Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Jack Ma Pensiun dari Alibaba

Patna Budi Utami
09/9/2018 06:05
Jack Ma Pensiun dari Alibaba
Jack Ma Pensiun dari Alibaba(INASGOC/ANTARA/Wahyudin)

JACK Ma, salah satu pendiri sekaligus Chairman Eksekutif Alibaba Group, memutuskan pensiun dari perusahaan e-commerce terbesar Tiongkok itu. Setelah pensiun, laki-laki yang besok genap berusia 54 tahun itu berencana lebih memusatkan perhatian pada kegiatan filantropi dan pendidikan, yang menurutnya menjadi era baru untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya di masa mendatang.

Rencana bahwa ia akan pensiun tepat di hari ulang tahunnya yang ke-54 itu ia sampaikan kepada The New York Times. Menurut pengusaha dengan kekayaan bersih US$38,6 miliar itu, keputusan itu bukan akhir dari era, tetapi sebagai awal dari sebuah era.

"Ada banyak hal yang dapat saya pelajari dari Bill Gates. Saya tidak pernah bisa menjadi kaya, tetapi satu hal yang dapat saya lakukan lebih baik ialah pensiun lebih awal," kata Jack Ma seperti dikutip dari AFP, kemarin.

Selain akan menggeluti bidang pendidikan, Jack Ma yang sempat hadir dalam penutupan Asian Games 2018 di Jakarta, 2 september lalu juga berencana memusatkan perhatian di bidang filantropi. Jack Ma ialah bagian dari generasi pengusaha miliarder yang mencetak kekayaan mereka di era digital di Tiongkok. Jack Ma menciptakan perusahaan terbesar dan paling sukses di Tiongkok dalam waktu kurang dari satu dekade.

Sebelum mendirikan Alibaba pada 1999 dan membangunnya menjadi raksasa internet bernilai miliaran dolar, Jack Ma ialah seorang guru bahasa Inggris. Melalui Alibaba, ia menjadi salah satu orang terkaya di dunia dan sosok terhormat di tanah airnya. Bahkan, Alibaba terus tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan besar di dunia.

"Saya pikir suatu hari nanti, dan segera, saya akan kembali mengajar," ungkap ayah dari Ma Yuankun dan Ma Yuanbao tersebut.

Pengusaha yang lahir dari keluarga miskin di Hangzhou, Provinsi Zhejiang Timur, itu sebelum menemukan model bisnis berbasis internet sempat kekurangan uang. Ia kemudian membujuk teman-temannya untuk memberinya US$60 ribu guna memulai Alibaba yang dioperasikan dari sebuah apartemen di Hangzhou.

"Pertama kali saya menggunakan internet, saya menyentuh keyboard. Saya pun menemukan 'baik, ini ialah sesuatu yang saya percaya, bahwa itu ialah yang akan mengubah dunia dan mengubah Tiongkok'," kenang Jack Ma.

Menginspirasi banyak orang
Alibaba, yang masih berkantor pusat di kota kelahirannya, awalnya menjalankan bisnis untuk menjual produk satu sama lain secara daring. Namun, dalam waktu singkat segera berubah menjadi pasar ritel online terbesar di Tiongkok. Konsep tersebut mengubah cara orang Tiongkok berbelanja dan membayar barang-barang, terutama melalui layanan pembayaran digital.

Ketika kini bersiap meninggalkan Alibaba, lulusan Cheung Kong Graduate School of Business, Hangzhou Normal University, dan Universitas de La Salle itu ialah orang terkaya di Tiongkok. Jack Ma juga telah menginspirasi karyawan dan pengguna perusahaannya, serta membandingkan dia dengan pendiri Apple, Steve Jobs, meski gaya manajemen yang diterapkan Jack Ma lebih terbuka.(Medcom.id/X-7)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya