Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
IQBAAL Ramadhan berpendapat menerapkan gaya hidup ramah lingkungan atau berkelanjutan (sustainability) yang konsisten harus dimulai dari bangun kesadaran pada diri sendiri dengan membuat perubahan terhadap hal-hal kecil dalam keseharian.
"Ketika saya punya mindset itu, bahkan ketika tidak ada orang yang melihat dan tidak berada dalam spotlight media atau kamera, saya akan tetap melakukan itu. Saya berharap kita melakukannya bukan karena orang lain, kita melakukannya untuk diri sendiri karena itu value kita," kata Iqbaal dalam webinar bersama The Body Shop secara virtual, Senin (30/5).
Ketika menjalani gaya hidup berkelanjutan yang dimulai dari diri sendiri, menurut Iqbaal, berarti memang dilakukan karena memiliki motivasi 'ingin' menjadi individu yang memiliki nilai-nilai tersebut.
Baca juga: Jalani Puasa di Melbourne, Iqbaal Ramadhan Rindu Bukber
"Ini tentang bagaimana value-ku, tentang hidupku, tentang diriku, bagaimana aku berkontribusi, bagaimana aku ingin punya value lebih terhadap Bumi ini, bagaimana aku ingin berkontribusi mengurangi climate change, menggunakan plastik sekali pakai, mengurangi food waste, dan lain-lain," terangnya.
Menurutnya, ketika perubahan bisa terwujud dalam hal-hal kecil pada level individu, maka tujuan untuk menciptakan perubahan isu lingkungan yang lebih besar pun, seperti membantu membatasi perubahan iklim, dapat mulai bertumbuh pada level kolektif. Ia menekankan bahwa perubahan sekecil apapun pada level individu juga akan memiliki dampak.
"Pasti ada efeknya (perubahan kecil itu) walaupun nggak terlihat langsung oleh mata. So keep going what you doing," ujar aktor berusia 22 tahun itu yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Melbourne, Australia.
Iqbaal sendiri berusaha menerapkan gaya hidup berkelanjutan dengan melakukan hal-hal kecil mulai dari selalu membawa botol minum sendiri ke manapun pergi, siap sedia totebag untuk menghindari penggunaan kantong plastik, berusaha tidak menggunakan pendingin ruangan, hingga hemat menggunakan air.
"Aku sering menyinggung soal ini. Dari awal pandemi, orang-orang kayak bilang, 'Jangan lupa cuci tangan 20 detik'. Tapi nggak ada yang bilang, 'Jangan lupa matiin airnya ketika lagi cuci tangan 20 detik'. Jadi kampanyenya kayak cuci tangan tapi airnya nyala terus," katanya.
Selain itu, Iqbaal juga mulai berusaha untuk mengurangi intensitas belanja pakaian baru atau fast fashion di luar urusan pekerjaan profesional. Ia mengaku tidak mempermasalahkan apabila mengenakan pakaian bekas atau thrift fashion.
"Dan lagi-lagi karena aku seorang mahasiswa, aku masak (selama di Melbourne). Masaknya juga secukupnya aja, jadi nggak ada sampah tersisa," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Perayaan Mati Rasa adalah film drama Indonesia yang tayang perdana pada 29 Januari 2025. Film ini merupakan debut Iqbaal Ramadhan sebagai produser, dengan Umay Shahab sebagai sutradara
Iqbaal Ramadhan, yang mengaku tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjadi seorang anak pertama, merasa kesulitan saat pertama kali membaca naskah film Perayaan Mati Rasa.
Ian yang merupakan anak pertama dalam keluarga memiliki pandangan dan perjuangan yang sangat berbeda dengan apa yang dialaminya sebagai pribadi
FILM Perayaan Mati Rasa yang dibintangi Iqbaal Ramadhan dan menjadi film ketiga yang disutradarai Umay Shahab akan tayang di bioskop mulai 29 Januari.
Di film Perayaan Mati Rasa, Iqbaal berperan sebagai Ian Antono, salah satu anggota dari grup band Midnight Serenade.
Perayaan Mati Rasa mengikuti kisah Ian dan Uta, sepasang kakak-beradik dengan segala masalah dan kekonyolan dalam kehidupan masing-masing
PESAN keberlanjutan sumber daya alam termasuk pulau kecil bukan tiba tiba hadir ke dalam menu pembangunan kita.
Aktivis lingkungan dan pendorong perubahan asal India, Sahil Jha, melanjutkan perjalanan bersepeda ke Jakarta dan Bogor.
Pancaverse Xperience yang mengusung tema Take UPart for Earth, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepekaan pada lingkungan melalui seni, kreativitas, dan aksi nyata.
ASOSIASI Pengusaha Pengelola Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Aspel B3) Indonesia melantik pengurus baru di Batam, Kepulauan Riau.
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved