Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
AKTRIS senior Desy Ratnasari mengaku salah satu tantangan yang dia hadapi ketika bermain di film Hati Suhita adalah bahasa, sehingga dia banyak menghabiskan waktu untuk belajar bahasa dan dialek Jawa Timur.
Desy berperan sebagai karakter Ummi, yang di dalam film itu adalah pendiri salah satu pesantren di Kediri, Jawa Timur, bersama suaminya, sehingga dia dituntut menguasai bahasa dan dialek setempat demi mendalami karakter.
"Bermain sebagai Ummi tentu yang paling menjadi tantangan adalah bahasa. Lidah saya terbiasa bahasa Sunda kemudian saya harus belajar bahasa Jawa Timuran dan itu butuh proses mentor setiap kali syuting memang selalu agak belibet lidahnya," kata Desy, dikutip Rabu (17/5).
Baca juga: Omar Daniel Rela tidak Cukur Rambut untuk Peran
Dia menambahkan proses belajar bahasa Jawa Timur merupakan salah satu hal yang membuatnya bahagia karena bisa mempelajari hal-hal baru ketika menjalani proses penggarapan film.
Desy menjelaskan setiap hari selama proses syuting dia dibimbing pelatih yang khusus mengajarkan bahasa dan dialek Jawa Timur untuk melancarkan dialek serta memasukkan beberapa kosa kata bahasa Jawa Timur ke dalam dialog.
Dia mengaku telah mempelajari bahasa dan dialek Jawa Timur sejak awal menerima kontrak bermain di film Hati Suhita. Latihan tersebut terus dia jalani selama proses syuting yang berjalan selama hampir dua bulan.
Baca juga: Disambut Penonton, WeTV Original Tilik The Series Masuki Babak Baru
Kebiasaan Desy dalam menggunakan bahasa Jawa Timur selama proses syuting sampai terbawa ke kehidupannya sehari-hari ketika dia berbicara dengan anaknya serta rekan-rekannya.
Menurut Desy, unsur budaya yang kental dalam film Hati Suhita bisa memberikan pelajaran kepada anak muda zaman sekarang untuk lebih memahami soal tradisi serta prinsip kehidupan yang dipercaya oleh masyarakat Indonesia. (Ant/Z-1)
Sosok Melanie Putria tidak hanya cantik dan menawan, dirinya memiliki hobi lari dan menekuni gaya hidup sehat.
Juan Alvear, seniman kuku selebritas, telah membawa seni manicure ke tingkat yang baru dengan desain unik dan mencolok yang kerap tampil berantakan namun artistik.
Selain mengunggulkan desain dan kualitas, jenama busana muslim asal Sumenep ini menggandeng sejumlah selebritas sebagai strategi membidik pasar premium.
Sejumlah brand pun siap berlomba-lomba menyediakan berbagai penawaran menarik kepada para pengguna dan konsumen khususnya kalangan perempuan.
Dia tidak menyangka dengan usianya yang sudah menginjak kepala lima, terpilih sebagai brand ambassador perawatan kecantikan.
Mi Singapur yang disantap Nagita pun tak luput dari perhatian, dengan cita rasa yang begitu autentik dan memikat.
"Sebenarnya pada saat itu aku sudah mau potong rambut pendek, tapi ditahan dulu untuk karakter ini (Gus Birru) yang di novelnya ternyata gondrong."
Film romantis Hati Suhita yang diadaptasi dari novel karya Khilma Anis mengangkat tema cerita perjodohan di lingkungan pesantren
Film Hati Suhita adalah film bertema religi pertama yang dimainkan Nadya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved