Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pendekatan Baru Setelah Operasi Berkepanjangan

(Taufan SP Bustan/N-2)
30/12/2020 01:25
Pendekatan Baru Setelah Operasi Berkepanjangan
PEMINDAHAN JENAZAH TERDUGA KELOMPOK TERORIS MIT:(ANTARA/MOHAMAD HAMZAH)

DI tengah aksi teror, warga selalu jadi korban. Di Sulawesi Tengah, yang terbaru ialah pembunuhan empat warga dan pembakaran enam rumah di lokasi transmigrasi Levono, Dusun 5 Tokelemo, Desa Lembatangoa, Kecamatan Palolo, Sigi, November lalu.

Telunjuk Polda Sulawesi Tengah mengarah kepada kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin Ali Kalora. “Mereka menganiaya, membakar rumah, dan membunuh empat warga,” kata Kapolda Inspektur Jenderal Abdul Rakhman Baso.

Entah sudah berapa banyak nyawa hilang akibat ulah jaringan terorisme MIT ini. Sejak dipimpin Santoso pada 2012, lalu diteruskan Ali Kalora pada 2016 setelah Santoso ditembak mati, mereka berkeliaran di kawasan hutan di pegunungan Kabupaten Poso, Sigi, dan Parigi Moutong.

“Banyak aksi teror yang sudah dilakukan kelompok ini sejak dipimpin Santoso dan diturunkan pada Ali Kalora. Santoso tewas, tapi aksi teror, khususnya terhadap warga Poso belum bisa dihentikan,” papar

Direktur Eksekutif Celebes Institute Adriyani Badrah. Saat ini, MIT masih eksis. Selama 2020, mereka hanya beranggotakan 13 orang, dan berkurang menjadi 11 orang, ketika dua anggotanya ditembak mati aparat, pertengahan November lalu.

Operasi Tinombala yang digelar sejak Januari 2016, menurut Andriyani, warga belum mendapat jaminan bahwa operasi dapat menuntaskan penangkapan semua anggota MIT. Teror dan kekerasan juga terus hadir di tengah warga yang umumnya petani, dan terus menimbulkan korban jiwa.

“Catatan kami bahwa operasi dari 2016 hingga 2020 memperlihatkan bahwa cara itu tidak dapat menghentikan terjadinya teror. Operasi sama sekali tidak bisa menjamin rasa aman kepada warga sipil. Sebab, faktanya ketakutan yang semakin meninggi terjadi di tengah masyarakat,” tegasnya.

Operasi Tinombala melibatkan anggaran dan mobilisasi pasukan TNI dan Polri dalam jumlah besar. Namun, teror terus terjadi.

Andriyani pun menyimpulkan bahwa operasi keamanan bukan satu-satunya pendekatan yang efektif. Operasi keamanan tanpa melihat aspek lainnya secara komprehensif ibarat pemadam kebakaran.

Celebes Institute menilai MIT berjejaring dan terorganisasi. MIT bukan sekelompok orang yang memiliki respons spontan dan melakukan aksi-aksi teror semata.

“MIT mendapat dukungan langsung, aktif dan secara tidak langsung, pasif. Karena itu MIT tidak bisa selesai dengan pendekatan represif,” tambahnya.

Andriyani mengusulkan pola baru menyelesaikan aksi terorisme di Poso. “Saat berhadapan dengan kelompok sipil bersenjata, pilihannya adalah meja perundingan, pendekatan persuasif.

Pendekatan represif hanya menghentikan teror dan kekerasan terhadap warga untuk sementara,” tambahnya. (Taufan SP Bustan/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya