Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DALAM upaya menjaga ketahanan pangan nasional dan mendukung kesejahteraan petani, Perum Bulog mempercepat proses penyerapan gabah dan beras dari hasil panen petani di seluruh Indonesia.
Hingga Maret 2025, Prihasto Setyanto selaku Direktur Pengadaan Bulog mengungkapkan, pihaknya telah menyerap gabah petani jumlah yang luar biasa, dengan total mencapai lebih dari 725.000 ton setara beras. Serapan tersebut merupakan sebuah capaian tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
"Penyerapan gabah yang mencapai lebih dari 725.000 ton setara beras ini merupakan capaian tertinggi Bulog dalam periode Januari-Maret dalam 10 tahun terakhir. Angka ini sejalan dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dan merupakan upaya nyata Bulog untuk memastikan cadangan pangan nasional tetap stabil," ungkap Prihasto dalam keterangannya, Minggu (30/3).
Sebagai bagian dari langkah konkret dalam mempercepat penyerapan gabah, Prihasto mengungkapkan Bulog telah meningkatkan kerja sama dengan petani, gabungan kelompok tani (Gapoktan), serta perusahaan penggilingan beras di seluruh Indonesia. Penyerapan gabah dilakukan dengan harga yang sesuai dengan ketentuan pemerintah, yakni Rp6.500 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP).
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung para petani dengan cara menyerap hasil panen mereka, sehingga program penyerapan gabah ini menjadi wujud nyata komitmen kami dalam mendukung kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional," tegasnya Prihasto.
Di sisi lain, Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog Sudaryono memberikan apresiasi atas kinerja Bulog dalam mendukung para petani melalui penyerapan gabah dan beras. Ia menambahkan, upaya itu sangat penting untuk menjaga kesejahteraan petani, terutama menjelang hari raya, saat kebutuhan pangan biasanya meningkat.
"Bulog telah membeli gabah kering panen (GKP) dari petani dengan harga Rp6.500/kg. Harga ini mencerminkan bentuk kehadiran pemerintah untuk menyejahterakan petani Indonesia. Ini adalah bukti perhatian nyata Presiden melalui Bulog. Ini kebijakan nyata. Dengan harga Rp6.500/kg, para petani akhirnya bisa merasakan manfaat dari hasil kerja keras mereka dan mendorong perekonomian di desa," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Arwakhudin Widiarso menyampaikan, dengan harga pembelian gabah Rp6.500 per kilogram, Bulog memastikan para petani tidak merugi dan dapat menikmati hasil panen mereka dengan harga yang baik.
Selain itu, lanjut Widiarso, Bulog juga berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah daerah, TNI, dan Polri, untuk memastikan penyerapan gabah dapat berlangsung dengan lancar di seluruh wilayah Indonesia.
"Dengan langkah dan capaian ini, Bulog berharap dapat terus berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang lebih kuat dan meningkatkan kesejahteraan petani, serta mendukung pemerintah dalam mencapai target swasembada pangan di masa depan, sesuai dengan Asta Cita Presiden," pungkasnya. (Fal/E-1)
Ia mengatakan, panen raya di wilayah Sulsel ini merupakan rangkaian panen kuartal kedua.
Amalia menuturkan, pertumbuhan sektor pertanian itu disebabkan oleh subsektor tanaman pangan yang mencatatkan pertumbuhan 42,26% (yoy) lantaran adanya panen raya padi dan jagung.
PULUHAN siswa kelas 4, 5 dan 6 di SD Negeri Bangunsari, Dusun Kubangpari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, melakukan panen raya padi organik.
KODIM 0723 Klaten melakukan panen raya padi di lahan demplot 2,2 hektare di Desa Tambongwetan, Klaten, Kamis (17/4). Panen raya ini dipimpin Dandim Letkol Inf Slamet Hardianto.
Puncaknya terjadi pada April, dengan panen raya yang menghasilkan 48.772 ton GKG atau setara 31.267 ton beras.
Untuk melindungi harga di tingkat petani, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Bulog menetapkan harga pembelian gabah sebesar Rp6.500 per kilogram.
Penyerapan yang mereka lakukan pada musim tanam ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah Bulog Cirebon dan menjadi yang terbesar secara nasional.
Jumlah penyerapan saat ini setidaknya telah mencapai 63,88% dari target penyerapan yang dipatok hingga akhir Mei sebanyak 552.099 ton setara beras.
PERUM Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal. Serapan itu disebut merupakan angka tertinggi sepanjang Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog.
Sebelumnya, HPP gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.000 per kg naik menjadi Rp6.500.
Harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani di berbagai daerah untuk sekarang ini tidak masuk dalam kriteria HPP.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved