Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Yo-Yo Ma: Musik Mengubah Mereka Menjadi Kita

Rosmery Sihombing
07/12/2019 20:05
Yo-Yo Ma: Musik Mengubah Mereka Menjadi Kita
Cellis Legendaris Yo-Yo Ma(AFP)

BHINNEKA Tunggal Ika dan gotong royong dilontarkan pemain cello legendaris dunia, Yo-Yo Ma, saat menyapa audiens seusai membawakan Suite No 1 In G Major, BWV 1007 dan Suite No.3 In C Major, BWV 1009, di Jakarta International (Jiexpo) Theatre, Kemayoran Jakarta, Jumat (6/12) malam.

"Mungkin kita pernah merasa kehilangan, entah itu sahabat, orang yang kita kasihi, dan lainnya. Tetapi jangan sampai kehilangan dignity- martabat kita. Sosok penolong itu bisa ditemukan dalam Bach. Musik sebagaimana juga budaya menolong kita untuk mengenal lingkungan sekitar kita dengan satu dan lainnya. Budaya membantu kita berimajinasi akan masa depan yang lebih baik. Budaya mengubah mereka menjadi kita. Inilah yang terpenting," ujar pria kelahiran Paris 7 Oktober 1955 itu.

Selama hampir 2,5 jam, tangan dan jari jemari Yo yang lincah membawakan Six Suites for Unaccompanied Cello karya Johann Sebastian Bach (1685-1750). Bahkan ia memainkan sekaligus dua suite tanpa jeda selama 1 jam lebih. Riuh tepuk tangan tanda apresiasi tinggi dari hampir 2.500 penonton pun menggetarkan gedung konser.

Yo-Yo Ma tampil di atas panggung polos tanpa pernak pernik ornamen dekorasi. Namun penggunaan Meyer Constellation System untuk amplifikasi pasif membuat kemurnian suara dari penampilan Yo-Yo Ma dirasakan merata oleh semua penonton. Ditambah lagi 280 speakers dan sistem akustik gedung yang baik membuat nada-nada dari gesekan cello Yo-Yo Ma terdengar jernih.

Pria yang sudah mengenal cello sejak usia 4 tahun itu pun mengakhiri penampilan dengan berkolaborasi bersama penyanyi jazz Dira Sugandi lewat tembang Bengawan Solo.

Seusai konser di Jiexpo, Yo mengadakan kegiatan khusus dengan Sukkha Citta di Museum Bank Indonesia, Sabtu (7/12). Acara bertajuk Day of Action tersebut diisi dengan dialog, kolaborasi dan pertunjukan seni antara Yo-Yo Ma dan Sukkha.

Indonesia merupakan negara ke-25 dari seluruh rangkaian Yo-Yo Ma’s Bach Project yang melakukan tur selama 2 tahun untuk mengadakan 36 konser musik klasik, di 6 benua dan 36 hari untuk kegiatan Day of Action.

Pada Agustus 2018, Yo-Yo Ma memulai tur global 2 tahun untuk menampilkan Johann Sebastian Bach Six Suites for Unaccompanied Cello di 36 lokasi di seluruh dunia. Tur ini dilatarbelakangi tidak hanya oleh enam dekade perjalanan musik Yo-Yo Ma, tapi juga dimotivasi oleh kepiawaian musisi Bach pada kemanusiaan di dunia yang terkadang terlalu fokus pada perbedaan. Bagi Yo-Yo Ma, musik dari Bach yang kini telah berusia lebih dari 300 tahun merupakan salah satu contoh bagaimana budaya dapat menghubungkan dan membantu manusia untuk membayangkan dan membangun masa depan yang lebih baik lagi.

Menurut Executive producers Shoemaker Studios Prajna Murdaya yang bersama mempromotori Yo-Yo Ma’s Bach Project GoImpact, Yo-Yo Ma mempercayai budaya tidak hanya terbatas pada seni tapi juga pada penyatuan seni dan sains, serta semua hal yang dapat membuat kita memahami lingkungan, orang sekitar dan diri sendiri dengan lebih baik.

"Shoemaker Studios merupakan inkubator bagi para musisi lokal maupun internasional untuk mengeksplorasi musik dan mengembangkan kreativitas mereka dalam bermusik. Kami melihat nilai yang dibawa oleh Yo-Yo Ma’s Bach Project sejalan dengan semangat kami yang menggabungkan beragam elemen musik dan kreativitas, serta menyatu dalam harmoni seperti halnya dalam bermusik," ujarnya.

Prajna yakin semangat Yo-Yo Ma dapat menginspirasi pemusik di Indonesia untuk menghargai keberagaman dan menjalin hubungan yang harmonis antar sesama.

Yo-Yo ma yang lahir dari orangtua asal Tiongkok. Ayahnya Hiao-Tsiun Ma seorang konduktor, sementara ibunya Marina Lu seorang penyanyi. dari Paris, keluarganya pindah ke New York City, saat usia Yo 7 tahun.

Terlihat hadir di acara konser, Dubes AS Joseph R Donovan bersama istrinya Mei Chou Donovan, musisi Adi MS, mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, dan banyak lagi. (X-15)

Baca juga: Desember, Cellis Legendaris Yo-Yo Ma Manggung di Jakarta

Baca juga: Uji Coba Fitur Baru, Netflix Bikin Sineas Dongkol



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya