Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Antisipasi Kepadatan seusai dari Masjidilharam

Sitria Hamid, Laporan dari Arab Saudi
22/7/2019 08:47
Antisipasi Kepadatan seusai dari Masjidilharam
Jemaah haji dari berbagai negara melaksanakan salat Isya di Masjidilharam, Mekah, Arab Saudi, Munggu (21/7/2019)(MCH 2019/BAHAUDDIN)

JEMAAH haji asal Indonesia yang telah berada di Mekah diimbau tidak langsung pulang seusai menjalankan ibadah di Masjidilharam untuk menghindari antrean saat menggunakan bus selawat.

“Kami mengimbau jemaah tidak bergegas pulang secara bersamaan seusai salat berjemaah. Manfaatkan waktu untuk beribadah di Masjidilharam kurang lebih hingga setengah jam seusai salat sehingga jemaah tidak menumpuk di terminal,” kata Kepala Daerah Kerja Mekah PPIH 2019, Subhan Cholid di Syisyah, Mekah, Sabtu (20/7).

Hal itu disebutnya sebagai penting mengingat sudah semakin banyak jemaah asal Indonesia yang telah berada di Mekah. Selain dari Madinah, mulai Sabtu (20/7) jemaah haji Indonesia juga sudah datang dari Tanah Air melalui King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah, yakni mereka yang tergabung dalam gelombang kedua.   

Oleh karena itu, kata dia, tak mengherankan jika antrean bus selawat di terminal pun sering terjadi, utamanya setelah selesai salat Isya dan Subuh.  

Subhan menyebutkan, hingga pukul 19.00 WAS, jumlah jemaah yang tiba di Mekah sebanyak 36.050 orang beserta 445 petugas. Ia menambahkan, pemberangkatan jemaah haji gelombang kedua akan berlangsung sejak 20 Juli  hingga 5 Agustus 2019.

Baca juga: 19 Jemaah Haji Dievakuasi ke Mekah Menggunakan Ambulans

Koordinator Tim Gerak Cepat (TGC) 2019 Erwinsyah mengatakan, meskipun sudah disediakan bus selawat, masih ada beberapa jemaah yang memaksakan diri berjalan kaki ketika menuju dan kembali dari Masjidilharam Mekah. Menurutnya, lama waktu tunggu bus dan padatnya jemaah jadi alasan. Situasi itu berisiko bisa menjadi masalah kesehatan bagi jemaah haji. “Pengalaman sejak 2017 banyak jemaah memaksakan diri jalan kaki di terowongan. Ada yang terjatuh, kelelahan, dan dehidrasi,” kata melalui siaran pers Kementerian Kesehatan, kemarin.

Sementara itu, sebanyak 19 jemaah haji Indonesia dievakuasi ke Mekah menggunakan ambulans dari Madinah. Mereka terpaksa diberangkatkan dengan ambulans karena menderita sakit. “Ada 19 jemaah yang dievakuasi dari tanggal 15 Juli, biasanya mereka dari kloter yang berangkat pertama,” kata juru bicara Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Andi Nila Gading menyampaikan hal itu di KKHI, kemarin (21/7) petang waktu Arab Saudi. (Ind/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya