Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
AKTOR Yusuf Mahardika Lingga Putra, yang terkenal sebagai bintang sinetron Tendangan Si Madun, kini, tengah menekuni peran di belakang layar, yakni menulis skenario film dan series.
"Kalau bikin film itu sejak SMA, film-film pendek. Alhamdulillah tahun ini kerja sama dengan salah satu production house (PH). Sebenarnya emang dari dulu pengen di belakang layar sih, cuma untuk sekarang ini rezekinya baru jadi aktor," ujar Yusuf, dikutip Selasa (3/5).
Yusuf mengatakan, dia tidak membatasi dirinya dalam menulis. Dia menulis skenario dengan beragam genre mulai dari drama, thriller, hingga psychology thriller.
Baca juga: Ini Alasan Ernest Prakasa Percayai Muhadkly Sutradarai Gara Gara Warisan
"Paling seru itu menulis drama psikologi yang berhubungan dengan manusia. Aku lebih banyak nulis yang lebih dekat dengan manusia. Aku punya temen-temen psikolog, jadi bisa nanya mereka apa sih yang terjadi di otak manusia ketika lagi mengalami sesuatu, apa efeknya, semacam itu," tuturnya.
Selain menulis skenario, Yusuf mengatakan dia juga ingin mencoba menyutradarai skenario yang ditulis penulis lain.
"Aku belum dapat kesempatan untuk menyutradarai script orang, jadi selama ini ya nulis sendiri, sutradarai sendiri," imbuhnya.
Meski senang menulis skenario dan bercita-cita menjadi sutradara, Yusuf mengatakan dia tetap menikmati perannya di depan layar sebagai aktor. Menurut dia, baik di depan layar maupun di belakang layar, keduanya memiliki kenikmatan tersendiri.
Mengenai platform over-the-top (OTT) yang semakin menjamur sejak pandemi covid-19, Yusuf menilai hal tersebut bisa menjadi kesempatan yang besar bagi para pembuat film, termasuk dirinya.
"Buat aku juga salah satu kesempatan besar. Karena kalau sebelum pandemi, yang bikin film di bioskop biasanya orang-orang besar yang sudah punya nama. Dengan adanya platform ini akhirnya banyak filmmaker muda yang ceritanya bisa diangkat ke OTT," ujar Yusuf.
"Aku juga pada akhirnya kemarin bikin series untuk salah satu OTT. Ibaratnya baru belajar bikin film, punya kesempatan ini, akhirnya aku sama temen-temen bikin series untuk OTT," lanjutnya.
Ke depannya, Yusuf berharap dapat membuat film panjang. Namun, menurut dia, proses tersebut akan memakan waktu cukup lama, yakni sekitar 2-3 tahun ke depan.
"Aku merasa, film panjang ini akan dibuat ketika aku cukup dewasa untuk bisa menanggung konsekuensi, karena ceritanya sedikit sentimental untuk beberapa pihak," pungkas Yusuf. (Ant/OL-1)
FILM La tahzan: Cinta, Dosa, Luka garapan sutradara Hanung Bramantyo menceritakan drama sebuah keluarga dengan isu perselingkuhan. Dibintangi oleh Deva Mahenra, Marshanda, dan Ariel Tatum.
Olga Lydia mengungkapkan alasan memilih sebagai produser film genre tersebut lantaran kecintaannya terhadap pertunjukan teater musikal.
Windy Apsari mengungkapkan bahwa dalam membintangi film Arti Cinta memiliki tantangannya saat proses syuting adalah menyanyi secara langsung.
Film Arti Cinta garapan sutradara Monty Tiwa dan Tepan Kobain ini mengangkat drama keluarga dengan realita pahit terutama patah hati karena cinta.
Panggil Aku Ayah merupakan drama komedi tentang keluarga yang tumbuh dari kehadiran dan kepedulian, bukan semata dari darah.
Film Cyberbullying menyoroti fenomena sosial bahwa perundungan di ruang digital yang tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga anak dan remaja.
"Aku syuting di Palu, enggak bisa mudik karena lagi ribet juga. Soalnya aku mudiknya jauh, ke Medan."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved