Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
AKTRIS Hanggini Purinda Retto mengatakan dirinya ingin keluar dari zona nyaman dalam seni peran. Oleh sebab itu, dirinya menerima tawaran peran di film Para Betina Pengikut Iblis, yang merupakan proyek genre horor pertama yang dia bintangi.
"Aku merasa, aku ingin aja keluar dari zona nyaman aku. Pas aku tahu cast-nya dan sutradaranya, aku tertarik. Jadi ya sudah, aku terlibat di sini," kata Hanggini, dikutip Jumat (10/2)
Menurut aktris berusia 23 tahun itu, Para Betina Pengikut Iblis merupakan film horor yang berbeda dibanding film horor lain yang pernah tayang di Indonesia. Apalagi dalam film tersebut, Hanggini memerankan karakter yang baru baginya, yaitu sebagai dukun teluh bernama Sari.
Baca juga: Sara Fajira Mengaku Menikmati Bintangi Film Horor
Bagi Hanggini, memainkan karakter tersebut merupakan tantangan tersendiri. Terlebih dia harus menghafalkan mantra-mantra dalam bahasa Jawa.
Hanggini mengaku dirinya selalu berlatih membaca mantra tersebut hampir setiap hari setelah mengikuti proses reading naskah bersama pemeran lainnya.
Untuk mendalami peran, Hanggini merasa terbantu dengan cara atau treatment yang diberikan sutradara Rako Prijanto melalui musik instrumental horor yang sering diputar sehingga menyatu dengan dialog yang diucapkan pemeran.
"Sari ini punya sedikit mantra-mantra kekuatannya dia, yang menurut aku itu susah banget," ujar dia.
Perpindahan suasana hati (mood) karakter Sari juga menjadi tantangan lain yang dihadapi Hanggini.
Karakter Sari mulanya ditampilkan sebagai seorang dengan pembawaan yang kalem, tetapi berubah saat dia membalaskan dendamnya.
Sari pernah bersekutu dengan iblis dan memilih untuk bertobat. Namun, suatu ketika adiknya dibunuh dan mayat sang adik hilang dari kuburan. Dengan penuh dendam, Sari meneror warga kampung.
Para Betina Pengikut Iblis tidak hanya menampilkan karakter Sari, melainkan dua tokoh utama lainnya yaitu Sumi (diperankan oleh Mawar De Jongh) dan Asih (diperankan oleh Sara Fajira).
Selain itu, film ini juga menghadirkan karakter iblis yang dimainkan Adipati Dolken.
Menurut Hanggini, cerita Para Betina Pengikut Iblis memiliki keunikan karena tidak hanya berfokus pada latar belakang kehidupan satu karakter saja tetapi juga dua karakter perempuan yang menjadi sorotan di dalam film.
"Tiga perspektif betina-betina ini, bukan cuma tentang satu orang punya masalah sesuatu terus at the end apa gitu. Kalau ini enggak, ini benar-benar cerita tentang kita bertiga masing-masing punya rencana yang berbeda-beda," kata Hanggini.
Film Para Betina Pengikut Iblis akan tayang serentak di bioskop tanah air mulai 16 Februari 2023. (Ant/OL-1)
Pria berusia 25 tahun tersebut meninggal dunia di salah satu penginapan di Jalan Maribaya, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Di tempat yang berbeda, beberapa teman Yura Yunita lainnya juga merayakan ulang tahunnya.
Miley Cyrus menjelaskan bahwa sejatinya para perempuan di usianya banyak yang mengenakan bikini dan sementara dirinya merasa nyaman mengenakan celana pendek.
Kemajuan teknologi juga dinilai Maudy Ayunda membuat sistem pendidikan jadi lebih mudah karena dapat digelar baik di dalam maupun luar kelas dengan berbagai jenis metode pembelajaran.
Citra Scholastika mengatakan ketertarikannya terhadap dunia tulis dimulai sejak menyadari bahwa kegiatan tersebut lebih menyenangkan dari sekadar membaca buku.
Jerome Kurnia mengungkapkan pesan yang selalu ia ingat, yang ia yakini berasal dari Paus atau ajaran Katolik.
Mawar de Jongh mengatakan karakter yang dia mainkan dalam film Para Betina Pengikut Iblis 2 lebih sadis dibandingkan pada film pertama.
Film Para Betina Pengikut Iblis 2 dibintangi deretan bintang Tanah Air, antara lain Adipati Dolken, Mawar de Jongh, Sara Fajira, Hanggini, dan Gusti Rayhan.
Dalam konteks karya seni, menurut Rako, tidak ada batasan untuk menggunakan diksi tertentu. Diksi betina bukan semata-mata menyamakan perempuan dengan binatang.
Meskipun telah menemukan zona nyaman, Sara tidak menutup diri mengambil peran di genre film lainnya dan masih mencoba terus belajar di dunia seni peran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved