Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SUTRADARA Kamila Andini mengaku selalu menggunakan bahasa lokal dalam setiap filmnya lantaran dapat memberikan irama dan gestur yang unik dari pemainnya.
"Kalau pakai bahasa Indonesia, pasti intonasinya sangat Jakarta atau Indonesia banget," ujar Kamila dalam acara Netflix On The Scene: The Present and Future Film, dikutip Kamis (8/12).
"Ketika pakai bahasa daerah ada irama, gestur dari pemain-pemainnya, ada tempo dan ritme yang berbeda. Ini adalah keunikan dari daerah-daerah di Indonesia," lanjutnya.
Baca juga: Dua Sutradara Berbagi Pengalaman Produksi Film yang Relevan dengan Penonton Global
Sutradara film Before, Now & Then (Nana) itu mengatakan setiap bahasa daerah memiliki karakter dan keunikannya sendiri.
Beberapa film Kamila yang menggunakan bahasa daerah adalah Yuni dengan Jawa-Serang, Sunda Banten dan Bebasan. Kemudian Before, Now & Then (Nana) menggunakan bahasa Sunda, serta Sekala Niskala, yang pakai bahasa Bali.
Menurutnya, orang Indonesia dan juga penonton dari negara lain sudah terbiasa menyaksikan film menggunakan subtitle atau teks terjemahan. Penggunaan bahasa daerah atau lokal pun dianggap Kamila bukan sebuah halangan untuk mengenalkan film.
"Saya generasi yang besar dengan subtitle karena di Indonesia kan tidak seperti Eropa yang semuanya di-dub. Jadi saya merasa enggak masalah harus nonton film dengan subtitle," kata Kamila.
Sementara itu, Kamila mengaku kehadiran platform streaming cukup membantu dalam mendistribusikan film-filmnya yang bergenre cukup spesifik dan kurang diminati oleh penonton bioskop konvensional.
Platform streaming juga membuat penonton mendapat lebih banyak pilihan genre film sehingga tontonannya lebih bervariasi.
"Kebetulan saya bikin film yang spesifik yang sebetulnya punya kesulitan besar ketika rilis di sinema (bioskop), karena biasanya enggak dapat banyak layar. Sekarang kemungkinan mereka bisa mengakses film-film saya," pungkas Kamila. (Ant/OL-1)
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Rizal Mantovani juga membangun nuansa horor melalui memori kolektif tentang sebuah imajinasi apa yang terjadi ketika sebuah televisi sudah tak menyala lagi di malam hari.
sutradara wanita Tanah Air Kamila Andini menjadi bagian dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) sebagai Oscar voter The Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS).
AKTRIS dan penyanyi Maudy Ayunda menjadi direktur kreatif untuk koleksi perhiasan kolaborasinya dengan Frank & Co.
MASA-masa sulit atau menantang dalam hidup pernah dialami. Tak jarang dihadapkan pada keputusan sulit yang perlu diambil. Hal tersebut juga dialami oleh sutradara perempuan Kamila Andini.
“Saya harap ini dapat menjadi awal bukan saja diakuinya industri kreatif Indonesia, tetapi juga karya-karya kreatif dari Asia Tenggara."
Dian mengatakan sudah seharusnya banyak masyarakat dari lapisan manapun bisa tahu bahkan terlibat di dunia sinema Indonesia
Kelima Duta FFI itu akan memperkenalkan dan menggaungkan tema FFI 2024, yakni Merandai Cakrawala Sinema Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved