Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sri Mulyani Dorong Kerja Sama BUMN dan IFC untuk Biayai Infrastruktur

Andhika Prasetyo
28/4/2025 10:43
Sri Mulyani Dorong Kerja Sama BUMN dan IFC untuk Biayai Infrastruktur
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati(Antara)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendorong diakukannya kolaborasi antara International Finance Corporation (IFC) dengan badan usaha milik negara (BUMN) untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur. Hal itu ia sampaikan saat pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop yang membahas penguatan kerja sama strategis antara Indonesia dan IFC.

"Saya juga mendorong kolaborasi IFC dengan BUMN special mission vehicle sebagai upaya untuk menghadirkan pembiayaan inovatif bagi pembangunan infrastruktur, khususnya yang melibatkan pemerintah daerah," kata Sri Mulyani.

Menurutnya, IFC telah menjadi mitra penting bagi Indonesia dalam mendukung agenda pembangunan nasional. Sri Mulyani mengapresiasi komitmen IFC untuk terus memperkuat dukungannya terhadap program pembangunan di Indonesia, terutama pada sektor-sektor yang menjadi prioritas nasional.

Salah satu program yang menjadi perhatian IFC adalah dukungan agrikultur dan sanitasi air. Menkeu menyambut baik perhatian ini karena sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Sri Mulyani menggali peluang kerja sama pembiayaan antara Bank Dunia dengan BUMN dan Danantara. Peluang itu ia diskusikan saat bertemu dengan Chief Financial Officer World Bank Anshula Kant dan Treasurer World Bank Jorge Familiar, yang mana mereka mendalami berbagai peluang pemanfaatan instrumen pembiayaan yang lebih inovatif, termasuk bagaimana mendorong keterlibatan sektor privat secara lebih luas dalam pembiayaan proyek-proyek strategis.

Sri Mulyani menyampaikan bagaimana skema pembiayaan ini dapat dimanfaatkan dalam proyek pembangunan yang berdampak nyata bagi masyarakat seperti transportasi publik, pengelolaan sampah, dan manajemen air bersih. Tentunya, kata dia, pembiayaan itu tetap memperhatikan aspek prudent dan mitigasi risiko dalam pengelolaan pembiayaan. (Ant/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya