Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
SALAH satu aktris yang berperan dalam drama musikal horor Ibu, Andrea Miranda, menceritakan proses pembuatan drama musikal tersebut hingga alasan memilih sosok kuntilanak atau kunti.
"Kalau perencanaannya sendiri sebenarnya mungkin sudah dari 2017. Pada suatu hari, tiba-tiba Ammir Gita kayak, 'Eh ini kita bikin musikal horor yuk,' gitu. Wah seru juga kayaknya bikin musikal horor," ungkap Andrea saat meet and greet Drama Musikal Horor Ibu secara virtual, Kamis (4/11).
Setelah itu, Andrea mengatakan dirinya dan Ammir mulai membuat ide dari musikal tersebut mulai dari tujuan visi dan misi dari drama musikal itu, hingga plot cerita.
Baca juga: Berperan Sebagai Antagonis, Morgan Oey Mengaku Kesulitan
Namun, Andrea mengaku baik dirinya maupun Ammir tidak bisa menulis ide tersebut. Akhirnya, mereka pun menggandeng Titien Wattimena untuk menggarap ide mereka.
"Terus kami berdua sudah menyiapkan plot tapi dua-duanya kan nggak ada yang bisa nulis ya. Akhirnya kita coba ajakin mba Tinut kayak, 'Mba, kita punya cerita, mau nggak tulisin bareng-bareng sama kita?'. Akhirnya mba Tinut gabung lalu mas Adit juga sebagai sutradara gabung," jelas Andrea.
"Lalu setelah bertahun-tahun lamanya, sudah sempat diistirahatkan, diubah bentuk, diubah durasi, diubah bentuk lagi, durasi lagi, sampai akhirnya kami bertemulah dengan Bapak Bayu Pontiagus, yang kemudian menjadi executive produser kami. Jadilah kami sampai di hari ini," sambungnya.
Drama musikal yang berdurasi selama 45 menit tersebut menceritakan tentang Atikah, yang merupakan seorang anak perempuan yang ditinggalkan ibunya sedetik setelah melahirkannya.
Melalui kisah hidup yang berat dan menyedihkan, dalam drama musikal tersebut Atikah, yang diperankan Andrea pun diceritakan meninggal dan berubah menjadi sesosok kuntilanak. Andrea menjelaskan pemilihan sosok kuntilanak tersebut dikarenakan hantu tersebut dinilai cukup melekat dalam budaya Indonesia.
"Jadi, bapak yang mencetuskan idenya itu, si komposer kita itu memang akrab dengan sosok kunti kebetulan. Jadi dia terpikir untuk kayaknya seru juga nih menceritakan asal muasalnya gitu," ujar Andrea.
"Kita juga merasa sosok kunti ini kan sangat melekat dengan Indonesia bahkan dunia sebenarnya. Karena nggak hanya di Asia aja sebenarnya, even di Barat pun juga ada sosok kunti. Namanya saja yang berbeda. Tapi kita memang merasa ini lekat sekali dengan budaya Indonesia, sehingga itulah yang dipilih," tutupnya.
Drama Musikal Horor "IBU" sudah dapat disaksikan di www.indonesiakaya.com pada 4 hingga 6 November 2021. Penonton dapat membeli tiket melalui situs web tersebut seharga Rp66.000. (Ant/OL-1)
Rohtrip menceritakan kisah perjalanan enam teman satu kampus dari Yogyakarta ke Jakarta yang mengalami gangguan dari hantu, yang ternyata ikut dalam perjalanan mereka.
LEO Pictures akan kembali dengan film terbarunya berjudul Jalan Pulang yang dibintangi oleh Luna Maya
Dalam film Penjagal Iblis: Dosa Turunan, Satine berperan sebagai Ningrum, gadis 19 tahun pelaku pembunuhan yang ditahan di rumah sakit jiwa karena diduga mengalami delusial.
MD Pictures kembali menghadirkan film horor terbaru berjudul Janur Ireng, yang merupakan prekuel dari film sukses Sewu Dino (2023).
Ozi Syahputra mengemukakan bahwa popularitas film horor di Indonesia tidak lepas dari kepercayaan dan kesukaan masyarakat umum pada hal-hal mistis.
Drama musikal ini sukses digelar pada Januari lalu. Saat dilakukan penayangan di Taman Ismail Marzuki setidaknya ada 1.800 penonton yang terbagi dalam dua sesi.
Pelajari struktur drama efektif! Bangun cerita memikat, kuasai elemen kunci, dan raih hati penonton.
Perayaan Mati Rasa adalah film drama Indonesia yang tayang perdana pada 29 Januari 2025. Film ini merupakan debut Iqbaal Ramadhan sebagai produser, dengan Umay Shahab sebagai sutradara
Ju Ji Hoon adalah salah satu aktor Korea Selatan yang berhasil mencuri perhatian penonton dengan kemampuan aktingnya yang luar biasa.
Kepindahan Arini dan keluarga ke kota kecil untuk memulai hidup baru, justru berbalik menjadi petaka setelah mereka menemukan sebuah cermin kuno di gudang rahasia
Jamiluddin mengatakan ekspresi Hasto untuk menutupi suasana kebatinan yang sesungguhnya. Hasto dinilai menutupi kegelisahannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved