Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Sejak terbentuk pada 1996, kuartet rock asal Jepang, Asian Kung-Fu Generation (AKG) untuk pertama kalinya tampil di Indonesia. Band yang beranggotakan Masafumi Gotoh (vokal, gitar), Kensuke Kita (gitar), Takahiro Yamada (bas), dan Kyoshi Ijichi (drum) itu akhirnya menyapa penggemar mereka di Indonesia setelah 27 tahun berkiprah di musik. Pendengar di Indonesia, kebanyakan mengenal mereka bermula dari lagu tema (soundtrack) anime Naruto.
Usai lampu sorot menyala di atas panggung, sosok berbusana batik merah lengan pendek memetik senar gitarnya. Diikuti kawannya yang mengenakan batik putih lengan pendek, dan dua lagi dengan kemeja pendek polos mengisi pos drum dan bas. Di belakang mereka, tergantung lambang burung satu kaki yang tercetak dari kalimat Asian Kung-Fu Generation. Usai sorakan penonton di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Jumat, (18/8), mereka pun membuka aksi dengan trek Senseless.
Baca juga: Yoshi Topa Rilis Single Terlanjur Sakit
Selama dua jam pertunjukan, AKG menghadirkan konser yang mengentak dengan distorsi gitar kental, membangkitkan energi para penonton. Musik rock-pop alternatif dengan lirik bahasa Jepang yang mereka bawakan, juga diikuti koor oleh para penggemar fanatik mereka. Gotoh pun sempat memuji para penonton karena banyak dari penonton Indonesia mengerti bahasa Jepang.
Usai membuka dengan Senseless yang ada di album Fanclub (2006), AKG juga membawakan trek-trek hit mereka Re:Re: (album Sol fa, 2004), Easter (Easter, 2015), Solanin (Magic Disk, 2010), Marching Band (Best Hit AKG, 2012), Blood Circulator (Best Hit AKG 2, 2018), Demachiyanagi Parallel Universe (2022), Nishikata Coast Story (2023), Living in The Now (2013), Far and Beyond (2003), Rock and Roll, Morning Light Falls on You, dan ditutup dengan hit lagu tema Naruto Haruka Kanata.
Baca juga: Dolly Parton Gandeng Paul McCartney dan Ringgo Starr Nyanyikan Let It Be
Dalam beberapa kali kesempatan, Gotoh juga mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat nan meriah para penonton Indonesia. Kedatangan mereka di Indonesia pada kesempatan ini juga untuk memperkenalkan album baru mereka yang dirilis tahun ini, Surf Bungaku Kamakura Complete. Kunjungannya ke Indonesia juga menjadi satu-satunya panggung mereka di Asia Tenggara. Kedatangan mereka ke sini, dibawa oleh promotor KIG Live, yang juga akan membawa konser 40 tahun penyanyi asal Inggris Morrissey pada November.
Awet
Selama 27 tahun berkarier musik, AKG juga dikenal sebagai salah satu band rock Jepang yang banyak mengisi lagu tema untuk serial anime Jepang. Selain Naruto, mereka di antaranya juga mengisi lagu untuk Boruto, Bleach, Full Metal Alchemist, dan Boku No Hero Academia. Bahkan, AKG juga menjadi referensi bagi anime musik Bocchi The Rock. Judul anime tersebut memasukkan lagu mereka untuk dibawakan di salah satu episode mereka. Judul-judul episode di Bocchi, juga diambil dari judul-judul lagu AKG.
“Sebenarnya yang ingin kami lakukan di tiap rilis karya itu berbeda-beda. Memang kalau dari sisi kami, indie rock dan anime song pada awalnya itu tidak terlalu banyak. Tapi justru makin ke sini makin populer. Jadi meningkat. Cuma kami memang tidak ngepasin lagu-lagu kami untuk dijadikan anime song. Itu biasanya datang dari permintaan kreator anime-nya,” kata Gotoh dalam kesempatan konferensi pers virtual bersama KIG Live dan media beberapa waktu lalu.
Hingga kini, mereka pun termasuk salah satu band yang cukup awet tanpa gonta-ganti personel dan tetap produktif merilis karya-karya baru. Gotoh menyebut, memang pada awal terbentuk, keempatnya banyak memiliki ketidaksamaan persepsi.
“Ya dulu pas muda mah kami juga kadang-kadang ada opini yang tidak sama. Tapi makin ke sini kami sudah bisa sepaham dan semakin akrab. Kami masih awet sampai sekarang karena secara keseluruhan kami suka menulis musik dan itulah alasan kami tetap terus bermusik sampai sekarang,” jelas Gotoh.
Keempatnya pun merasa antusias akhirnya bisa datang ke Indonesia untuk menyapa para pendengar mereka untuk pertama kalinya. Gotoh juga menyebut para personel AKG juga kerap mendapat pesan dari fan di media sosial untuk segera datang ke Indonesia, hingga akhirnya kini mereka bisa tampil di hadapan fan secara langsung.
“Kami tahu basis fan kami di Indonesia besar dan tahun ini akhirnya tercapai bisa datang dan berjumpa langsung. Seperti halnya saat kami bermain di luar Jepang, manggung di Indonesia sama antusiasnya,” ungkap Gotoh.
(Z-9)
Kabar gembira bagi masyarakat Indonesia yang berencana berlibur ke Jepang. Mulai 17 Agustus 2025, QRIS bisa digunakan di Jepang.
Di tengah gejolak harga dan tekanan global, negara produsen yang mampu menghadirkan kualitas, cerita dan keberlanjutan akan tetap relevan di pasar dunia.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo (M) 8,8 mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, dengan kedalaman 19 kilometer.
GEMPA bumi yang terjadi di Kamchatka, Rusia sebesar Magnitudo 8,7 dapat meminimalisir jumlah korban didukung karena sistem peringatan dini yang sangat baik.
Dalam upaya mendukung ketahanan keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri, UNJ menggelar penyuluhan di Jepang.
Lagu ini menghadirkan warna musik dari Wijaya 80 yang lebih ringan dan enerjik sekaligus jadi komposisi dengan nuansa paling menyenangkan dalam karya-karya mereka sejauh ini.
Di awal kemunculannya, Berdiri Teman adalah katalis yang membesarkan nama Closehead dan menjadi entitas yang tidak terpisahkan dari Closehead itu sendiri, bahkan hingga saat ini.
Singel Tak Halu Lagi dari Maulana Ardiansyah menceritakan saat seseorang akhirnya menemukan cinta sejatinya dan tidak lagi berhalusinasi.
Vokalis CVIRO dan produser GXNXVS kembali menampilkan kemampuan mereka untuk memadukan gaya bermusik yang berbeda dalam lagu Were You Down?.
Hayley Williams menulis, memainkan, dan merekam berbagai instrumen di tiap lagu dengan sejumlah kontribusi dari dua rekan kolaboratornya Brian Robert Jones dan Joey Howard.
Mulai Jumat (1/8), Hiladies bersama dengan labelnya Hits Records merilis lagu Adilkah di toko musik digital dan radio di seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved