Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

IHSG Berpotensi Bergerak Sideways, Pasar Menanti Kepastian Negosiasi Dagang AS

Media Indonesia
02/7/2025 11:22
IHSG Berpotensi Bergerak Sideways, Pasar Menanti Kepastian Negosiasi Dagang AS
Ilustrasi(Antara)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak datar pada perdagangan Rabu (2/7), seiring sikap wait and see pelaku pasar terhadap perkembangan negosiasi dagang Amerika Serikat dengan sejumlah negara mitra.

IHSG dibuka melemah 18,94 poin atau 0,27% ke level 6.896,42. Sementara itu, indeks LQ45 juga mengalami penurunan 0,54% ke posisi 766,40.

"Secara teknikal, IHSG masih akan berkonsolidasi dalam rentang 6.840 hingga 7.000, sambil menunggu katalis baru yang bisa mendorong arah pergerakan lebih jelas," ujar analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, dikutip dari Antara.

Ia menambahkan, selama belum ada breakout dari area tersebut, indeks berisiko terkoreksi akibat tekanan teknikal.

Dari sisi global, pelaku pasar mencermati dinamika pembahasan RUU anggaran belanja besar-besaran Presiden AS Donald Trump, yang menargetkan pengesahan sebelum 4 Juli 2025. Dalam forum European Central Bank di Portugal, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan pemangkasan suku bunga mungkin saja dilakukan jika tidak ada hambatan dari tarif. Namun, ia menegaskan bahwa keputusan kebijakan tetap berbasis data ekonomi.

Sementara itu, Presiden Trump kembali mendesak The Fed agar segera memangkas suku bunga. Menkeu AS Scott Bessent menyatakan ada negara-negara yang bernegosiasi dengan iktikad baik, namun tidak menutup kemungkinan tarif akan diberlakukan kembali jika kesepakatan tak tercapai.

Dari dalam negeri, laporan APBN semester I-2025 menunjukkan pendapatan negara sebesar Rp1.201 triliun, dengan proyeksi akhir tahun hanya mencapai 95,4% dari target. Sedangkan belanja negara diperkirakan menembus 97,4% dari target, menyebabkan defisit membengkak hingga 2,78% dari PDB. Angka ini melebihi target defisit sebesar 2,53%. Pertumbuhan ekonomi pun diprediksi hanya mencapai 4,8–5%, di bawah target 5,2%.

Di sisi pasar global, bursa saham Eropa dan Asia menunjukkan pergerakan bervariasi, sementara indeks di Wall Street juga ditutup campuran. Dow Jones menguat, sedangkan Nasdaq dan S&P 500 mengalami penurunan. (E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik