Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Tanah Datar Kendalikan Inflasi Daerah melalui Sentra IKM Pengolahan Produk Hortikultura

Yose Hendra
27/5/2025 18:13
Tanah Datar Kendalikan Inflasi Daerah melalui Sentra IKM Pengolahan Produk Hortikultura
Ilustrasi(Dok Pemkab Tanah Datar)

PEMERINTAH Kabupaten Tanah Datar terus berupaya melakukan berbagai langkah strategis untuk pengendalian inflasi di daerah yang dikenal sebagai luhak nan tuo ini.

Salah satunya, dengan mendirikan Pabrik Saus Tomat dan Cabai yang berada di dalam gedung sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Pengolahan Produk Holtikultura di Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar.

“Telah diresmikannya Pabrik Saus dan Cabai di sentra IKM Pengolahan Produk Holtikultura sebagai peran Pemerintah Daerah Tanah Datar untuk pengendalian inflasi di daerah ini,” ujar Bupati Eka Putra, Selasa (27/5).

Bupati Eka Putra menambahkan, Kabupaten Tanah Datar sebagai daerah Produsen berusaha untuk berkontribusi dalam mengendalikan inflasi baik di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) maupun di wilayah Sumatera.

“Kabupaten Tanah Datar tetap diandalkan terkait daerah pengendalian inflasi di Sumbar maupun wilayah Sumatera. Dalam hal ini, Kami menekankan kepada OPD dan Masyarakat untuk mengiatkan program-program, seperti dibidang pertanian yang menjadi skala prioritas dari Presiden Republik Indonesia (RI),” ujarnya.  

Tidak hanya itu, Bupati Eka Putra menyebutkan pada momentum kegiatan rapat Inflasi tersebut, adanya pembahasan tentang Koperasi Merah Putih yang diharuskan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar untuk menyelesaikan segala sesuatunya.

“Terkait Koperasi Merah Putih, Kabupaten Tanah Datar diberi waktu beberapa bulan kedepan, untuk menyelesaikan semua pengurus Koperasi yang ada di daerah ini. Tadi juga dihadiri Menteri Bappenas,” ujarnya.

Sementara itu, Mendagri RI Tito Karvian langsung dari Sasana Bhakti Praja Kemendagri mengatakan kegiatan ini, diadakan dalam pembahasan langkah konkret pengendalian inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi.

“Kita mengetahui angka inflasi tahun ke tahun relatif baik, diangka 1,95 persen. Maka kita harus menjaga keseimbangan, harus menyenangkan produsen dan konsumen, angka 1,95 persen di konsumen karena barangnya ada harganya terjangkau, tapi menyenangkan produsen karena adanya keuntungan,” ujarnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya