Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Rieke Diah Pitaloka Luncurkan Buku Puisi Cara Menikmati Kenangan Dengan Baik

Retno Hemawati
23/11/2021 06:00
Rieke Diah Pitaloka Luncurkan Buku Puisi Cara Menikmati Kenangan Dengan Baik
Rieke Diah Pitaloka(Dok Rieke Diah Pilatoka)

Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka pada Senin (22/11) malam meluncurkan buku puisi terbarunya Cara Menikmati Kenangan Dengan Baik. Puisi ini ditulis bersama dengan sastrawan Agus Noor.

"Buku puisi ini adalah hasil dari perenungan selama saya terkena Covid-19 yang kedua pada Juni 2021. Ditulis setelah lama tidak menulis buku, terakhir Sumpah Saripah pada 2011," katanya saat percakapan terbatas secara virtual, Senin (22/11) sore.

Rieke menceritakan buku puisi berisi kisah tentang cinta, covid-19, suster yang meninggal di Wisma Atlet, dan beberapa perasaan tentang pandemi covid-19.

Bagi Rieke, saat menjalani karantina selama 12 hari itu, Agus Noorlah yang sering memberinya semangat. Selebihnya, karena pertemanan mereka sudah sangat lama. "Kenal dengan Agus Noor itu kan sejak saya usia 19-10 tahun, itu saya dari gadis sampai jadi janda. Banyak karya monolog yang saya bacakan ditulis oleh dia. Selain molobog juga karya teater, kami selalu komunikasi termasuk dengan Butet Kertaradjasa juga. Kebetulan mendukung banget" ucapnya berkelakar.

Dia juga sempat bercerita saat dia terkena covid-19 justru Agus Noor yang parno hingga berbulan-bulan tidak keluar rumah. "Tetapi dia tetap memberikan semangat yang positif."

Saat itu Rieke Rieke bahkan telah mendapatkan vaksin covid-19 lengkap. "Yang kedua itu virus Delta, lebih kuat dari vaksinnya. Tidak boleh ada di rumah untuk karantina, semua badan terasa dingin, bersyukur saturasi oksigen masih bagus. Bahkan staf yang di kantor nggak ada yang kena, yang kena saya, jomlo tegar beriman, pakai masker, cuma daya tahan lagi lemah, diet batin," ucapnya berkelakar.  

Pandemi bagi Rieke adalahh peristiwa peradapan terbesar dalam hidup manusia. "Sesuatu yang dirasakan semua orang. Puisi ini mewakili banyak orang, dan menjadi arsip pandemi covid-19 di Indonesia." (OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya