Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam transisi energi di kawasan Asia Tenggara melalui pengembangan portofolio yang terdiversifikasi berlandaskan pada tiga pilar strategis. Pengembangan portofolio itu meliputi hulu minyak dan gas (migas), ketenagalistrikan, serta pertambangan tembaga.
"Dengan menyeimbangkan ketiga pilar ini, kami berkomitmen menjadikan MedcoEnergi sebagai penyedia solusi energi yang terjangkau, andal, dan lebih bersih bagi kawasan Asia Tenggara,” ujar Chief Executive Officer (CEO) MedcoEnergi Roberto Lorato dalam keterangan resmi, Rabu (11/6).
Roberto menegaskan sektor minyak dan gas tetap menjadi fondasi utama bisnis perusahaan dalam mendukung ketahanan energi kawasan. Menurutnya, energi fosil masih akan menjadi tulang punggung pemenuhan kebutuhan energi regional dalam jangka menengah hingga panjang.
Seiring dengan itu, MedcoEnergi juga mempercepat pengembangan energi terbarukan. Saat ini, energi baru dan terbarukan telah menyumbang sekitar 25% dari total kapasitas terpasang di unit bisnis ketenagalistrikan, didorong oleh selesainya proyek PLTP Ijen dan PLTS Bali Timur. Di sektor pertambangan, MedcoEnergi memfokuskan investasi strategis pada komoditas tembaga.
“Kami memandang tembaga sebagai mineral krusial dalam mendorong elektrifikasi dan transisi menuju ekonomi rendah karbon,” jelas Roberto.
Lebih lanjut, dia menyampaikan pihaknya masih secara aktif mengeksplorasi peluang akuisisi strategis untuk memperkuat posisi perusahaan di pasar regional. Saat ini, ungkapnya, para investor semakin menaruh perhatian pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, selain dari imbal hasil finansial.
"Kami berkomitmen menciptakan nilai tambah secara operasional dan strategis,” tegasnya.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam sesi Navigating Transformation: Strategic Solutions for APAC’s Leading E&Ps pada ajang Asia Pacific (APAC) Energy Capital Assembly 2025 yang berlangsung pada 9–10 Juni di Singapura. Diselenggarakan setiap tahun oleh The Energy Council, APAC Energy Capital Assembly merupakan salah satu forum energi dan investasi paling prestisius di kawasan, yang mempertemukan para pemimpin industri, investor, dan pembuat kebijakan untuk merumuskan masa depan energi Asia Pasifik.
Dalam forum bergengsi tersebut, Roberto Lorato juga dianugerahi penghargaan Male Leader of the Year dalam APAC Awards of Excellence 2025 sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam mentransformasi MedcoEnergi menjadi perusahaan energi regional dengan daya saing dan pengaruh internasional yang terus berkembang. (E-3)
SKK Migas menyoroti capaian progres proyek yang ditargetkan menembus angka 70% pada kuartal I 2026.
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha Pertamina, melakukan berbagai upaya teknis untuk menahan laju penurunan produksi migas (decline), terutama dari lapangan-lapangan utama.
Demi menjamin keandalan operasi, Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) terus tingkatkan integritas fasilitas pipa penyalur bawah laut.
Kementerian ESDM meninjau dan mengevaluasi kondisi lapangan terkait tata kelola minyak mentah, serta memastikan kualitas dan kuantitas Bahan Bakar Minyak terjaga hingga ke tangan konsumen
Pertamina EP menggandeng BUMD dan KUD untuk mengoperasikan sumur tua dan sumur idle atau sumur yang menganggur.
PRAKTISI minyak dan gas (migas) Hadi Ismoyo menilai rencana pemerintah menetapkan harga elpiji 3 kilogram (kg) menjadi satu harga nasional tidak serta-merta menjamin hilangnya kecurangan.
Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Australia menggelar Indonesia–Australia Mineral Roadshow sebagai upaya memperdalam kemitraan strategis di sektor pertambangan.
Laba bersih yang dikantongi mencapai Rp300,07 miliar, atau 93% dari target yang sudah ditentukan yaitu Rp322,64 miliar.
PT Timah Tbk bersama tim gabungan melaksanakan penertiban tambang ilegal di kawasan Izin Usaha Pertambangan Khsusus (IUPK) PT Timah di kawasan Merbuk, Kabupaten Bangka Tengah.
PT TBS Energi Utama membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$172,2 juta. Angka itu lebih rendah dibandingkah periode yang sama di tahun sebelumnya.
Transformasi industri pertambangan menjadi isu krusial dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasi dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved