Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Lima Tren Terbaru Bakal Warnai Sektor Jasa Keuangan Indonesia

Indrastuti
20/5/2025 11:12
Lima Tren Terbaru Bakal Warnai Sektor Jasa Keuangan Indonesia
Regional Director Salesforce Indonesia Bunga Sugiarto(Dok Salesforce )

INDONESIA tengah jadi kekuatan regional yang kian berkembang di ASEAN dan berada pada momen penting dalam transformasi ekonomi dan digital.
"Di tengah lanskap ini, sektor jasa keuangan yang tumbuh pesat di Indonesia makin menunjukkan kecanggihan dan kematangan," kata Regional Director Salesforce Indonesia Bunga Sugiarto, di Jakarta, Senin (19/5).

Bunga memaparkan pada sembilan bulan pertama 2024, industri fintech Indonesia berhasil menarik investasi sebesar US$246 juta dari modal ventura untuk mendukung berbagai inovasi seperti teknologi perbankan, asuransi digital (insurtech), hingga pembiayaan alternatif.

Pada saat yang sama, Bank Indonesia melaporkan lonjakan 1,96 miliar transaksi digital pada Oktober 2024, naik 37,1% daripada periode sama tahun lalu, yang menggambarkan kecepatan transformasi digital di sektor keuangan.

Selain itu, jelas Bunga, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga Februari 2025, aset industri asuransi mencapai Rp1.141,71 triliun, tumbuh 1,03% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Adapun sektor P2P lending menunjukkan lonjakan 31,06% menjadi Rp80,07 triliun, menandakan meningkatnya minat dan kepercayaan pada layanan keuangan digital di Indonesia," tutur Bunga.

Menurut dia, transformasi itu didorong Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Stranas KA) yang dicanangkan pemerintah, sejalan dengan Visi Indonesia 2045 untuk membangun ekonomi digital yang tangguh. Bahkan, kata dia, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti Indonesia berada di posisi keempat di Asia untuk potensi pasar artificial intelligence (AI), dengan nilai ekonomi diperkirakan mencapai US$366 miliar (sekitar Rp6.148 triliun).

"Salesforce, sebagai pemimpin global dalam bidang AI CRM (customer relationship management), mencatat ada lima tren yang berdampak pada industri perbankan dan jasa keuangan di Indonesia," kata Bunga.

Pertama, lembaga keuangan akan memaksimalkan potensi AI saat ini dan masa depan, dengan mulai membersihkan dan mengintegrasikan data mereka guna mendapatkan gambaran menyeluruh tentang pelanggan.

"Fondasi data yang kokoh akan membantu bank menggunakan teknologi AI terbaru untuk mengakuisisi pelanggan lebih efektif dan memberikan pengalaman luar biasa di setiap tahap perjalanan pelanggan," kata Bunga. Kedua, agen AI diprediksi akan secara signifikan meningkatkan akses layanan keuangan, mendorong inklusi keuangan, dan menjangkau masyarakat yang belum terlayani secara optimal.

"Dengan menggunakan bahasa alami dan antarmuka chat yang sederhana, agen AI juga mempermudah proses yang kompleks seperti pembukaan rekening dan pengajuan pinjaman, sehingga lebih mudah diakses oleh konsumen yang belum familiar dengan prosedur perbankan tradisional." 
"Selain itu, otomatisasi tugas rutin menurunkan biaya operasional, memperluas jangkauan layanan ke wilayah terpencil dan meningkatkan efisiensi industri keuangan nasional," terang Bunga.

Tren ketiga yakni, agen AI membuka babak baru dalam dunia perbankan Indonesia melalui hyper-personalisasi yang mengubah cara bank berinteraksi dengan pelanggan.

"Dengan kemampuan menganalisis data individu secara mendalam, agen AI dapat menghadirkan penawaran yang tepat waktu, pengingat real-time, dan bantuan proaktif, sehingga mempererat hubungan pelanggan dan meningkatkan nilai transaksi mereka," tuturnya.

Keempat, inovasi AI akan menjadi motor penggerak kemajuan fintech di Indonesia. Untuk menghadapi persaingan, perusahaan fintech mulai mengandalkan AI sebagai kunci membangun model bisnis yang tahan lama. "Teknologi AI digunakan tidak hanya dalam layanan pelanggan, tapi juga di balik layar, seperti untuk otomatisasi penilaian kredit, deteksi penipuan, serta berbagai proses AI dan machine learning lainnya agar operasional lebih efisien dan keuntungan lebih optimal," ungkap Bunga.

Tren terakhir, jelas Bunga, pemimpin Industri BFSI (perbankan, jasa keuangan, dan asuransi) akan terus mendorong penerapan AI yang etis dan bertanggung jawab.

Bunga mengatakan dari lima tren baru itu, bisa ditarik benang merah yakni sektor perbankan dan keuangan Indonesia sedang berada pada titik balik yang menarik, yaitu dengan strategis menggunakan AI sebagai penggerak utama inovasi. 

“Adopsi AI yang proaktif, berkomitmen menggunakan prinsip-prinsip AI yang bertanggung jawab dan tetap fokus pada kepatuhan pada peraturan, akan memungkinkan industri ini memanfaatkan teknologi transformatif seperti Agentforce untuk melayani nasabah Indonesia dengan lebih baik, meningkatkan akses ke layanan keuangan, serta mendorong pertumbuhan berkelanjutan,” pungkas Bunga. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya