Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Forestra, konser musik orkestra di hutan yang pertama dan terbesar se-Asia Tenggara, akan kembali setelah empat tahun lamanya. Melalui ide konservasi terbarukan sebagai nafas baru konser musik luar ruangan di era pasca pandemi, Forestra mengundang masyarakat untuk
merasakan pengalaman baru yang membara melalui beragam musik dalam simfoni indah di tengah Orchid Forest Cikole Lembang Bandung pada 26 Agustus 2023 mendatang.
Setelah sebelumnya mendapat dukungan penuh dari Wonderful Indonesia dan berhasil menghadirkan lebih dari lima ribu penonton pada gelaran keduanya di tahun 2019, Forestra ingin kembali merayakan hubungan intim manusia dengan alam semesta, dengan menghadirkan musik yang lahir dari keindahan alam itu sendiri. Orkestrasi yang dipimpin oleh Erwin Gutawa sebagai Music Director ini sekali lagi akan menjalin harmoni menjadi sebuah pertunjukan yang megah di tengah karya artistik dari Jay Subyakto.
Tahun ini, Forestra mengundang masyarakat untuk membangkitkan hubungan mereka dengan alam, menyajikan musik yang terasa personal dari lubuk hati hutan belantara. Dengan membawakan konsep Simfoni Rasa Alam Raya, Forestra menyajikan pengalaman yang unik, memungkinkan penonton untuk menjelajahi keindahan sekitar mereka sambil menikmati momen ketenangan.
Baca juga : Forestra 2023: Simfoni Rasa Alam Raya, Sajian Musik Lintas Genre di Tengah Hutan
Setelah sebelumnya berhasil menyelenggarakan koloborasi antara Erwin Gutawa Orchestra dengan musisi-musisi ternama seperti Once, Isyana Sarasvati, Kelompok Penerbang Roket, dan masih banyak lagi.
Tahun ini Forestra 2023 menampilkan jajaran artis yang gemilang pada lineup pertama, yaitu Erwin Gutawa Orchestra bersama Barasuara, David Bayu, Rahmania Astrini, dan Feel Koplo, Forestra menjanjikan lebih banyak musisi lainnya yang akan bergabung pada lineup selanjutnya.
Forestra tidak hanya mencatat tonggak sejarah yang signifikan dalam lanskap musik Indonesia, tetapi juga menggabungkan keunggulan artistik dengan kesadaran lingkungan. Dengan memadukan kekuatan musik dan alam di Orchid Forest Cikole Lembang, Forestra bertujuan untuk memberikan apresiasi yang lebih dalam terhadap lingkungan sekitar dan memicu komitmen terhadap pelestarian lingkungan.
Baca juga : Mariah Carey Tengah Persiapkan Karya Terbaru
Jay Subyakto, selaku Art Director Forestra, menjamin bahwa konstruksi panggung Forestra dilakukan dengan baik, memastikan perlindungan setiap pohon di lingkungannya. "Kami sangat senang mengumumkan kembalinya Forestra yang tidak hanya akan dimeriahkan oleh
berbagai musisi dengan warna berbeda, tetapi juga menekankan pentingnya konservasi dan penyembuhan setelah masa-masa sulit selama pandemi yang kita hadapi bersama," ujar Jay Subyakto.
“Ielestarikan sumber daya alam dan melindungi lingkungan harus menjadi upaya serta prioritas semua pihak. Forestra berharap dapat meningkatkan kesadaran dan menginspirasi individu serta komunitas untuk mengambil tindakan demi masa depan yang berkelanjutan," kata Barry Akbar sebagai CEO ABM by Barry Akbar, inisiator dari Forestra. (B-4)
Baca juga : Erwin Gutawa Kembali Gelar Konser di Tengah Hutan Pinus
Dalam konser Super Diva ini, para penyanyi tidak hanya tampil solo, tetapi juga dalam format duet lintas generasi, trio, hingga bernyanyi bersama di atas panggung.
Pilu Membiru merupakan karya dari Kunto Aji yang sempat populer pada 2018 dalam album Mantra-mantra miliknya, dengan lebih dari 67 juta pendengar di Spotify dan 17 juta pendengar di Youtube.
Forestra 2024, menghadirkan kolaborasi spektakuler dari Erwin Gutawa Orchestra dengan Tulus, Efek Rumah Kaca, Nadin Amizah, Isyana Sarasvati, dan lainnya.
Keenam penyanyi dengan kekhasan masing-masing itu akan tampil sebagai satu tim dalam konser Super Diva, yang direncanakan berlangsung selama 2,5 jam.
Ardhito dan Rafi menjadi bagian musisi yang tampil dalam Tribute to January Christy oleh Erwin Gutawa.
Dengan mengandeng sejumlah musisi, Erwin Gutawa kembali gelar konser di hutan.
Setiap karya milik Yovie Widianto yang dinyanyikan kembali oleh kesepuluh musisi ini diproduksi ulang dengan sentuhan aransemen modern dari tim produser S/EEK.
PERUSAHAAN music publishing JQ Composey berkomitmen melindungi hak cipta melalui kolaborasi luas dengan platform digital global.
LESTI Kejora, penyanyi dangdut Tanah Air dilaporkan ke polisi belum lama ini, karena adanya dugaan melanggar hak cipta. Diketahui sejumlah lagu milik Yoni Dores
PENYANYI dangdut Lesti Kejora dilaporkan oleh Yoni Dores ke Polda Metro Jaya pada 18 Mei, atas dugaan pelanggaran hak cipta setelah menyanyikan beberapa lagu ciptaan Yoni Dores.
VIKTOR Lake tampak serius menulis kata demi kata hingga kalimat diatas secarik kertas. Sepertinya ia memeras otak untuk menciptakan sebuah dongeng.
FINAL Destination menghadirkan kembali film terbarunya setelah tidak tayang selama 14 tahun dengan film baru berjudul Final Destination: Bloodlines. Ini soundtrack
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved