Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jalan Panjang Pariwisata dan Penerbangan

Insi Nantika Jelita
04/1/2021 03:45
Jalan Panjang Pariwisata dan Penerbangan
LAYANAN TRANSPORTASI UDARA: Pesawat komersial tiba di Bandara Raden Sadjad, Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (17/11/2020).(ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan 2021 menjadi tahun kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif.

Saat berdiskusi dengan anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pekan lalu, Sandiaga menyampaikan industri pariwisata nasional di tahun ini akan bertumpu pada wisatawan domestik hingga adanya vaksin.

“Tumpuan kita sekarang hanya wisatawan domestik, paling tidak pada 2021 ini sambil menunggu vaksin dan pulihnya sisi kesehatan,” ujarnya.

Ia menambahkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia (Inaca) perihal keputusan pemerintah yang menutup warga negara asing masuk ke Tanah Air.

“Tentunya yang kita perhatikan adalah agar jangan sampai varian covid-19 menjadi kasus-kasus baru. Kita sepakat untuk menyamakan persepsi karena yang harus kita dahulukan ialah aspek kesehatannya, dan penerbangan ini adalah mitra kita,” imbuhnya.

Sandiaga mengaku belum dapat mematok target tinggi untuk industri pariwisata di tengah pandemi covid-19 ini.

“Pariwisata itu sangat bergantung pada aspek kesehatan. Jadi kita enggak bisa kasih target yang muluk-muluk. Kita harus realistis bahwa kita harus dahulukan aspek keselamatan,” ucapnya.

Sebelumnya, maskapai Garuda Indonesia telah memberikan fleksibilitas rencana perjalanan bagi penumpang sehubungan dengan adanya kebijakan pemerintah melarang WNA masuk ke Indonesia.

Garuda pun menyikapi secara positif upaya yang dijalankan pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19, serta akan senantiasa patuh terhadap aturan dan upaya preventif yang telah ditetapkan.

“Untuk itu, kami telah menerapkan kebijakan fleksibilitas penyesuaian rencana perjalanan yang kami harapkan dapat memberikan keleluasaan bagi penumpang Garuda yang terdampak pelarangan bagi WNA masuk ke Indonesia, untuk dapat kembali merencanakan perjalanan dengan sebaik mungkin sesuai dengan perkembangan situasi pandemi yang terjadi saat ini,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.


Bertumpu pada vaksin


Di kesempatan berbeda, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai kebangkitan industri penerbangan pada 2021 masih bertumpu pada kemampuan program vaksinasi mengatasi varian baru covid-19.

“Ditentukan oleh program vaksinasi yang akan dilakukan pada awal 2021. Jika berhasil dijalankan dan secara efektif mampu mencegah penularan covid-19, termasuk kemampuan pemerintah meyakinkan publik bahwa virus varian baru tidak akan masuk ke Indonesia dan program vaksinasi atau yang lebih baik dari itu mampu mengatasi virus varian baru, dunia transportasi udara dan bisnis penerbangan dan sektor-sektor lainnya akan kembali bergairah dan bangkit secara positif,” ujar Ketua I MTI Bidang Advokasi, Edukasi, dan Hukum
Regulasi Transportasi, Suharto Abdul Majid, dalam sebuah seminar daring beberapa waktu lalu.

Kebangkitan yang dimaksud, kata dia, minimal industri penerbangan bisa kembali pulih, bahkan secara bertahap mampu mendekati capaian di 2019.

“Momentum ini tentu saja harus dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya oleh dunia usaha bersama-sama dengan pemerintah dan masyarakat, sehingga pemulihan akan lebih cepat bergerak sebagaimana diprediksi oleh International Air Transport Association (IATA) bahwa pemulihan global dunia penerbangan akan terjadi pada 2021 hingga 2024,” katanya.

IATA pada rilis akhir tahun menyatakan berita tentang vaksin adalah kabar positif. Namun, pemulihan tentunya masih membutuhkan waktu terkait dengan masalah implementasi vaksin dan dampak kerusakan ekonomi.

Suharto memaparkan dua skenario yang mungkin terjadi di sektor penerbangan pada 2021.

“Pada skenario pertama yakni program vaksinasi berhasil dan virus varian baru mampu dicegah, pada 2021 akan menjadi tahun pemulihan bagi bisnis penerbangan,” jelasnya.

Pada skenario kedua, sambungnya, yakni pandemi covid-19 masih terus bergerak naik dengan penyebaran semakin meluas atau belum turun pada level yang ditoleransi, di situasi itu dunia penerbangan harus tetap mengambil strategi sebagaimana telah dilakukan pada 2020.

Bantuan dan campur tangan pemerintah untuk penyelamatan bisnis penerbangan harus lebih ditingkatkan lagi, sambil terus mencari cara-cara untuk melakukan pencegahan dengan penerapan protokol kesehatan dan PSBB yang lebih diperketat.

“Berdasarkan pengalaman di 2020, kekuatan dunia penerbangan Indonesia terletak pada penerbangan domestik yang mampu menyumbang hingga 90% dan pasar angkutan kargo atau logistik yang memberikan andil pendapatan yang cukup baik,” tukas Suharto. (Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya