Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Larangan Pengiriman Barang dan Penumpang Tetap Berlaku

(Aiw/The Gurdian/I-1)
23/12/2020 02:50
Larangan Pengiriman Barang dan Penumpang Tetap Berlaku
TUTUP PERBATASAN: Truk diparkir di halte truk di Kent, Inggris, kemarin, setelah Prancis menutup perbatasannya(AFP/JUSTIN TALLIS)

PRANCIS gagal mencabut larangan pengiriman barang dan kedatangan penumpang dari Inggris meski PM Inggris Boris Johnson secara pribadi telah mengimbau Presiden Emmanuel Macron untuk menyampingkan kecemasannya terhadap penyebaran varian bari covid-19.

Johnson mengatakan 20% makanan, obat-obatan, dan barang lain yang melewati pelabuhan Inggris telah diblokir akibat adanya keputusan Paris, memicu rencana krisis pemerintah di Dover dan titik-titik penting lainnya.

Seusai pertemuan komite darurat pemerintah Cobra, Johnson mengatakan dia telah menekankan kepada presiden Prancis perlunya membuka kembali rantai pasokan antarbenua dan Inggris.

Prancis ialah salah satu dari sekitar 40 negara yang telah menangguhkan penerbangan dan kereta api dari Inggris, termasuk Denmark, Jerman, Italia, Belgia, Irlandia, Turki, dan Kanada.

Namun, Paris melakukan upaya yang lebih jauh pada Kamis malam dengan memberlakukan larangan 48 jam pada setiap barang atau kargo yang memasuki negara itu dari Inggris.

"Saya baru saja berbicara dengan Presiden Macron. Kami melakukan perbincangan yang sangat bagus. Kami berdua memahami posisi satu sama lain dan ingin menyelesaikan masalah ini secepat mungkin," kata Johnson dalam konferensi pers di Downing Street.

"Saya ingin menekankan bahwa kami di Inggris memahami sepenuhnya kecemasan teman-teman kami tentang covid-19, kecemasan mereka tentang varian baru, tetapi kami percaya risiko penularan oleh pengemudi soliter yang duduk sendirian di dalam taksi benar-benar sangat rendah."

"Jadi, kami berharap dapat membuat kemajuan secepat mungkin. Saya ingin mengulangi bahwa penundaan ini hanya berlaku untuk sebagian kecil persentase makanan yang memasuki Inggris, dan seperti yang dikatakan supermarket di Inggris, rantai pasokan mereka kuat dan kukuh sehingga setiap orang dapat terus berbelanja secara normal," jelasnya.

Johnson secara langsung berbicara kepada para pemimpin dunia lainnya untuk meyakinkan mereka tentang respons cepat Inggris Raya terhadap deteksi jenis baru covid-19.

"Saya berharap semua orang dapat melihat bahwa segera setelah kami diberi pengarahan sebagai pemerintah tentang penularan cepat virus baru ini sekitar pukul 15.15 pada Jumat sore, kami mengajukan semua informasi yang diperlukan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," katanya.

"Kami mengambil tindakan cepat dan tegas keesokan harinya untuk mengekang penyebaran varian di Inggris Raya," imbuhnya.

 

Tragedi ganda

Ketika pemerintah mengupayakan pembukaan kembali perbatasan Eropa dengan Inggris, Thierry Breton, komisaris Prancis untuk pasar internal di Brussel, mengatakan Inggris telah dilanda tragedi ganda, yakni krisis kesehatan yang meningkat dan ketidakmampuan untuk meminta bantuan UE karena Brexit.

"Apa yang terjadi di Inggris ialah tragedi dan Brexit ini ialah tragedi. Kami melihatnya semakin banyak setiap hari," katanya.

"Ini ialah keputusan yang kami hormati karena rakyat Inggris berdaulat. Namun, pertimbangkan, jika Inggris Raya tetap seperti yang kita inginkan, mereka akan memiliki hari ini, seperti semua negara Eropa lainnya, antara 30 miliar dan 50 miliar dalam bantuan berkat dana Uni Eropa Generasi. Selanjutnya yang disiapkan oleh komisi."

"Kami akan memiliki perjanjian (Brexit), tapi sungguh membuang-buang waktu," tambahnya.

UE sedang menyusun rencana terkoordinasi untuk mencabut pembatasan perjalanan dari Inggris, tetapi belum ada waktu yang ditetapkan kapan penumpang, kargo, dan pergerakan kargo akan diizinkan lagi. Sementara itu, sumber di Brussel menyarankan agar larangan yang diberlakukan secara nasional dapat tetap berlaku untuk beberapa waktu. (Aiw/The Gurdian/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya