Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

KAI: Angka Kecelakaan Kereta Melonjak di 2025

Andhika Prasetyo
05/8/2025 08:43
KAI: Angka Kecelakaan Kereta Melonjak di 2025
Ilustrasi(Antara)

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta mencatat adanya peningkatan jumlah kecelakaan yang melibatkan kereta api dengan kendaraan dan pejalan kaki selama periode Januari hingga Juli 2025, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mengungkapkan, hingga Juli 2025, telah terjadi 33 insiden tabrakan antara kereta dan kendaraan di perlintasan sebidang, serta 111 kejadian yang melibatkan kereta dengan orang di jalur rel. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2024, yang masing-masing mencatat 29 dan 92 kejadian.

“Setiap insiden tertemper (tabrakan) tidak hanya menyebabkan korban jiwa, tetapi juga berdampak langsung pada kelancaran operasional kereta api, menimbulkan keterlambatan, hingga mengancam keselamatan perjalanan,” jelas Ixfan dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (5/8).

Meningkatnya angka kecelakaan tersebut menjadi perhatian serius bagi KAI Daop 1. Untuk menekan potensi kejadian serupa, pihaknya intens melakukan sosialisasi keselamatan, terutama di wilayah rawan kecelakaan seperti perlintasan sebidang dan jalur rel yang masih dilalui masyarakat.

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan hampir setiap pekan secara konsisten, menyasar lokasi-lokasi strategis seperti perlintasan aktif, pemukiman warga di sekitar rel, serta sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi sejak dini.

Dalam pelaksanaannya, tim KAI membagikan brosur, membentangkan spanduk imbauan, dan menyampaikan pesan keselamatan secara langsung di lapangan. Sosialisasi juga diperluas melalui media massa dan media sosial agar menjangkau lebih banyak kalangan.

Untuk memperkuat efektivitas pesan keselamatan, KAI juga menggandeng komunitas lokal serta tokoh masyarakat. Menurut Ixfan, kehadiran mereka memberikan nilai lebih karena kedekatan secara emosional dan budaya dengan warga sekitar.

“Peran tokoh masyarakat dan komunitas lokal sangat penting dalam menyampaikan pesan keselamatan, karena mereka punya pengaruh dan hubungan langsung dengan warga,” tambahnya.

Lebih jauh, Ixfan mengimbau masyarakat agar tidak menerobos palang pintu perlintasan ketika sudah tertutup. Ia mengingatkan bahwa kereta memiliki jarak pengereman yang panjang, sehingga tidak bisa berhenti mendadak.

Warga juga diminta selalu mengutamakan keselamatan dengan berhenti sejenak dan memperhatikan kondisi kiri dan kanan sebelum melintasi perlintasan. Selain itu, masyarakat diminta tidak menggunakan jalur rel sebagai jalan pintas, tempat bermain, atau untuk aktivitas lain karena rel bukanlah ruang publik.

“Keselamatan di area sekitar jalur kereta adalah tanggung jawab kita bersama. Patuhi semua rambu dan sinyal, serta jangan abaikan aturan di perlintasan,” pungkasnya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya