film pendek, termasuk serial yang akan ditayangkan di Netflix. Sorotan juga akan tertuju pada pembuat film pemula yang baru-baru ini mulai menarik perhatian.”
Busan International Film Festival 2023 akan berlangsung pada 4-13 Oktober. (Z-5)
“Saya harap ini dapat menjadi awal bukan saja diakuinya industri kreatif Indonesia, tetapi juga karya-karya kreatif dari Asia Tenggara."
Gadis Kretek menang penghargaan Best Miniseries setelah mengungguli sejumlah drama korea (drakor) populer seperti Moving, The Worst of Evil, hingga Daily Dose of Sunshine.
Film Gadis Kretek menghadirkan cerita tentang cinta, keluarga, dan sejarah industri rokok kretek di Indonesia. Serial ini memperluas jangkauan cerita dari novel ke layar televisi
Selain menulis novel, Ratih Kumala juga menulis skenario film dan drama televisi.
Dian Sastrowardoyo ingin mengubah paradigma bahwa kebaya bukan pakaian yang menunjukkan status dan hanya dipakai untuk bermewah-mewahan.
NasDem memandang sudah saatnya industri perfilman menggambarkan perempuan secara ‘adil’. Tak melulu soal parasnya, tetapi juga bagaimana pikiran dan daya juangnya
FILM produksi Rekata Studio karya sutradara Wregas Bhanuteja, Para Perasuk yang memiliki judul internasional Levitating, mendapat penghargaan CJ ENM Award pada ajang Asian Project Market.
Film Para Perasuk disutradarai Wregas Bhanuteja dan menjadi debut layar lebar Anggun C. Sasmi.
Bagi Shenina, memerankan karakter May adalah seperti bertemu dengan jodoh yang sudah ditakdirkan.
Film Tale of the Land dibintangi Shenina Cinnamon.
BUSAN International Film Festival (BIFF) 2024 akan diselenggarakan pada 2–11 Oktober 2024. Selain menghadirkan film-film yang berkompetisi sebagai acara utama,
Setelah tayang di Busan International Film Festival 2022, film Look At Me, Touch Me, Kiss Me akhirnya bisa ditonton secara umum melalui Bioskop Online mulai 19 Februari 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved