Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Berkolaborasi dengan Inis Sahib, Pusakata Rilis Meminta Diri

Basuki Eka Purnama
22/4/2022 12:00

MENJELANG perilisan album penuh Mesin Waktu 2020, musisi Mohammad Istiqamah Djamad, yang kini dikenal dengan nama panggung Pusakata merilis single kesembilan berjudul Meminta Diri, berkolaborasi dengan solois asal Makassar, Inis Sahib.

Dikutip dari siaran pers, Jumat (22/4), Meminta Diri bercerita tentang perjuangan dua insan yang saling menyemangati, saling memupuk hasrat, cinta dan kerinduan setiap saat.

"Lagu ini adalah sebuah dialog serius dua insan di ujung waktu, di sisa kebahagiaan yang terus mereka perjuangkan. Meski pasti, tidak ada sesiapapun yang siap menghadapi perpisahan dan tak ada cara pamit yang cukup untuk merelakan sebuah akhir dari perjalanan," ujar Pusakata.

Baca juga: HAQ Rilis Single Debut pada Hari Ini

Melompat ke beberapa waktu silam, jika lagu Akad merupakan gambaran tentang pernyataan ketetapan hati untuk meminang, maka Meminta Diri merupakan babak baru di mana dua sejoli saling berbicara tentang syukur atas pertemuan itu.

Inis mengatakan, kolaborasi dengan Pusakata merupakan histori yang berkesan sepanjang perjalanan bermusiknya. Apalagi, Pusakata merupakan salah satu musisi yang karyanya selalu dia dengarkan sejak dulu.

"Yang dulunya pendengar karya-karya Bang Is sampai akhirnya bisa diberi kesempatan untuk bernyanyi bersama," kata Inis.

Proses pembuatan lagu Meminta Diri pun dinilai tidak biasa oleh Inis karena menurutnya, tidak banyak musisi yang mempercayakan spontanitasnya dalam menciptakan lagu.

"Konsep raw dan sekali take vokal yang tadinya dibuat untuk guide, bisa sesiap hasilnya, itu gift sih menurutku," imbuh Inis.

Menurut Inis, lagu Meminta Diri bisa memiliki makna yang berbeda-beda bagi setiap orang. Lagu tersebut juga dapat mewakili perasaan kehilangan, melepaskan seseorang dengan ikhlas.

"Seperti bulan yang kemudian berganti dengan matahari di pagi hari, yang aku pribadi maknai bahwa setiap pertemuan akan sampai pada suatu perpisahan, bagaimanapun bentuknya," pungkas Inis. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya