Desainer Nila Baharuddin Menembus Pasar Mode Jepang dengan Koleksi dari Rotan

Fathurrozak
09/7/2025 12:40
Desainer Nila Baharuddin Menembus Pasar Mode Jepang dengan Koleksi dari Rotan
Koleksi tas berbahan rotan dari desainer Nila Baharuddin.(Dok. Nila Baharuddin.)

DESAINER Nila Baharuddin, kembali hadir di Jepang dengan koleksi eksklusif tas handmade dari material rotan. Salah satu yang menjadi sorotan utama dalam koleksinya adalah tas perpaduan makramé dan rotan, dirancang dengan benang katun hasil pewarnaan alami dan anyaman rotan lokal. Setiap tas menunjukkan keahlian tangan para pengrajin Indonesia, memadukan teknik anyaman yang halus dengan struktur yang kuat dalam palet warna bumi.

Tas-tas dari tekstil furnitur hasil upcycle juga menjadi bagian penting dari koleksi ini. Tekstil furnitur yang terlupakan dihidupkan kembali menjadi tas-tas elegan yang unik dan penuh karakter. Motif seperti bunga vintage dan garis-garis klasik menambah sentuhan nostalgia sekaligus modern pada setiap desain Nila.

“Koleksi ini merayakan hubungan antara Indonesia dan Jepang. Saya memilih rotan dan makramé bukan hanya karena keindahan dan faktor sustainability, tetapi juga karena makna di belakangnya. Benang-benang makramé melambangkan keterikatan antara budaya kita, sementara rotan Indonesia yang dikenal kuat menjadi cerminan harapan saya akan hubungan yang kokoh dan berkelanjutan antara Indonesia dan Jepang,” ujar Nila Baharuddin dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Rabu, (9/7).

Dipamerkan di Tokyo

Koleksi tas rotan dan lainnya dari Nila dipamerkan di Daimaru Tokyo pada 2–15 Juli. Daimaru Tokyo merupakan salah satu department store paling prestisius di Jepang. Sebelumnya, Nila juga pernah membawa koleksi desainnya di Feelseen Ginza, butik yang dikenal dengan kurasi khasnya.

Setiap tas dalam koleksi ini sepenuhnya dikerjakan secara handmade oleh pengrajin Indonesia, memadukan rotan alami, tekstil upholstery yang sustainable, dan teknik tenun tradisional. Tas-tas ini tersedia dalam kisaran harga antara ¥18 ribu (Rp1,9 juta) hingga ¥38 ribu(Rp4,2 juta).

“Saya ingin menciptakan platform global bagi pengrajin Indonesia, agar karya-karya mereka bisa dikenal dan diapresiasi secara internasional. Saya juga membuka ingin berkolaborasi dengan produsen tekstil Jepang untuk menghadirkan elemen baru dalam desain saya di Indonesia, sebagai bagian dari perjalanan kreatif yang menyatukan dua budaya,” tutup Nila. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya